33
Dengan demikian tugas dan tanggung jawab masyarakat industri asuransi adalah mendidik masyarakat untuk mengerti seluk-beluk asuransi dan menjembatani
hubungan antara nasabah dengan perusahaan. Tentu saja peran tersebut terutama ditanggung oleh para agen yang berhadapan langsung dengan nasabah dan membawa
misi serta citra asuransi. Sehingga tugas dan fungsi agen menjadi semakin penting, bukan hanya dalam tugasnya sebagai tulang punggung pemasaran perusahaan, tapi
juga sebagai pendidik bagi masyarakat dalam berasuransi. Oleh karena itu, para agen harus cerdas dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Karena
dengan begitu masyarakat akan datang sendiri kepada mereka tanpa seorang agen harus sibuk mencari calon nasabah untuk pencapaian target.
C. Pengembangan Diri Seorang Agen Asuransi Syariah
1. Pengertian Pengembangan Diri
Pengembangan karier pada dasarnya berorientasi pada perkembangan sebuah perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa mendatang. Setiap perusahaan
akan mengalami kemunduran dan akhirnya dapat tersisih karena ketidakmampuan menghadapi pesaing. Kondisi seperti inilah yang mengharuskan perusahaan untuk
melakukan pengembangan karier bagi para pekerjanya terutama agen asuransi yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan.
Dalam hal ini, pembinaan karier yang dilakukan oleh perusahaan tidak lepas kaitannya dengan perencanaan SDM, rekrutmen, dan seleksi dalam menetukan
jenjang karier berikutnya. Dari kegiatan-kegiatan inilah, harus diperoleh sejumlah
34
agen-agen yang potensial dengan kualitas terbaik. Tenaga kerja agen seperti itulah yang harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kualitas kerja terhadap dirinya
diri seorang agen asuransi, agar dengan kemampuannya yang terus meningkat sesuai dengan tuntutan perusahaan, tidak saja mempertahankan eksistensi perusahaan,
tetapi juga mampu mengembangkan dan mempertahankan kualitas kerjanya.
28
Pengembangan diri adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan untuk sebuah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi kerja yang
terjadi pada seseorang, karena pertambahan usia yang menjadikan seseorang semakin matang dalam menentukan arah dan tujuan karier yang embannya.
29
Pengertian ini menunjukkan bahwa fokus seorang agen terhadap pengembangan yang dilakukan kepada dirinya adalah kemampuan dalam
meningkatkan mental untuk memasyarakatkan dan memasarkan asuransi, termasuk menjelaskan, menyelesaikan masalah yang dihadapi calon nasabah maupun yang
telah menjadi nasabah perusahaan. Selain itu juga diharapkan berdampak pada pengetahuan dan perluasan wawasan akan persaingan yang semakin marak didunia
bisnis, sehingga menjadi pemicu untuk melakukan pengembangan diri agar tidak tersingkir oleh arus persaingan agen-agen yang ada terutama dalam hal asuransi.
Pengembangan diri bertujuan untuk memperbaiki kinerja masing-masing individuagen, serta meningkatkan efektivitas pelaksanaan kualitas kerja agar
28
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif Yogyakarta: Gadjah Mada university Press, anggota IKAPI, 2003, hal. 289
29
Ibid.
35
semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan bisnis perusahaan dan produktivitas seorang agen. Produktivitas yang dimiliki agen dapat
menjadikan peluang yang besar untuk memperoleh posisijabatan yang diharapkan. Tingkat efesiensi dan efektifitas kualitas kerja, sangat ditentukan dari
pengembangan yang dilakukan para agen asuransi, yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, kerjasama dalam tim, pemecahan masalah dan
berbagai kemampuan lainnya. Dari pengembangan dan peningkatan itu, diharapkan hasil sebagai muaranya adalah terwujudnya seorang agen yang memiliki produktifitas
yang tinggi.
2. Tujuan Pengembangan Diri
Adapun tujuan dalam pengembangan diri pada agen asuransi, antar lain
30
: 1.
Meningkatkan penghayatan jiwa dan idiologi. 2.
Meningkatkan produktivitas kerja. 3.
Meningkatkan kualitas kerja. 4.
Meningkatkan ketetapan perencanaan sumberdaya manusia. 5.
Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja. 6.
Meningkatkan rangsangan agar tenaga kerjaagen asuransi mampu berprestasi secara maksimal.
7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
8. Menghindarkan keusangan.
9. Meningkatkan perkembangan pribadi.
30
Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan SDM Bandung : PT. Refika Aditama, 2006, hal. 52.