Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi

33 Namun menurut Muhammad Yunus dalam bukunya Bank Kaum Miskin ”kemiskinan tidak diciptakan oleh kaum miskin. Kemiskinan diciptakan oleh struktur masyarakat dan kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh masyarakat”. Pengalaman Grameen menunjukan bahwa sekecil apapun dukungan modal keuangan yang diberikan, kaum miskin sepenuhnya mampu meningkatkan kehidupan mereka. 29

B. Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi

Program pendampingan yang mengarah pada penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Grameen Bank mengutamakan kelompok kaum perempuan dalam keluarga miskin sebagai “kelompok sasaran” target grup. Hal ini sesuai kenyataan bahwa: 30 1. Dari segi ketenaga-kerjaan, umumnya perempuan dipandang bukan sebagai produktif, sehingga dengan bantuan kredit dan tabungan, mereka dapat melakukan usaha produktif di sela-sela kegiatan mengurus rumah tangga sehari-hari, sebagai ibu rumah tangga. 2. Secara kultural, perempuan telah terbiasa mengurus rumah tangga, karena merekalah yang secara langsung bertanggungjawab terhadap konsumsi keluarga. 29 Muhammad Yunus dan Alan Jolis, Bank Kaum Miskin, Tangerang: Marjin Kiri, 2007 h. 198 30 M. Amin Azis, Ibnu Supanta, Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pokusma BMT, Jakarta: Pinbuk Press, 2004. h.12-13. 34 3. Secara emosional, dalam praktek kehidupan perempuan ibu lebih dekat dengan anak-anak. Oleh karena itu, perempuan menjadi kunci penentu terhadap pembentukan kualitas Sumber Daya Insani anak-anak bangsa sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di masa depan, baik dalam hal perbaikan nutrisi, kesehatan maupun pendidikan. Maka tidak berlebihan jika perempuan perlu di berdayakan, dengan perbaikan kualitas anak-anaknya pun secara langsung dapat ditingkatkan. 4. Akses kredit untuk kaum perempuan merupakan jembatan emas menuju kesetaraan hak-hak perbaikan ketimpangan Gender. Sasaran kepada kelompok kaum perempuan yang merupakan golongan masyarakat paling menderita sebagai akibat dari kejamnya keadaan kemiskinan, terutama ketika terjadi kerawanan ekonomi dalam keluarga. Kemiskinan dan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan keluarga dapat menjadi salah satu cara laki-laki melepaskan tanggungjawab atas keluarganya dan menceraikan istrinya. Dalam berbagai kasus perceraian, perempuan cendenrung mengambil beban terbesar dalam untuk membesarkan anak-anak, dengan atau tanpa sumbangan mantan suami. 31 Dalam keadaan ini seorang ibu akan berjuang hingga detik terakhir untuk mempertahankan kelangsungan hidup dirinya dan demi mempertahankan hidup anak-anaknya. 31 Imam Cahyono, “Wajah Kemiskinan, Wajah Perempuan Poperty has a Women Face”, Jurnal Perempuan, no. 42 Juli 2005: h. 13 35 Seperti dikatakan oleh Muhammad Yunus dalam bukunya “Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan” bahwa meminjamkan uang kepada perempuan bermanfaat lebih banyak kepada keluarga ketimbang lelaki. Bila uang dipinjamkan kepada lelaki, mereka cenderung menggunakan untuk diri sendiri. Namun, bila dipinjamkan kepada perempuan, uang itu diinvestasikan untuk membuat usaha yang bermanfaat bagi seluruh keluarga. Dengan begitu, meminjamkan kepada perempuan menciptakan efek air terjun cascading effect yang bermanfaat bagi seluruh keluarga dan akhirnya kepada seluruh komunitas. 32

C. Kelompok Sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Perempuan