Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

24 d. Penilaian awal dan akhir kegiatan, maksudnya di awal pra kegiatan harus dapat mempersiapkan dengan matang segala hal yang dibutuhkan, sedangkan di akhir kegiatan yakni melaksanakan evaluasi secara menyeluruh perihal tepat-tidaknya kegiatan tersebut pada sasaran yang direncanakan. e. Pembinaan lanjutan pasca kegiatan dengan selalu dilakukan jadwal pembinaan rutin. Sehingga pekerjaan tersebut dapat diukur tingkat keberhasilannya serta efektivitas capaian kegiatan tidak sekedar melakasanakan kegiatan saja.

3. Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Secara umum, pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat dibagi menjadi empat strategi, yaitu sebagai berikut. 20 a. The Growth Strategy: Penerapan strategi pertumbuhan ekonomi masyarakat pada umumnya dimaksudkan untuk mencapai peningkatan pendapatan yang cepat dalam nilai ekonomis melalui peningkatan pendapatan per kapita penduduk, produktivitas, sektor pertanian, permodalan dan kesempatan kerja yang dibarengi dengan kemampuan konsumsi masyarakat, terutama di pedesaan. Pada awalnya strategi itu di anggap efektif. Tetapi karena economic oriented sementara kaidah-kaidah 20 Lili Bariadi, Muhamad Zen, M. Hudri., Zakat dan Wirausaha, h.58-59 25 b. The welfare strategy: Strategi kesejahteraan ini pada dasarnya dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Tetapi karena tidak dibarengi dengan pembangunan kultur dan budaya mandiri dalam diri masyarakat, maka yang terjadi adalah tingginya sikap ketergantungan masyarakat kepada pemerintah. c. The responsive strategy: Strategi ini merupakan reaksi terhadap strategi kesejahteraan melalui pengadaan teknologi serta sumber-sumber yang sesuai bagi kebutuhan proses pembangunan. Namun, hal itu tidak diimbangi dengan kesiapan masyarakat dalam menerima dan mengfungsikan teknologi itu sendiri, akibatnya teknologi yang dipakai dalam penerapan strategi ini menjadi disfungsional. d. The Integrated or Holistic Strategy: Dalam strategi ini, terdapat tiga prinsip dasar sebagai konsep kombinasi dari unsur-unsur pokok ketiga strategis di atas, yaitu : 1 Persamaan, keadilan, pemerataan dan partisipasi merupakan bantuan yang secara eksplisit harus ada dari strategi menyeluruh, maka badan publik yang ditugasi untuk melaksanakan harus; a Memahami dinamika sosial masyarakat sebagai intervensinya. b Intervensi dilakukan untuk memperkokoh kemampuan masyarakat sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, serta untuk 26 mengambil langkah-langkah instrumental yang membutuhkan kemampuan aparatur untuk melakukan intervensi sosial. 2 Memerlukan perubahan-perubahan mendasar, baik dalam komitmen maupun dalam gaya dan cara bekerja, maka badan publik yang belum memiliki kemampuan intervensi sosial akan memerlukan pemimpin yang kuat komitmen pribadinya terhadap tercapainya tujuan dari strategi holistik tersebut yakni untuk: a Menentukan arah nilai organisasi, energi dan proses menuju strategi. b Memelihara integritas organisasi yang didukung oleh institusional leadership. 3 Keterlibatan badan publik dan organisasi sosial secara terpadu, maka memerlukan suatu pedoman untuk memfungsikan organisasi yang bertugas antara lain: a Membangun dan memelihara perspektif menyeluruh b Melaksanakan rekrutmen dan pengembangan pimpinan kelembagaan, dan c Membuat mekanisme kontrol untuk mengatur saling keterkaitan interdependensi antara organisasi formal dan informal melalui system management strategis. 27 Sedangkan pendekatan yang digunakan Islam dalam pemberdayaan masyarakat miskin secara garis besar ada tiga, yaitu sebagai berikut. 21 a. Pendekatan parsial kontinu, yaitu pemberian bantuan kepada masyarakat miskin yang dilakukan secara langsung hal ini diberikan terutama kepada yang tak sanggup untuk bekerja sendiri misalnya orang cacat abadi, lansia, orang buta dan lain-lain. b. Pendekatan struktural yaitu pemberian pertolongan secara kontinu agar masyarakat dapat mengatasi kelemahannya. Bahkan dari yang dibantu diharapkan dapat turut membantu. Terutama diberikan kepada mereka status melalui perwujudan dan komitmen kemitraan yang memiliki potensi skill untuk dikembangkan. Pendekatan pertama dan kedua ini baru berada pada tahap inisial. Dimana diharapkan akan melahirkan perubahan sikap masyarakat yang sadar dan bersemangat memacu diri untuk tidak terbenam dalam kondisi kemiskinannya dan adanya perubahan tingkah laku melalui pendidikan ketrampilan, stimulan, informasi, pengetahuan, dan keteladanan. c. Mengupayakan perubahan dan suntikan dana zakat, infak dan shadaqah secara struktural terhadap masyarakat yang aktif dan terampil dalam megembangkan usaha baik skala kecil dan menengah. Pemberdayaan pada level ini telah mencapai tahap partisipasipatoris. 21 Ibid., h. 62. 28 Kemudian ketiga pendekatan tersebut diharapkan dapat menghantarkan pada tahap emansipatif yaitu menjadi muslim yang berkualitas dan penyantun sesama. Adapun pola-pola pemberdayaan ekonomi masyarakat mempunyai ciri-ciri atau unsur-unsur pokok sebagai berikut. 22 a. Mempunyai tujuan yang hendak dicapai. b. Mempunyai wadah kegiatan yang teroganisir. c. Aktivitas yang dilakukan terencana, berlanjut, serta harus sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya setempat. d. Ada tindakan bersama dan keterpaduan dari berbagai aspek yang terkait. e. Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap-tahap pemberdayaan. f. Menekankan pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam ekonomi khususnya dalam wirausaha. g. Ada keharusan membantu seluruh lapisan khususnya masyakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerjasama sulit dicapai. h. Akan lebih efektif jika program pengembangan masyarakat pada awalnya memperoleh bantuan dan dukungan pemerintah. Selain itu sumber-sumber dari organisasi sukarela non-pemerintah harus dimanfaatkan. 22 Ibid., h.55 29

4. Kemiskinan dan Klasifikasinya