PENUTUP Strategi pengembangan diri agen asuransi syariah dalam mencapai produktivitas: studi pada PT BRngin life cabang syariah

15 lainnya. Sebagai seorang muslim, kita harus percaya bahwa segala hal yang terjadi tidak terlapas dari Qadha dan Qadar Allah SWT terhadap hamba-hambanya. Berkenaan dengan asuransi syariah, ada tiga hal yang dianggap biasa dalam praktik bisnis asuransi konvensional, yakni gharar, maisir, dan riba. Selain ketiga hal tersebut beberapa praktik bisnis yang terlarang dalam praktik asuransi syariah, seperti riswah, suap, penipuan, monopoli, dan sebagainya. Diluar hal-hal yang terlarang tersebut semua jenis praktik terbaik dalam bisnis asuransi diperbolehkan. Itulah yang mendasari perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional. Dalam ekonomi islam, asuransi syariah merupakan lembaga keuangan yang bergerak dibidang jasa penjaminan atau pertanggungan resiko. Karena asuransi syariah dapat dilihat sebagai lembaga keuangan non bank yang beroperasi dalam bidang pertanggungan atau pinjaman resiko kepada para nasabah, sebab asuransi sebagai sebuah mekanisme perlindungan merupakan langkah yang tepat bagi seseorang untuk membagi atau mengalihkan suatu resiko, karena asuransi dapat menjawab rasa aman bagi setiap orang. Dapat disimpulkan, pengertian asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan resiko yang memenuhi ketentuan syariah, tolong menolong secara mutual yang melibatkan peserta dan operator. 12 Sebatas tertentu konsep asuransi syariah tidak terlalu berbeda dengan konsep pengelolaan risiko asuransi konvensional 12 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik Upaya menghilangkan Gharar, Maisir, Riba Jakarta: Gema Insani Press, 2005, Cet.1, hal.2. 16 yang dilakukan secara mutual, seperti mutual insurance dan protection and indemnity club P I Club. Berdasarkan defenisi diatas, dalam asuransi terdapat tiga unsur yang terkandung, yaitu : 1. Pihak tertanggung Insurated, yang berjanji membayar uang kepada pihak penanggung , baik secara sekaligus maupun angsuran. 2. Pihak penanggung Insurer, yang berjanji akan membayar sejumlah uang santunan kepada tertanggung, apabila terjadi suatu resiko yang mengandung unsur ketidakpastian. 3. Suatu peristiwa Accident yang tidak diketahui sebelumnya. Pengertian asuransi syariah ini juga diperkuat dengan dikeluarkannya fatwa mengenai asuransi syariah pada tahun 2001 oleh Dewan Syariah Nasional DSN. Dalam DSN No.21DSN-MUIX2001 bagian pertama mengenai ketentuan umum angka 1, disebutkan pengertian asuransi syariah ta’min, takaful, atau tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk a set dan atau tabarru’, yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah. 13 13 Wirdya Ningsih, et all, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia Jakarta: Kencana, 2005, cet.2.