Komitmen Organisasi dengan Peningkatan Profesionalisme akuntan Publik
46 menunjunkan hasrat karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan
bekerja serta mengabdikan diri bagi perusahaan. Sedangkan sikap, cara pikir, tindakan, dan perilaku seseorang dalam menjalankan suatu pekerjaan
merupakan bagian dari kecerdasan emosional yang dalam penelitian Alwani 2007 disebut kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati
dan keterampilan sosial. Dalam hal etika Herawaty dan Yulius Kurnia
Susanto 2008, sebuah profesi harus memiliki komitmen moral yang tinggi yang dituangkan dalam bentuk aturan khusus. Aturan ini merupakan
aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut, yang biasa disebut sebagai kode etik. Kode etik harus dipenuhi dan ditaati oleh
setiap profesi yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat dan merupakan alat kepercayaan bagi masyarakat luas.
Berdasarkan hasil dari penelitian Yuliani 2005, Alwani 2007, Amilin dan Rosita Dewi 2008, serta Herawaty dan Yulius Susanto
2008, dapat disimpulkan bahwa secara simultan penerapan etika profesi, komitmen organisasi dan kecerdasan emosional berpengaruh terhadap
peningkatan profesionalisme akuntan publik. Dengan demikian, keterkaitan antar faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
profesionalisme akuntan publik dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:
Ha4: Penerapan etika profesi, komitmen organisasi dan kecerdasan emosional berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
peningkatan profesionalisme akuntan publik.
47