47
H. Model Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh tentang penerapan etika profesi, komitmen organisasi dan kecerdasan emosional yang
mempengaruhi peningkatan profesionalisme akuntan publik yang merupakan kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Skema Model Peneltian
Variabel Independen Variabel Dependen
Etika Profesi X1
Ani Yuliani 2005; Arleen Herawaty dan Yulius
Kurnia Susanto 2008.
Komitmen Organisasi X2
Sri Anik dan Arifuddin 2003; Sri Trisnaningsih 2007;
Amilin dan Rosita Dewi 2008; serta Anastasia, Vennylia dan
Lina 2009.
Kecerdasan Emosional
Ahmad Alwani 2007; dan Maslahah 2007.
Profesionalisme
Ani Yuliani 2005; Arleen Herawaty dan
Yulius Kurnia Susanto 2008; serta Reni
Yendrawati 2008.
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau
lebih Sularso, 2003:31. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu penerapan etika profesi, komitmen organisasi dan
kecerdasan emosional terhadap variabel dependen, yaitu peningkatan profesionalisme akuntan publik. Populasi dari penelitian ini adalah akuntan
publik yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP di Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, metode ini memilih sampel dari elemen populasi
orang atau kejadian yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga
peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah
Indriantoro dan Supomo, 2002:130. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuntan publik
yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP. Para akuntan publik tersebut harus memiliki pengalaman bekerja minimal satu tahun, memiliki jenjang
pendidikan minimal S1 dan posisi minimal sebagai akuntan publik senior, untuk tujuan memperoleh responden yang memiliki pengalaman dalam tingkat
49
kinerjahasil kerja. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada akuntan publik yang bekerja pada KAP yang
berada di Jakarta Selatan.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka Library Research Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder
Indriantoro dan Supomo, 2002:150. Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,
skripsi, directory kantor akuntan publik 2009, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan penghentian prematur atas prosedur audit.
2. Penelitian Lapangan Field Research Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti
memperoleh data langsung dari pihak pertama data primer. Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor yang masih
aktif bekerja di Kantor Akuntan Publik. Pengumpulan data kuisioner dilakukan dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu
kuisioner disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti Indriantoro dan Supomo, 2002:154.
50
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan dan menyajikan secara ringkas informasi dari sejumlah besar data. Dengan
statistik deskriptif data mentah diubah kedalam suatu bentuk yang dapat menyediakan informasi untuk menggambarkan serangkaian faktor dalam
suatu keadaan yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum minimum, dan skewness Sularso, 2003:77.
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-
pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid Ghozali, 2005:45.