Visi dan Misi Produk Layanan Keuangan

59 Pada bulan Januari 2008 koperasi pun dibentuk dengan nama Koperasi BAIK Baitul Ikhtiar dengan badan hukum : Koperasi, Tahun 2008 Nomor 518169BHKPTAKKUKM2008 dan berjalan hingga saat ini. 56

b. Visi dan Misi

Visi : Menjadi organisasi keuangan mikro syariah yang memberdayakan masyarakat miskin melalui pelayanan simpan pinjam, pendidikan dan pengorganisasian perempuan dari keluarga miskin. Misi Memperluas jangkauan pelayanan keuangan mikro syariah kepada masyarakat miskin. Melakukan pendampingan dan pelayanan secara berkelompok yang terorganisir. Membangun jaringan untuk memperkuat pelayanan dan pendampingan dengan NGO, LAZ, LKM, Pemerintah, Swasta dan perorangan.

c. Produk Layanan Keuangan

Adapun produk layanan keuangan pada Koperasi BAIK terdiri dari simpanan, pinjaman pembiayaan. 56 Wawancara Langsung dengan manajer Koperasi Baitul Ikhtiar BAIK tanggal 25 Februari 2010 60 1 Produk Penghimpunan Dana Koperasi BAIK Produk penghimpunan dana pada Koperasi ini baru sebatas simpanan berupa tabungan belum merambah pada Deposito. Adapun jenis tabungan yang ada di koperasi ini meliputi: a Tabungan Wajib; tabungan wajib merupakan tabungan yang wajib dibayarkan setiap minggunya setiap pertemuan kelompok selama menjadi anggota dan merupakan bagian dari komponen angsuran dengan akad wadi’ah dan tanpa bagi hasil. Tabungan wajib ini hanya boleh diambil jika nasabah memutuskan untuk keluar menjadi anggota koperasi dengan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Tabungan wajib adalah sebuah produk yang merupakan kontribusi anggota. Dalam sistem pembukuan koperasi dicatat sebagai komponen modal anggota. Adapun Jumlah setoran sesuai dengan plafon PinjamanPembiayaan, untuk : Plafond Rp 0 sd 600.000,- = Rp 200,- Plafond Rp 750.000,- = Rp 250,- Plafond Rp 1.000.000,- = Rp 400,- b Tabungan Sukarela; Tabungan dengan akad wadi’ah yang disetorkan oleh anggota sesuai dengan kemampuan menabungnya, dengan saldo minimal Rp 2.000,-. Tabungan sukareka merupakan simpanan milik pribadi anggota dimana pemilik rekening tabungan sukarela dapat melakukan transaksi tarik tabungan kapanpun dalam batas waktu 61 layanan yaitu saat pertemuan majelis satu kali dalam seminggu dan tidak dibenarkan melakukan penarikan dan penyetoran diluar pertemuan majlis. Tidak ada batasan minimal setoran tabungan yang disetorkan. c Tabungan Cadangan; tabungan cadangan atau sering disebut cadangan tabungan Catab merupakan tabungan yang terikat dalam setiap satu kali pembayaran angsuran atau dengan kata lain tabungan cadangan adalah tabungan yang terikat dengan angsuran karena menjadi komponen dari angsuran. Tabungan ini hanya dapat diambil saat kewajiban angsuran anggota tersebut telah dilunasi yakni sebanyak 50 kali angsuran pinjaman dan pembiayaannya sudah lunas. d Tabungan Kelompok; Tabungan dengan akad wadi’ah yang bersumber dari anggota dalam satu kelompok, dimana besarnya tabungan tergantung dengan besarnya plafond yang diberikan sesuai dengan kebijakan. Sama halnya dengan tabungan wajib dan tabungan cadangan, tabungan kelompok pun merupakan komponen dari angsuran. Berbeda dengan tabungan cadangan, tabungan kelompok hanya dapat dibagikan jika semua anggota kelompok tersebut telah menyelesaikan atau melunasi pinjaman maupun pembiyaan serta bilamana majlis tersebut memutuskan untuk membubarkan diri dan keluar dari keanggotaan. Jumlah setoran Tabungan kelompok sesuai dengan plafond PinjamanPembiayaan, untuk ; 62 Plafond Rp 0 sd 600.000,- = Rp 300,- Plafond Rp 750.000,- = Rp 500,- Plafond Rp 1.000.000,- = Rp 600,- 2 Produk Penyaluran Dana Produk penyaluran dana terdiri dari pinjaman kebajikan dan pembiayaan. a Pinjaman Kebajikan qardul Hassan Qardhan hasanan terdiri atas kata qardhan dan hasanan. Qardhan, yang diambil dari kata qaradha – yaqridhu – qardhan, arti asalnya: memotong, memakan, menggigit dan mengerip. Dalam dunia transaksi ekonomi, qardhan biasa digunakan untuk arti utang atau pinjaman. Sedangkan hasanan, artinya baik atau bagus jayyid. Jadi, secara sederhana, qardhan hasanan artinya utangpiutang yang bagus, atau utang-piutang yang baik. 57 Qardhan hasanan pada intinya ialah akad utang-piutang yang dibangun atas asas: iktikad baik, kesetaraan, kerelaan para pihak, keadilan kesetimbangan, manfaat nilai guna dan kemampuan bersama. 58 57 Muhammad Amin Suma, ”Qardhan Hasanan, Utang Piutang yang baik” diakses pada tanggal 31 Mei 2010 dari http:www.fsh-uinjkt.netindex.php?option=com_contenttask=viewid=61Itemid=64 58 Ibid., 63 Produk ini merupakan produk yang diberlakukan bagi semua anggota untuk pinjaman pertama baik untuk kebutuhan usaha yang produktif maupun untuk kebutuhan konsumtif. Tidak ada profit ataupun fee dalam produk ini, maka akadnya pun QH Qardul Hassan. Produk pinjaman ini lebih bertujuan untuk mendidik para anggota dan mengenalkan bagaimana aturan main dalam proses pinjaman ataupun pembiayaan. Sekaligus pihak lembaga dapat melihat bagaimana karakter dari anggota dalam hal tanggung jawab terhadap pembayaran angsuran. b Produk pembiayaan dengan prinsip jua beli Ba’i Produk pembiayaan dengan prinsip jual beli menggunakan akad al- murabahah, baik untuk modal kerja seperti sektor perdagangan, pertanian, home industri, konsumtif, maupun investasi. c Produk pembiayaan dengan prinsipp sewa Ijarah d Akad Pelengkap al-Hiwalah 3 Kebijakan dan ketentuan Pinjaman dan Pembiayaan Setiap lembaga memiliki kebijakan dalam hal operasional kerja. Begitu juga dengan kebijakan pinjaman dan pembiayaan bagi anggota. Adapun kebijakan pinjaman dan pembiayaan anggota yaitu: a Yang berhak mendapat pelayanan pinjamanpembiayaan adalah anggota majlis ikhtiar yang telah lulus seleksi UK dan LWK. 64 b Untuk pinjaman pertama harus sesuai dengan kelompok limaan yang urutannya telah disepakai bersama oleh anggota majlis. c Plafond untuk pinjaman pertama Rp 300.000,- tiga ratus ribu rupiah dan plafond selanjutnya akan ditentukan melalui rapat komite dengan mempertimbangkan : i. Tingkat kehadiran. ii. Tingkat kelancaran angsuran pinjaman sebelumnya. iii. Saldo rata-rata tabungan sukarela. d Untuk pinjaman pertama semua dengan aqad Qordul Hasan QH dan untuk pinjaman selanjutnya akan dihitung sesuai dengan kelayakan usaha. Pengajuan dilakukan di hadapan anggota majelis dengan persyaratan sebagai berikut. a Seluruh anggota majlis harus hadir lengkap. b Tidak sedang mempunyai pinjaman atau kewajiban. c Tidak ada anggota di dalam kelompok tersebut yang terlambat mengangsur menunggak, kecuali dengan alasan yang bisa diterima musibah, sakit, dsb. d Anggota bersedia untuk tanggung renteng minimal kelompok yang ke-5 e Pengajuan ke-2; umur pertemuan minimal 25 kali, pengajuan ke-3 minimal 50 kali, dst. 65 f Apabila pengguna bukan anggota majlis secara langsung maka pengguna dana hanya diperbolehkan untuk usaha suami dan anak yang belum berkeluarga. Untuk kriteria anggota majlis yang boleh untuk mengajukan pinjaman atau pembiayaan, yaitu: a Kehadiran selama masa angsur minimal 25 kali. b Pelunasan angsuran terakhir maksimal 3 kali angsuran. c Masa angsur minimal 25 kali. Terdapat batasan plafond maksimum dan minimum untuk setiap pinjman dan pembiayaan bagi anggota majlis. Adapun kebijakan plafond yang diberikan yaitu: a Plafond maksimum Rp 1.000.000,- diatas satu juta berlaku analisis dari Account Oficer b Maksimum Plafond pinjaman I Rp 300.000,- Sedangkan alokasi dana droping yang diperbolehkan, diantaranya: a Modal usaha b Pendidikan c Kesehatan d Perumahan Untuk lebih jelas tentang alokasi droping yang diperbolehkan dapat dilihat pada tabel berikut ini. 66 Tabel 3.4 Pengategorian Droping No Sektor Peruntukan 1 Perdagangan Modal Kerja Dagang buah, kreditan, beli tusukan, borong pala, dagang baso, dagang soto, dagang bubur, dagang bensin, warung sembako, jual beli ternak, loper sandal, dll. Investasi Membuat warung, membuat kandang, membuat gerobag dorong, membuat etalase, alat-alat jualan, pembelian kulkas untuk jualan, dll. 2 Pertanian Modal Kerja Membeli pupuk, bibit, obat-obatan tanaman, bayar tenaga kerja, dll. Investasi Membeli sawah, kebn, membeli traktor. 3 Industri Modal Kerja Membeli bahan baku industri makanan, kerajinan, membeli bambu untuk tusukan. Investasi Alat-alat usaha industri. 4 Jasa Modal Kerja Pembuatan SIM, membeli bahan sablon, bahan baju, perlengkapan menjahit, alat rias pengantin, bahan baku bengkel sepatu. Investasi Beli motor untuk ojek, angkot, beli mesin jahit, alat- alat bengkel, perlengkapan penyewaan rias pengantin. Sumber : Koperasi BAIK

d. Keanggotaan koperasi Anggota Baitul Ikhtiar BAIK