Uji Hipotesis Metode Analisis Data

56 dengan menggunakan skala Interval yaitu suatu skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur. Jawaban dari responden bersifat kualitatif dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5 lima poin skala Interval, yaitu: nilai 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = netral; 4 = setuju; 5 = sangat setuju Indriantoro dan Supomo, 2002:99. Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, pendekatan operasional variabel untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Etika Profesi X1 Etika profesi yang dimaksud pada penelitian ini adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi diukur dengan prinsip- prinsip dasar etika profesi, kode etik dan karakteristik profesi Yuliani, 2006. 2. Komitmen Organisasi X2 Komitmen Organisasi didefisinikan sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasi keterlibatan dirinya ke dalam organisasi. Hal ini merefleksikan sikap individu akan tetap sebagai anggota organisasi yang ditunjukkan dengan kerja kerasnya. Variabel komitmen organisasi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen 1984, telah direplikasi oleh 57 Trisnaningsih 2008. Instrumen terdiri dari 7 item komitmen organisasi affective dan 5 item komitmen continuance. Terdapat satu pernyataan yang bersifat negatif diukur dengan skor dibalik atau berlawanan. 3. Kecerdasan Emosional X3 Kecerdasan emosional adalah kemampuan subjek untuk mengenali perasaannya sendiri dan orang lain, memotivasi dirinya sendiri serta kemampuan mengelola perasaannya dengan baik untuk memandu pikiran dan tindakan dalam menghadapi tuntutan hidup sehari-hari, yang akan diungkap dengan menggunakan Skala Kecerdasan Emosional. Skala ini didasarkan pada beberapa aspek kecerdasan emosional, yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka semakin tinggi pula kecerdasan emosionalnya, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka kecerdasan emosionalnya juga semakin rendah Maslahah, 2007. 4. Profesionalisme Y Seorang akuntan publik dikatakan profesional apabila akuntan publik memiliki perilaku yang profesional sebagai cerminan dari sikap profesionalisme. Konsep profesionalisme yang dikembangkan merupakan konsep yang dilihat dari level individual. Seorang akuntan publik yang dianggap profesional harus memiliki, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan pada profesi dan hubungan dengan sesama profesi Reni Yendrawati, 2008. 58 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator No.Butir Pertanyaan Skala Pengukuran Etika Profesi X1 Ani Yuliani 2005; Arleen Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto 2008 Prinsip- prinsip dasar etika profesi 1. Integritas 1 Skala Interval 2. Objektivitas 2 3. Kompetensi, kecermatan dan kehati-hatian 3 4. Kerahasiaan 4 5. Perilaku profesional 5 6. Prinsip-prinsip moral 6 7. Karakteristik 7 Komitmen Organisasi X2 Sri Anik dan Arifuddin 2003; Sri Trisnaningsih 2007; Amilin dan Rosita Dewi 2008; serta Anastasia, Vennylia dan Lina 2009 Komitmen organisasi affective 1. Ikut memiliki 8 2. Keterikatan 9 3. Arti sebuah Organisasi 10 4. Bagian dari organisasi 11 5. Masalah organisasi seperti masalah sendiri 12 6. Sulit terikat dengan organisasi lain 13 7. Berusaha di atas batas normal 14 Bersambung pada halaman selanjutnya

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK Pengaruh Independensi,Profesionalisme, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta Dan Yogyakarta.

0 4 20

PENGARUH ETIKA PROFESI, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN S[IRITUAL Pengaruh Etika Profesi, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Dan Kecerdasan Spiritual( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Surakarta dan

0 3 24

PENGARUH ETIKA PROFESI, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL Pengaruh Etika Profesi, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Dan Kecerdasan Spiritual( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Surakarta dan

0 3 14

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, ORIENTASI ETIKA DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN.

0 0 6

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPRITUAL, ORIENTASI ETIKA DAN NILAI ETIKA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS AKUNTAN.

0 0 6

Pengaruh Penerapan Aturan Etika Terhadap Profesionalisme Akuntan Publik.

0 0 25

Pengaruh Etika Profesi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Opini Auditor Pada kantor Akuntan Publik Kota Palembang

0 1 16

Pengaruh Penerapan Etika Profesi, Komitmen Organisasi, dan Kecerdasan Emosional Terhadap Peningkatan Profesionalisme Akuntan Manajemen di Perusahaan Manufaktur Semarang - Unika Repository

0 0 15

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian - Pengaruh Penerapan Etika Profesi, Komitmen Organisasi, dan Kecerdasan Emosional Terhadap Peningkatan Profesionalisme Akuntan Manajemen di Perusahaan Manufaktur Semarang - Unika Repository

0 0 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden - Pengaruh Penerapan Etika Profesi, Komitmen Organisasi, dan Kecerdasan Emosional Terhadap Peningkatan Profesionalisme Akuntan Manajemen di Perusahaan Manufaktur Semarang - Unika Repository

0 0 28