PENDAHULUAN KERANGKA TEORI Strategi pengembangan diri agen asuransi syariah dalam mencapai produktivitas: studi pada PT BRngin life cabang syariah

14

BAB II PENGEMBANGAN DIRI AGEN ASURANSI SYARIAH

DALAM MENCAPAI PRODUKTIFITAS

A. Teori Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Asuransi pada awalnya adalah suatu kelompok yang bertujuan membentuk arisan untuk meringankan beban keuangan individu dan menghindari kesulitan pembiayaan. Secara ringkas dan umum, konsep asuransi adalah persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing menghadapi kerugian kecil sebagai sesuatu yang tidak dapat diduga. Apabila kerugian itu menimpa salah seorang dari mereka yang menjadi anggota perkumpulan itu, maka kerugian itu akan ditanggung bersama. Dalam asuransi konvensional, pengertian asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk tertanggung karena kerusakan, kerugian, dan kehilangan. 11 Dari wacana diatas asuransi syariah memiliki keunikan, yaitu penghayatan terhadap semangat untuk saling bertanggung jawab, kerjasama dan perlindungan dalam kegiatan masyarakat, demi mencapai kesejahteraan umat dan masyarakat 11 Warkum Sumitro, Azas-azas Pebankan Islam dan Lembaga-lemabaga Terkait Bandung: PT. Raja Grafindo,1996, Cet.1. 14 15 lainnya. Sebagai seorang muslim, kita harus percaya bahwa segala hal yang terjadi tidak terlapas dari Qadha dan Qadar Allah SWT terhadap hamba-hambanya. Berkenaan dengan asuransi syariah, ada tiga hal yang dianggap biasa dalam praktik bisnis asuransi konvensional, yakni gharar, maisir, dan riba. Selain ketiga hal tersebut beberapa praktik bisnis yang terlarang dalam praktik asuransi syariah, seperti riswah, suap, penipuan, monopoli, dan sebagainya. Diluar hal-hal yang terlarang tersebut semua jenis praktik terbaik dalam bisnis asuransi diperbolehkan. Itulah yang mendasari perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional. Dalam ekonomi islam, asuransi syariah merupakan lembaga keuangan yang bergerak dibidang jasa penjaminan atau pertanggungan resiko. Karena asuransi syariah dapat dilihat sebagai lembaga keuangan non bank yang beroperasi dalam bidang pertanggungan atau pinjaman resiko kepada para nasabah, sebab asuransi sebagai sebuah mekanisme perlindungan merupakan langkah yang tepat bagi seseorang untuk membagi atau mengalihkan suatu resiko, karena asuransi dapat menjawab rasa aman bagi setiap orang. Dapat disimpulkan, pengertian asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan resiko yang memenuhi ketentuan syariah, tolong menolong secara mutual yang melibatkan peserta dan operator. 12 Sebatas tertentu konsep asuransi syariah tidak terlalu berbeda dengan konsep pengelolaan risiko asuransi konvensional 12 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktik Upaya menghilangkan Gharar, Maisir, Riba Jakarta: Gema Insani Press, 2005, Cet.1, hal.2.