35
semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan bisnis perusahaan dan produktivitas seorang agen. Produktivitas yang dimiliki agen dapat
menjadikan peluang yang besar untuk memperoleh posisijabatan yang diharapkan. Tingkat efesiensi dan efektifitas kualitas kerja, sangat ditentukan dari
pengembangan yang dilakukan para agen asuransi, yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, kerjasama dalam tim, pemecahan masalah dan
berbagai kemampuan lainnya. Dari pengembangan dan peningkatan itu, diharapkan hasil sebagai muaranya adalah terwujudnya seorang agen yang memiliki produktifitas
yang tinggi.
2. Tujuan Pengembangan Diri
Adapun tujuan dalam pengembangan diri pada agen asuransi, antar lain
30
: 1.
Meningkatkan penghayatan jiwa dan idiologi. 2.
Meningkatkan produktivitas kerja. 3.
Meningkatkan kualitas kerja. 4.
Meningkatkan ketetapan perencanaan sumberdaya manusia. 5.
Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja. 6.
Meningkatkan rangsangan agar tenaga kerjaagen asuransi mampu berprestasi secara maksimal.
7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
8. Menghindarkan keusangan.
9. Meningkatkan perkembangan pribadi.
30
Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan SDM Bandung : PT. Refika Aditama, 2006, hal. 52.
36
3. Langkah-langkah Pengembangan Diri Agen Asuransi
Dalam melaksanakan manajemen diri sendiri, sebagai perwujudan tanggung jawab dalam meningkat kualitas kerja, maka setiap agen dalam merencanakan
pengembangan diri mereka dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut
31
: 1. Menulis Hasil Interview dengan Diri Sendiri
Pada dasarnya, untuk mewujudkan pengembangan karier seorang agen perlu melakukan interview pada diri sendiri, dengan mengajukan berbagai pertanyaan.
Seperti, kesenangan dan kepuasan terhadap kerja yang di dapat, kejadian-kejadian penting yang ada pada saat prospek dan memasarkan asuransi yang diperkirakan
berpengaruh pada kinerja seorang agen. Diskusi ini dilakukan pada diri sendiri dan harus dijawab dengan jujur, dan
semua jawaban yang ada perlu dicatat, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pengembangan karierdiri selanjutnya.
2. Inventarisasi Kemampuan yang Dimiliki Dari interview dan diskusi dengan diri sendiri berusahalah untuk menemukan
fakta-fakta yang benar mengenai kemampuan yang dimiliki pada saat melakukan tugas sebagai seorang Finansial Consulting. Semua kemampuan yang telah
ditemukan dalam diri perlu dikembangkan oleh seorang agen, sedangkan kekurangankelemahan dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Untuk itu, perlu adanya
31
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif Yogyakarta: Gadjah Mada university Press, anggota IKAPI, 2003, hal.297.
37
perbandingan kinerja dengan agen-agen yang sukses dalam bidang yang sama, untuk dijadikan contoh dan teladan bagi seorang agen asuransi.
3. Pelajari Nilai-nilai
Di dalam sebuah perusahaan, memiliki budaya bisnis yang bervariasi, berlaku berbagai jenis norma atau nilai-nilai. Untuk itu setiap agen harus mempelajari dan
memilih nilai-nilai budaya yang kompetitif dan relatif kuat untuk mendukung pencapaian kualitas kerja sebagai agen yang produktif. Nilai-nilai itu di antaranya ada
yang bersifat teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politis, dan religius keagamaan, dan perlu dijadikan pedomanpegangan dalam bekerja.
4. Buat Buku Harian 24 jam Pekerja keras dan disiplin adalah pekerja yang menginginkan pencapaian
karier yang sukses. Begitu juga seorang agen asuransi sebagai penjual jasa, harus lebih aktif dalam mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk
menunjang dalam pencapaian target tersebut, hendaknya seorang agen membuat catatan kegiatan, seperti daftar nama yang akan diprospek dan membuat laporan dari
hasil prospek yang telah dijumpaihubungi. 5. Interview dengan Pekerja Lain
Setiap agen perlu memperoleh kritikan dari rekan kerjanya atau suamiistri, anggota keluarganya, atau siapa saja yang dianggap tepat untuk menilai tentang
kualitas kerja yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan agar mendapat informasi