Pengertian kelompok Manfaat kelompok bagi pemberdayaan ekonomi perempuan

36

1. Pengertian kelompok

Tidak semua kumpulan orang disebut kelompok. Sekumpulan orang disebut kelompok jika; 33 1. Saling kenal dan memiliki ikatan batin satu sama lain; 2. Memiliki tujuan yang ingin dicapai bersama; 3. Keanggotaannya relatif stabil untuk jangka waktu yang lama: 4. Ada batas jelas yang membedakan anggota dengan bukan anggota; 5. Ada struktur, yaitu pembagian kewenangan, fungsi, peranan dan tugas yang jelas di antara anggotanya; 6. Ada aturan kelompok yang disepakati dan ditaati oleh para anggotanya; 7. Ada kegiatan yang dilakukan secara teratur untuk tujuan kelompok.

2. Manfaat kelompok bagi pemberdayaan ekonomi perempuan

Kelompok yang sudah ada maupun yang dibentuk baru diantara pengusaha mikropetani dan memenuhi sebagian besar persyaratan sebagai kelompok, memberikan banyak manfaat dalam rangka perluasan pasar usaha UPK maupun efisiensi pelayanan kepada peminjam pengusaha mikropetani. Adapun manfaat berkelompok bagi pemberdayaan ekonomi perempuan di antaranya: 34 1. Kelompok adalah wahana belajar bagi pengusaha mikro, 33 Tim Konsultan Pengembangan Kredit Mikro, Program Pengembangan Kecamatan Tim Konsultan Pengembangan Kredit Mikro, Kredit Mikro Sebagai Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Miskin, T.tp.,t.t.,: 2002, h.15 34 Ibid., h. 16-17 37 2. Dasar untuk tindakan kearah perubahan, 3. Fondasi bagi organisasi yang besar, 4. Kelompok mengendalikan sikap dan perilaku anggotanya, 5. Kelompok mengefisienkan pekerjaan UPK, 6. Kelompok mempromosikan dan membangun citra UPK. Untuk itu, pemberdayaan wanita di bidang ekonomi mutlak dilakukan. Kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas wanita di bidang ekonomi dapat dilakukan dengan melaksanakan program yang menekankan pada 5 aspek, yaitu: 35 1. Pengembangan Kapasitas dan Karakter Dalam program ini dilakukan kegiatan-kegiatan pelatihan wirausaha secara komprehensif, mulai dari motivasi berusaha, manajemen usaha, dan hal lainnya seputar kewirausahaan untuk wanita. 2. Konsultasi dan Pendampingan Setelah face pelatihan, para wanita kemudian mendapatkan konsultasi dan pendampingan usaha untuk bisa menguatkan dan meng-upgrade kapasitas serta kualitas usahanya di masa depan. 3. Organisasi Sebagai individu ataupun kelompok usaha, wanita sangat membutuhkan 35 Rommy Haryanto, ”Pemberdayaan Wanita untuk Perkembangan Ekonomi” diakses pada tanggal 2 Juni 2010 dari http:www.wrp-diet.compemberdayaan-wanita-untuk-perkembangan- ekonomi 38 penguatan di bidang organisasi bisnisnya. Di tahapan ini diharapkan para wanita yang berwirausaha mampu menjalankan bisnisnya dengan aturan yang berlaku dan memiliki visi yang jelas. 4. Pasar Wanita mendapatkan pengetahuan mengenai upaya membuka dan membangun pasar untuk produk-produk yang telah dimiliki. 5. Jejaring Diharapkan wanita dan kelompok usaha wanita mampu menemukan, membuat, dan menguatkan jaringan sosial untuk usahanya. Selain 5 aspek penguatan yang telah dibahas diatas, ada hal pada diri wanita yang harus dibangun agar pemberdayaan ekonomi wanita bisa berhasil, yaitu mental positif. Perlu dibangun terus menerus mental positif wanita untuk mau dan mampu berwirausaha, bahwa mereka bisa dan mampu memainkan peran-peran ekonomi, serta berkontribusi bagi keluarga dan pembangunan sekitarnya. Pemberdayaan perempuan pada dasarnya dapat dibagi dalam dua tahapan, yaitu: 1. Pemberdayaan personal dengan memberikan informasi akan hak-hak, kesetaraan dan sebagainya, dimana bertujuan untuk menanamkan nilai internal terhadap diri masing-masing individu. 2. Pemberian daya kuasa berupa sistem nilai 39 dan organisasi sehingga target memiliki otoritas, kekuasaan dan peluang dalam mengelola organisasi atau kelompoknya. 36 Konsep pemberdayaan yang tersusun secara sistematis dan sebagai strategi dalam pembangunan masih relatif baru, semakin relevan untuk dibincangkan dalam era reformasi dan otonomi daerah yang merupakan kata kunci dari pemberdayaan. Istilah pemberdayaan itu sendiri merupakan upaya untuk membangun daya dengan motivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berusaha untuk mengembangkannya. 36 GAPRI Gerakan Anti Pemiskinan Rakyat Indonesia, ”Perempuan Sangat Rentan Terhadap Kemiskinan”, diakses pada tanggal 2 juni 2010 dari http:www.gapri.orgpage.php?lang=idmenu=news_viewnews_id=124 40

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Grameen Bank

1. Sejarah Singkat Lahirnya Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin

‘Grameen Bank’ Grameen berasal dari kata gram atau “desa”. Bentuk adjektifnya Grameen berarti “pedesaan”, atau “ berasal dari desa”. 37 Grameen Bank adalah sebuah bank di Bangladesh yang melaksanakan pemberian kredit kepada keluarga termiskin dalam masyarakat yang tidak mempunyai jaminan kebendaan atau jaminan orang. 38 Proyek percontohan Grameen Bank lahir di desa Jobra, Bangladesh pada tahun 1976, dimana Yunus berhasil memperoleh pinjaman sebesar 10.000 taka AS300 dari Janata Bank setelah melalui 6 bulan surat- menyurat untuk memperoleh persetujuan pinjaman. Selama tahun 1977 Yunuslah yang menandatangani setiap permohonan pinjaman. Bulan November 1982, keanggotaan Grameen Bank tumbuh mencapai 28.000 hampir separuhnya perempuan. Ini adalah lompatan yang sangat 37 Muhammad Yunus dan Alan Jolis, Bank Kaum Miskin, h. 90. 38 Yayasan Mitra Usaha YMU, Petunjuk Pelaksanaan Pendirian Lembaga Pelayanan Kredit bagi Masyarakat Miskin: Sistem Replikasi Bank Grameen di Indonesia .Jakarta: YMU, 1996, hal.4.