42
Grameen II yang baru sudah berfungsi nyata sebagai sebuah lembaga dengan peralatan yang lebih lengkap dibanding versi terdahulu.
a. Filosofi Grameen Bank
Adapun yang menjadi filosofi dari Grameen Bank adalah:
42
1 Orang tidak datang ke bank, tetapi bank yang mendatangi mereka;
2 Memperluas fasilitas perbankan bagi pria dan wanita miskin, tanpa
adanya jaminan; 3
Menghilangkan explorasi bagi masyarakat miskin oleh para lintah darat;
4 Menciptakan kesempatan bagi pekerja mandiri diantara banyak
pengangguran yang banyak jumlahnya di wilayah pedesaan Bangladesh
5 Membawa para pihak yang dirugikan, sebagian besar wanita dari
rumah tangga termiskin kedalam format organisasi yang mereka
mengerti dan
6 laksanakan; dan
7 Membalikan lingkaran jahat yang telah berlangsung lama mengenai
”pendapatan rendah, nilai tabungan rendah, nilai investasi rendah,
42
A. S. M. Mohiuddin “Grameen Bank’s Microcredit Outreach and Its Potential Extension in Indonesi Reaching MDGs” International Seminar On The Microfinance Institution,
Jakarta, 1 Desember 2005 h. 31.
43
penghasilan rendah”, Menjadi sebuah sistem progresif dan lebih tentang ”penghasilan, kredit dan investasi rendah, penghasilan lebih
banyak, tabungan dan investasi lebih besar, penghasilan lebih besar”.
b. Prinsip-Prinsip Grameen Bank
Adapun prinsip-prinsip dari program perkreditan Grameen Bank adalah sebagai berikut:
43
1 Hanya orang-orang yang sangat miskin yang memenuhi tolok ukur
yang ditetapkan oleh bank dapat menjadi anggotanasabah dan memperoleh pinjaman dari bank.
2 Pinjaman diberikan tanpa agunan ataupun penjamin.
3 Prosedur pinjaman dibuat sederhana.
4 Pinjaman digunakan untuk kegiatan produktif.
5 Pinjaman yang diberikan adalah relative kecil dengan angsuran
mingguan selama satu tahun. 6
Pinjaman diorganisasikan dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang.
7 Pinjaman diberikan secara berurutan, yaitu mula-mula 2 orang
anggota paling membutuhkan diberi prioritas pertama untuk menerima pinjaman, kemudian menyusul dua anggota lainnya
43
Yayasan Mitra Usaha YMU, Petunjuk Pelaksanaan Pendirian Lembaga Pelayanan Kredit bagi Masyarakat Miskin: Sistem Replikasi Bank Grameen di Indonesia.,
h. 7.
44
menerima pinjamannya dan yang terakhir menerima pinjaman anggota kelima. Penentuannya ditetapkan sendiri oleh kelompok.
8 Pengawasan dilakukan dalam penggunaan pinjaman
9 Peminjam diberi kemungkinan meminjam kembali setelah
pinjamannya lunas. 10
Setiap peminjam dipotong 5 untuk Dana Tabungan Kelompok, dan setiap minggu anggota menabung 1 Taka kira-kira Rp. 50,-
tahun 1996 yang dimasukan kedalam Dana Tab Kelompok. 11
Setiap anggota membayar sejumlah uang sebesar 25 dari bunga yang dibayar untuk disetor kedalam Dana Darurat. Pada dasarnya
dana ini merupakan dana untuk asuransi terhadap kemacetan peminjam, kematian, cacat tubuh dan kecelakaan.
12 Bunga pinjaman ditarik menjelang akhir masa pinjaman sebagai
dua angsuran terakhir. 13
Sejumlah kelompok di desa yang sama terdiri dari 6 sampai 8 kelompok mengadakan rapat mingguan bersama. Pertemuan atau
rapat ini dikenal sebagai rapat pusat atau “centre”. 14
Semua transaksi Grameen Bank dengan anggota kelompok dilaksanakan pada waktu rapat mingguan dari pusat. Petugas
Grameen Bank menghadiri rapat tersebut untuk menerima angsuran pinjaman dan menghimpun Dana Tabungan Kelompok
45
dan Dana Darurat untuk disimpan di bank. Semua urusan pinjaman dibahas dengan petugas dalam rapat tersebut.
c. Suku Bunga Grameen Bank