Kinerja Agen Asuransi Syariah

28 memiliki kebebasan yang lebih banyak dibandingkan pekerjaan lainnya. Segala aktivitas lebih banyak dilakukan secara mandiri dibandingkan melakukannya di kantor atau di balik meja. Pelaporan kepada atasan pun biasanya dilakukan secara berkala saja. Kebebasan ini biasanya menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan, karena dari segi konsekuensinya ditanggung oleh agen yang bersangkutan. Sukses atau tidaknya pekerjaan seorang agen asuransi sebagian besar bergantung pada usaha yang dilakukan oleh agen tersebut, sehingga hal ini memotivasi agen untuk berusaha dengan keras mencapai tujuantarget dari pekerjaannya. Untuk mendukung kinerja seorang agen agar lebih baik dan memuaskan, terdapat beberapa pola kerja yang harus digunakan oleh agen asuransi untuk menunjang pengembangan diri seorang agen agar dapat menciptakan kinerja yang baik, 26 yaitu sebagai berikut : 1. Prospekting Adalah kegiatan agen dalam mencari calon peserta atau nasabah yang dapat dilakukan dengan cara pengamatan sendiri dan referensi. a. Pengamatan sendiri, melalui : 1 Buku telepon 2 Buku daftar bisnis 3 Media cetak atau elektronika 4 Kenalan atau tetangga 26 Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah Jakarta: PT. Grasindo, Anggota IKAPI, 2007, hal.97-100. 29 5 Lingkup sosial b. Refrensi, melalui : 1 Teman 2 Pemegang polis dan prospek yang sudah menutup. 2. Pendekatan Pada tahap pendekatan ini, seorang agen dapat membuat kesan pertama yang baik, karena sekitar 30 detik pertama pada awal pertemuan sangat penting dan menentukan. Maka, cara yang perlu dilakukan adalah kunjungan langsung ke calon nasabah, menghubungi melalui telepon handphone, mengirimkan surat perkenalan. 3. Pencarian Fakta Setelah seorang agen sudah memulai hubungan yang baik dengan calon nasabah, maka ia harus mencari tahu siapakah prospek tersebut. Untuk itu agen terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri prospeknya, seperti hobi, kebiasaan sehari-hari, siapa saja relasinya, apa usahanya, bagaimana pertumbuhan usahanya, apa kelebihannya, bagaimana sifatnya, dan lain-lain. Data-data tersebut diperlukan, agar dapat memudahkan agen asuransi dalam melakukan wawancara penjualan dan menghindari kesalahan, persepsi terhadap prospek. 4. Presentasi Produk Pola kerja ini merupakan pemberian penjelasan mengenai produk asuransi yang ditawarkan, serta memperhatikan proses-proses pelaksanaan dalam presentasi sebagai berikut : 30 a. Memperkenalkan diri dari perusahaan yang diwakili dan memjelaskan profil perusahaan dengan jujur serta profesi kita sehari-hari. Jangan sekali- kali menyebutkan gelar, pangkat, dan kedudukan kita, karena hal tersebut akan menjadi nilai negatif atas calon yang akan diprospek. b. Seorang agen harus memberitahukan tentang fakta kebutuhan keluarga dan produk asuransi yang sesuai dengan terbuka serta mudah dimengerti. Tetapi penjelasan tentang produk tersebut tidak pula terlalu banyak dan tidak pula terlalu sedikit, karena tidak semua calon nasabah itu memiliki waku yang cukup untuk mendengarkan presentasi yang akan kita jelaskan. c. Memberikan saran atas pemecahan masalah yang dihadapi oleh nasabah calon nasabah dengan menggelar produk yang sesuai. Karena, seorang prospek biasanya suka dengan beberapa pilihan produk sehingga agen yang sukses akan senantiasa membantu prospeknya untuk memilih salah satu produk dari beberapa pilihan yang ditawarkan. Semakin banyak alternatif produk yang ditawarkan untuk memperluas jaminan, semakin menarik pula minat prospek untuk mendiskusikan jenis polis tersebut. d. Berusaha agar dapat menyentuh perasaan pikiran prospek dengan memberikan pengetahuan kepada prospek mengenai berbagai aspek asuransi yang begitu luas, karena tidak semua prospek dapat memahami dan mengerti produk yang hendak ditawarkan sehingga membuat prospek menjadi bingung. Dengan demikian, seorang agen harus menguasai 31 produk-produk yang diciptakan oleh perusahaan dan harus dapat menerangkan dengan cara sederhana dan mudah dipahami. 5. Penutupan Penutupan asuransi bukanlah akhir dari aktivitas penjualan asuransi terencana, melainkan awal dari pelayanan resmi suatu penjualan kepada pelanggan atau nasabah karena kontrak asuransi adalah kontrak jangka panjang. Maka pada tahap penutupan ini sudah ada keputusan atau sikap dari nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan, yang diwujudkan dengan pengisian formulir aplikasi atau surat permintaan SP yang telah disediakan.

4. Tugas-tugas Yang Dilakukan Agen Asuransi Syariah

Dalam perusahaan asuransi, pada umumnya seorang agen mempunyai tugas yaitu menawarkan dan menjual produk secara langsung kepada calon nasabah dan memberi informasi selengkap-lengkapnya. Disamping itu juga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang agen asuransi dan menjadi tugas-tugas yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, yaitu sebagai berikut : 1. Menjelaskan kepada masyarakat tentang arti penting asuransi dalam kehidupan. 2. Menjelaskan tentang apa, siapa, dan bagaimana kinerja perusahaan asuransi. 3. Mendapatkan calon pemegang polis nasabah sebanyak-banyaknya. 4. Memegang kepercayaan, baik oleh perusahaan maupun masyarakat. 5. Menjaga nama baik perusahaan asuransi tempat seorang agen bekerja. 32 Disamping itu, tugas seorang agen adalah mempertahankan nasabah, agar tetap menjadi nasabah perusahaan, dengan cara seorang agen harus tetap menjalin komunikasi yang baik, serta membantu nasabah yang mempuyai masalah keuangan dengan asuransi. Sedangkan tugas seorang agen dalam perusahaan, menurut Muhammad Isman, selaku Wakil Kepala Divisi Syariah PT. BRIngin Life Cabang Syariah, adalah sebagai berikut 27 : 1. Seorang agen wajib membuat daftar pospek. Maksudnya adalah berapa orang yang bisa didatangi oleh seorang agen dalam satu bulan. Maka, dapat dilihat sejauh mana produktifitas agen apabila dalam satu bulan terdapat 50 prospek, tetapi seorang agen menyanggupi 20 orang yang akan atau berhasil diprospek, sebaliknya apabila agen cuma bisa mencukupi 20 orang yang menjadi daftar prospek dalam 1 bulan dan hanya beberapa calon nasabah saja yang berhasil didatangi, berarti agen tersebut tidak produktif. 2. Seorang agen harus membuat laporan kegiatan dengan nasabah. Misalnya ada nasabah yang komplen terhadap produk yang ditawarkan, maka agen tersebut yang wajib menyampaikan serta membuat laporan dan melaporkan ke perusahaan apa yang menjadi keluhan dari nasabah atas produk yang ditawarkan. 27 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Isman sebagai Deputy General Manager. Jakarta 17 Desember 2010. 33 Dengan demikian tugas dan tanggung jawab masyarakat industri asuransi adalah mendidik masyarakat untuk mengerti seluk-beluk asuransi dan menjembatani hubungan antara nasabah dengan perusahaan. Tentu saja peran tersebut terutama ditanggung oleh para agen yang berhadapan langsung dengan nasabah dan membawa misi serta citra asuransi. Sehingga tugas dan fungsi agen menjadi semakin penting, bukan hanya dalam tugasnya sebagai tulang punggung pemasaran perusahaan, tapi juga sebagai pendidik bagi masyarakat dalam berasuransi. Oleh karena itu, para agen harus cerdas dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Karena dengan begitu masyarakat akan datang sendiri kepada mereka tanpa seorang agen harus sibuk mencari calon nasabah untuk pencapaian target.

C. Pengembangan Diri Seorang Agen Asuransi Syariah

1. Pengertian Pengembangan Diri

Pengembangan karier pada dasarnya berorientasi pada perkembangan sebuah perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa mendatang. Setiap perusahaan akan mengalami kemunduran dan akhirnya dapat tersisih karena ketidakmampuan menghadapi pesaing. Kondisi seperti inilah yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan pengembangan karier bagi para pekerjanya terutama agen asuransi yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Dalam hal ini, pembinaan karier yang dilakukan oleh perusahaan tidak lepas kaitannya dengan perencanaan SDM, rekrutmen, dan seleksi dalam menetukan jenjang karier berikutnya. Dari kegiatan-kegiatan inilah, harus diperoleh sejumlah