Pengaruh komitmen organisasi terhadap peningkatan profesionalisme akuntan publik
85 Dalam hal ini peneliti belum menemukan penelitian terdahulu
mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap peningkatan profesionalisme akuntan publik, tetapi hal ini sejalan dengan penelitian
serupa yakni oleh Alwani 2007 derngan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Auditor”. Hasil penelitianya menunjukan
bahwa kesadaran diri, pengatuaran diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor, dan berdasarkan koefisien determinasi persamaan regresi, R2 atau R Square sebesar 0,775. Koefisien ini mempunyai arti bahwa tiga
variabel bebas tersebut secara bersama-sama memberikan sumbangan terhadap variabel terikat sebesar 77,5 sedangkan sisanya 22,5
dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.
4. Pengaruh penerapan etika profesi, komitmen organisasi dan kecerdasan emosional terhadap peningkatan profesionalisme akuntan
publik
Hasil uji statistik F dalam model ANOVA dapat dilihat pada tabel 4.14. Nilai F diperoleh sebesar 632,193 dengan tingkat signifikansi 0,000.
Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05 maka Ha
4
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan etika profesi, komitmen organisasi, dan kecerdasan emosional berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap peningkatan profesionalisme akuntan publik.
Dengan demikian,
hal tersebut menyatakan bahwa semakin tinggi penerapan etika profesi dan semakin patuh terhadap standar profesi serta
86 dapat mengendalikan emosionalnya dan memiliki rasa keterikatan dengan
organisasi maka semakin bertanggungjawab dalam melaksanakan profesionalismenya.
Akuntan yang komitmen terhadap organisasi akan menunjukkan sikap dan perilaku yang positif terhadap lembaganya KAP, akuntan
publik akan memiliki jiwa untuk tetap membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk
membantu mewujudkan tujuan organisasi dan
akuntan publik yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan mampu
untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi
orang lain empati dan keterampilan sosial cenderung akan meningkatkan tingkat profesionalisme akuntan publik. Oleh karena itu, untuk
menghindari rendahnya tingkat profesionalisme akuntan publik dalam kinerjanya diperlukan adanya penerapan etika profesi, komitmen terhadap
organisasi dan kecerdasan emosional yang tinggi kepada setiap individu akuntan publik atau praktisi. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yuliani 2005, Kalbers dan Fogarty 1995 dalam Trisnaningsih 2007, serta selaras dengan penelitian Alwani
2007; Maslahah 2007; Anastasia, Vennylia dan Lina 2009.
87