Strategi Pengembangan Agen PT. BRIngin Life Dalam Mempertahankan

59 perusahaan tersebut. Pengembangan karier seorang agen asuransi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut 46 : 1. Seorang agen harus banyak belajar, disamping mendapatkan pelatihan- pelatihan dari perusahaan, hendaknya seorang agen juga memperoleh pelatihan-pelatihan diluar perusahaan, seperti mengikuti pelatihan- pelatihan terhadap kemampuan untuk memasarkan dan menjual asuransi. 2. Dalam mengembangkan kepribadian, seorang agen harus banyak bergaul dengan para penjual asuransi yang ahli. 3. Mengikuti pendidikan-pendidikan di luar perusahaan, seperti pendidikan kepribadian, pendidikan tentang teknik dan kiat-kiat dalam memasarkan asuransi. 4. Mendalami keahlian dalam mempengaruhi nasabah agar dapat memahami penjelasan tentang asuransi. Seorang agen yang sudah merancang untuk pengembangan diri terhadap karier mereka, perlu mengambil langkah-langkah tertentu guna mewujudkan apa yang sudah menjadi rencana dalam pengembangan diri mereka. Meskipun dalam sebuah perusahaan memiliki bagian pengelola sumber daya manusia, yang dapat turut berperan dalam kegiatan pengembangan tersebut. Sesungguhnya yang paling bertanggung jawab dalam kegiatan pengembangan ini adalah tenaga kerjaagen 46 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Isman sebagai Deputy General Manager. Jakarta, 17 Desember 2010. 60 asuransi yang bersangkutan, sebab para agen asuransi inilah yang paling berkepentingan dan yang akan memetik serta menikmati hasil kerja mereka. Seorang pelatih yang berpengalaman akan mengatakan bahwa semua aspek pengembangan adalah diri sendiri, yang pada akhirnya pekerja akan bertanggung jawab atas latihan dirinya sendiri jika ingin menjadi seorang yang profesional. Apabila seorang agen asuransikaryawan telah menyadari bahwa tanggung jawab final untuk pengembangan dirinya, bergantung pada agen itu sendiri dan telah menemukan cara yang sukses. Pengembangan diri ini tidak lepas dari mengorganisir rencana dan tugas-tugas demi meraih tujuan-tujuan atas rencana itu. Langkah-langkah berikut akan membantu seorang agen untuk menentukan satu pendekatan sistemantis bagi pengembangan dirinya 47 : 1. Lakukan analisis terhadap diri sendiri, pekerjaan sekarang, dan pekerjaan yang diinginkan pada masa mendatang. 2. Dengan mempertimbangkan kemampuan saat ini, hendaknya seorang agen dapat memjelaskan tujuan bagi pencapaian target terhadap pekerjaan untuk masa mendatang. 3. Menjelaskan titian karier untuk pengembangan yang mencakup persyaratan-persyaratan kerja yang ada sekarang dan kenalilah komponen- komponen tugas dimasa mendatang yang sama dengan komponen- komponen tugas sekarang ini. 47 Les Donaldson dan Edward E. Scannell, Pengembangan Sumber Daya Manusia: Panduan Bagi Pelatih Pemula Jakarta : Gaya Media Pratama, 1993, hal 9-11. 61 4. Susunlah komponen-komponen tugas itu dalam urutan prioritas yang berhubungan dengan target jangka pendek sehingga dapat menghasilkan pencapaian tujuan untuk jangka panjang. 5. Tentukan urutan-urutan dalam mempelajari komponen-komponen tugas berdasarkan skala prioritas. 6. Buatlah satu daftar mengenai adanya kemungkinan hambatan batas pencapaian tujuan. 7. Buatlah satu daftar personil dan sumber-sumber lain yang diperlukan seorang agen untuk menopang tingkat kualitas kerja. 8. Catatlah tujuan akhir berikut tanggal pencapaian bagi masing-masing komponen dari tugas yang akan dikembangkan. Kebutuhan untuk mengembangkan diri merupakan kebutuhan yang paling tinggi bagi setiap orang, terutama agen-agen asuransi. Realisasi pengembangan diri ini bermacam-macam bentuknya, antara lain melalui pendidikan yang lebih tinggi atau pelatihan-pelatihan peningkatan kemampuan. Dari hasil wawancara peneliti diperoleh informasi tentang strategi pengembangan diri dalam mempertahankan kualitas kerja yang dilakukan oleh agen- agen asuransi di PT. BRIngin Life cabang Syariah. Adapun strategi yang diterapkan adalah sebagai berikut 48 : 48 Wawancara Pribadi dengan Abu Bakar sebagai Manager Executif . Jakarta, 28 Desember 2010. 62 1. Membuat database prospek serta mengumpulkan refensi sebanyak- banyaknya. 2. Membuat rencana kerja, jadwal untuk memprospek dari referensi yang telah ada. 3. Memperbanyak hubungan link dengan kerabat, saudara, rekan kerja lain, kunjungan ke perusahaan-perusahaan, dan lain sebagainya. Strategi ini dilakukan karena dapat mengajak orang lain dengan lemah lembut, hati terbuka sehingga dapat menggugah hati seseorang untuk mau berasuransi, terutama asuransi syariah yang berpegang pada prinsip tolong-menolong. 4. Menjaga polis-polis nasabah yang telah menjadi anggotanasabah BRIngin Life. Dari beberapa strategi dan pengembangan diri agen asuransi syariah, sudah sesuai dengan pemikiran Hadari Nawawi pada buku Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif. Bagi seorang agen asuransi terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil melalui pengembangan diri. Pertama : Peningkatan produktivitas kerja. Sebagai seorang agen asuransi dalam meningkatkan tekad untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Kedua : Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat. Seorang agen asuransi dapat dengan cepat untuk 63 membantu nasabah dalam mengajukan klaim, dan bertanggung jawab terhadap keluhan-keluhan dari nasabah serta tugas-tugas yang telah diberikan oleh perusahaan. Ketiga : Meningkatkan semangat kerja baik dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Keempat : Mendorong sikap keterbukaan. Seorang agen dapat menerima saran yang diberikan oleh rekan kerja ataupun atasannya. Kelima : Penyelesaian konflik secara fungsional. Hal ini berdampak pada tumbuh suburnya rasa persatuan antar agen-agen asuransi yang lain dan suasana kekeluargaan dikalangan perusahaan, agen- agen, serta calon nasabahnasabah perusahaan. Keenam : Memperlancar jalannya komunikasi. Seorang agen harus menguasai dan memahami tentang asuransi dan produknya, sehingga dalam menjelaskan kepada masyarakat tidak membuat bingung. Dari uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa pengembangan sumberdaya manusia tertutama pengembangan diri untuk sebuah karier pada hakikatnya adalah merupakan upaya untuk merealisasikan semua kebutuhan dan keinginan untuk menjadi seorang pekerjaagen yang produktif, sehingga tercapainya tujuan-tujuan tertentu, baik untuk perusahaan maupun diri agen asuransi tersebut. 64

C. Analisis Produktivitas Yang Dihubungkan Dengan Adanya Pembinaan Dan

Pengembangan Agen Asuransi Pada PT. BRIngin Life Cabang Syariah Pada wawancara yang dilakukan penulis dengan kepala divisi syariah, dikatakan bahwa dalam organisasiperusahaan terkhusus pada PT. BRIngin Life cabang syariah memiliki beberapa macam pembinaan yang ditujukan untuk pengembangan agen-agen asuransi, dan terletak pada divisi Diklat, 49 diantaranya adalah : Tabel 4.1 Tingkatan PembinaanPelatihan pada PT. BRIngin Life Cabang Syariah No Jenis-jenis PembinaanPelatihan Objek PembinaanPelatihan Target Premi Per Individu 1 Basic Training Orang-orang yang akan memulai untuk menjadi agen tetap pada perusahaan asuransi calon agen asuransi. Rp. 250.000.000 2 Pelatihan Lanjutan Agen-agen Asuransi Rp. 250.000.000 3 Pelatihan untuk Unit Manager Calon Unit Manager Rp. 1.000.000.000 4 Pelatihan untuk Sales Manager Calon Sales Manager Rp. 50.000.000.000 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat empat jenis pelatihan yang ditujukan kepada tingkatan jenjang karier yang berbeda-beda. Adapun pelatihan yang dilakukan yaitu Pertama, Basic Training. Dalam pelatihan ini akan dijelaskan tentang produk-produk asuransi yang akan dijual serta bagaimana teknik menjual asuransi dengan baik, sehingga pada saat seorang agen asuransi menjelaskan wacana tentang 49 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Isman sebagai Deputy General Manager. Jakarta, 4 Februari 2011. 65 asuransi tersebut, calon nasabah dapat tertarik untuk mengasuransikan dirinya bahkan keluarganya, ini disebabkan karena dalam penyampainpenjelasan tentang asuransi seorang agen dapat berbicara dengan baik. Pada tahap Basic training ini, juga diberikan pelatihan-pelatihan administrasi seperti laporan-laporan keuangan, membuat ilustrasi keuangan. Kedua, Pelatihan Lanjutan. Pada pelatihan ini, seorang agen dituntut untuk mengenal kepribadian mereka dan penjelasan tentang bagaimana penampilan yang baik untuk seorang marketer asuransi, agar terlihat menarik oleh calon nasabah yang akan diprospeknya. Pelatihan ini juga dapat mengetahui bagaimana teknik-teknik untuk mempengaruhi calon nasabah, seperti cara berkomunikasi yaitu bagaimana cara mempengaruhi untuk meyakinkan prospek, serta pendalaman tentang teknik menjual yang lebih edvan. Ketiga, pelatihan untuk calon Manager. Pada posisi seorang unit manager, BRIngin Life cabang syariah memberikan pelatihan tentang kepemimpinan, karena pada jabatan ini seorang unit manager telah membawahi beberapa agen asuransi dan bertanggung jawab dalam pengawasan terhadap permasalahan yang ditemukan agen- agen asuransi pada saat menjual produkjasa. Pelatihan ini juga menjelaskan tentang produk-produk yang khusus dijual oleh seorang unit manager kepada calon nasabah. Keempat, pelatihan untuk Sales Manager. Dalam pelatihan ini, tidak jauh berbeda dengan pelatihan yang diberikan kepada unit manager, seperti leadership kepemimpinan, pelatihan tentang administrasi karena seorang sales meneger sudah bisa memimpin sebuah kantor cabang. Sales manager harus bisa mengelolah administrasi perusahaan kantor cabang termasuk akutansi atau pembukuan, juga 66 dituntut untuk bisa membaca laporan keuangan. Yang membedakan sales manager dan unit manager hanyalah dari segi jabatan yang diduduki serta target premi yang diperoleh setiap individu. Pada BRIngin Life cabang syariah, posisi sales manager lebih tinggi dari unit manager dan bertanggung jawab atas pengembangan yang dilakukan oleh unit manager. Pada program basic training ini, selain mereka agen asuransi mendapat pelatihan dari divisi diklat, ada pertemuan yang disebut dengan acara conselling dan ini dilakukan oleh agen-agen asuransi dibawah pengawasan masing-masing unit manager UM karena dalam struktur organisasiperusahaan terlampir pada divisi pemasaran setiap unit manager harus memiliki minimal 5 financial consultingagen asuransi, begitu juga sales manager harus memiliki minimal 5 unit manager, sedangkan Regional manager dibawahi oleh 3 sales sales manager. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menambah pendidikanpelatihan sebagai sarana pengembangan diri. Adanya tingkatan-tingkatan karier tersebut, maka BRIngin Life cabang syariah membuat kebijakan berupa penghargaan terhadap marketer asuransi yang menghasilkan premi diatas atau hampir mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan, seperti kenaikan jabatan atau penghargaan berupa umroh dan keluar negeri contohnya Hongkong. Penghargaan ini diberikan kepada marketer asuransi yang targetnya sudah mencapai 100. 50 50 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Saiful Aziz sebagai Unit Manager. Jakarta, 7 Februari 2010.