Langkah-langkah Pengembangan Diri Agen Asuransi

38 seberapa sukses pekerjaan yang menjadi tanggung jawab sebagai seorang agen asuransi. 6. Memperbaiki Penampilan dalam Bekerja Dalam pengembangan karier diri sendiri dilakukan dengan memperbaiki penampilan diri dalam bergaul dan bekerja. Seperti, sifat sepele tetapi langsung atau tidak langsung dapat berpengaruh pada usaha pengembangan diri. Misalnya, cara berpakaian dan memperbaiki cara berbicara dalam menyampaikan sebuah produk asuransi, jangan sampai seorang agen menyepelekan calon nasabah karena ketidaktahuan mereka tentang asuransi.

D. Strategi Pengembangan Diri Agen Asuransi Syariah

1. Pengertian Strategi Pengembangan Diri

Strategi merupakan rencana cara untuk mencapai sesuatu. Setiap perusahaan dapat mempunyai tujuan yang sama, begitu juga dengan individu agen asuransimarketer dalam pengembangan diri, akan tetapi strategi yang digunakan mungkin berlainan dengan kemampuan masing-masing, serta peluang dan ancaman dari lingkungan yang dihadapi. Seorang marketer dikatakan mampu memperlihatkan strategi intent jika agen asuransi tersebut tetap konsisten dengan tujuan yang sudah ditetapkan sejak awal berkarier dan dalam waktu jangka panjang. 39 Strategi pengembangan diri adalah pilihan tindakan yang akan memberikan manfaat dan keuntungan yang lebih luas dengan cara menunda kepuasan sesaat. 32 Tujuannya adalah untuk memperoleh keberhasilan, kemajuan, kebahagian. Dalam sebuah perusahaan, strategi bisnis merupakan rencana strategis yang terjadi pada tingkat divisi yang dimaksudkan, bagaimana membangun dan memperkuat posisi bersaing produk atau jasa perusahaan pada industri atau pasar yang dilayani divisi tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga tahap yang diperlukan, yaitu 33 : 1. Memutuskan dimana perusahaan punya peluang terbaik untuk memenangkan persaingan. 2. Mengembangkan atribut produk yang punya daya tarik kuat terhadap pembeli, didukung dengan kualitas karyawan. 3. Menetralisasi gerakan persaingan lawan. Pada strategi penjualan, ada empat konsep yang diterapkan dalam pemasaran khususnya pemasaran jasa, yaitu AIDA attention, interest, desire, action. Sedangkan kenyataan yang ada dilapangan, konsep AIDA disederhanakan menjadi tiga tahap yaitu Attention perhatian yang berarti mempelajari bagaimana mempengaruhi klien agar mendapat perhatian atau tanggapan positif dari klien tersebut. Desire keinginan, yaitu menata dan menimbulkan minat klien terhadap 32 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan Konseling Bandung : PT. Refika Aditama, 2005, hal. 69. 33 Bambang Hariadi, Strategi manajemen : strategi memenangkan perang bisnis Malang : PT. Batumedia Publishing, hal. 37. 40 produk yang ditawarkan melalui penjelasan produk Interest, dilanjutkan dengan membangun keinginan klien untuk memilik produk yang telah ditawarkan. Action tindakan, yang berarti mengajak klien mengambil keputusan terhadap produk yang telah ditawarkan secara transparan. 34 Pada buku Manajemen Sumber Daya Manusia, dijelaskan bahwa setiap perusahaan memerlukan strategi manajenen SDM, yang terus menerus diorientasikan pada peningkatan kesadaran dan kemampuan pada setiap agen-agen asuransi. Startegi itu menyentuh 4 faktor sebagai berikut 35 : 1. Penyesuaian Diri dengan Kebudayaan Setempat Setiap orang memiliki kebudayaan masing-masing yang mempengaruhi cara seseorang dalam bekerja dengan kata lain manifestasi perwujudan identitas diri seseorang. Setiap agen asuransi harus mampu untuk menyesuiakan diri dengan perilaku klien yang diwarnai oleh sikap yang berbeda. 2. Cara Berpakaian dan Penampilan Faktor ini berkenaan dengan cara berdandan, khususnya dalam memilih dan menggunakan pakaian sehari-hari yang langsung atau tidak langsung menggambarkan kepribadian seseorang. Seorang agen asuransi dari sebuah perusahaan tidak boleh mengabaikan cara berpakaian dan berpenampilan, hal ini dapat mempengaruhi penilaian klien terhadap penampilan seorang agen asuransi. 34 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah:Keberadaan dan Kelebihannya DItengah Asuransi Konvensional Jakarta : PT.Elex Media Komputindo, 2006, hal. 209. 35 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif Yogyakarta: Gadjah Mada university Press, anggota IKAPI, 2003, hal. 389.