Pembuatan Blok Polimer-Limbah Prosedur Penelitian 1. Pembuatan Limbah Cair Simulasi

3.2.5. Penentuan Uji Pelindihan

Labu didih volume 1000 ml diisi dengan air bebas mineral sebanyak 500 ml. Air pendingin dialirkan dengan mantel pemanas. Uji pelindihan dengan alat Soxhlet dilakukan pada suhu 100 °C dengan tekanan 1 atm selama 6 jam. Selanjutnya larutan uranium dalam air pelindih dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui uranium yang terlindih selama uji pelindihan

3.2.6. Penentuan Uji Densitas

Uji densitas dilakukan dengan mencari volume blok polimer-limbah yaitu dengan cara mengukur tinggi dan diameter blok polimer-limbah dengan menggunakan jangka sorong. Selanjutnya blok polimer-limbah ditimbang hingga konstan.

3.2.7. Penentuan Uji Kuat Tekan

Diameter blok polimer-limbah diukur untuk menentukan luas permukaanya. Pengujian kuat tekan blok polimer-limbah dilakukan dengan menggunakan alat Paul Weber PW 1065 dengan diameter maksimum 65 mm dan kapasitas maksimum 132,72 kN.

3.2.8. Analisis Uranium dengan Spektrofotometer UV-Visible a

Pembuatan Larutan Standar Dipipet 0,5; 1; 2 dan 2,5 ml larutan uranium 100 mgl, dimasukkan kedalam beker gelas 25 ml. Masing-masing pada beker gelas ditambahkan 2 ml arsenazo III 0,05 dan air bebas mineral hingga volume larutan menjadi ± 20 ml. Larutan pH-nya diatur 2,5 dengan menggunakan HCl atau NaOH dan selanjutnya larutan dipindahkan kedalam labu ukur 25 ml, dan ditambahkan air bebas mineral hingga garis batas. Dibuat larutan blanko. Absorbansi uranium diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 - 800 nm. Dibuat kurva kalibrasi konsentrasi versus absorbansi. b Analiasis Konsentrasi Uranium dalam Cuplikan Larutan cuplikan 1 ml diambil dengan pipet, dimasukkan kedalam beker gelas 25 ml, dibuat sebanyak 3 buah. Masing-masing pada beker gelas ditambahkan 2 ml arsenazo III 0,05 dan air bebas mineral hingga volume larutan menjadi ± 20 ml. Larutan pH-nya diatur 2,5 dengan menggunakan HCl atau NaOH, dan selanjutnya dipindahkan larutan kedalam labu ukur 25 ml; dan ditambahkan air bebas mineral hingga garis batas. Dibuat larutan blanko. Absorbansi uranium diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum. Konsentrasi cuplikan ditentukan dengan menggunakan kurva kalibrasi yang diperoleh pada percobaan di atas. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Penentuan Komposisi Umpan

Pertukaran ion yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem batch. Pertimbangan penggunaan metode ini adalah karena mudah dilakukan, biaya murah, prosesnya lebih sederhana serta tidak membutuhkan banyak resin. Tetapi jika dilakukan dalam skala industri, maka sistem yang digunakan adalah teknik kolom. Dalam penelitian ini limbah cair yang mengandung uranil nitrat UO 2 NO 3 2 yang dikomplekskan dengan Na 2 CO 3 akan membentuk ion uranil karbonat [UO 2 CO 3 3 ] -4 , setelah terbentuk ion uranil karbonat maka resin amberlite IRA-400 Cl dapat menyerap ion uranil karbonat tersebut dimana resin amberlite IRA-400 Cl akan mempertukarkan ion klorida yang terdapat dalam resin dengan ion uranil karbonat yang terdapat dalam larutan. Harga K yang sangat besar menunjukkan bahwa reaksi ke kanan berlangsung sempurna atau hampir sempurna yang berarti ion uranil karbonat yang terbentuk stabil. Persamaan reaksinya ditunjukkan sebagai berikut : UO 2 +2 + 3CO 3 -2 [UO 2 CO 3 3 ] -4 K = 4 x 10 5 Reaksi ini dapat dianggap berlangsung tuntas ke kanan. 4R 4 N + Cl - + [UO 2 CO 3 3 ] -4 R 4 N + 4 [UO 2 CO 3 3 ] -4 + 4Cl -