Uji Densitas Kuat Tekan

................................. Po = Pa + Pt + Pr Gambar 10. Prinsip dasar spektrofotometer UV-Visible dimana : Po = intensitas sinar yang masuk Pa = intensitas sinar yang diabsorpsi Pr = intensitas sinar yang dipantulkan Pt = intensitas sinar yang diteruskan Dengan kata lain : Io It Gambar 11. Prinsip intensitas yang diserap bahan yang dianalisis Gambar 11 menunjukkan intensitas sinar yang keluar tidak sama dengan intensitas sinar yang datang, karena sebagian sinar yang datang diserap oleh bahan yang dianalisis. Ketika cahaya dengan panjang gelombang tertentu melalui larutan kimia yang diujikan, sebagian cahaya tersebut akan diabsorbsi oleh larutan. Hukum Pa Pr Po Pt Io It Beer’s yang dikembangkan pada tahun 1852 oleh J.Beer’s menyatakan secara kuantatif absorbsi ini sebagai : Log = It Io . C L . dimana : I = intensitas cahaya sebelum melewati sampel I T = intensitas cahaya setelah melewati sampel = koefisien ekstingsi, yaitu konstanta yang tergantung pada sifat alami dari senyawa substansi dan panjang gelombang yang digunakan untuk analisis. L = panjang atau jarak cahaya yang melewati sampel cm C = konsentrasi larutan yang dianalisis mgl Hubungan I I T akan lebih cepat dipahami dengan melihat kebalikan dari perbandingan tersebut yakni I T I sebagai transmitansi T dari larutan. Log I I T dikenal sebagai absorbansi A larutan. Pernyataan ini akan menghasilkan persamaan A = -log T dengan A = .L.c. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa persamaan ini menyerupai dengan persamaan garis lurus y = ax + b Hermanto dan Wardhani, 2006. Untuk menetapkan kadar suatu sampel terlebih dahulu dipersiapkan satu serial larutan yang memiliki substansi yang sama dalam konsentrasi yang diketahui dan kemudian diukur absorbansinya, jika diplotkan antara A dan C harus diperoleh garis lurus. Diagram berikut menunjukkan gambaran spektrum sinar tampak, yang disajikan pada Gambar 12 dan Tabel 4 menyajikan hubungan warna dan panjang gelombangnya.