Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Kemudian hasil dari uji instrumen tersebut dihitung dengan menggunakan rumus kolerasi product momen poin biserial 11 . r pbi = q p SD M M t t p  Keterangan: rpbi : Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II Mp : Skor rata-rata hitung yang dimiliki Mt : Skor rata-rata dari skor total SDt : Deviasi standar dari skor total P : Proporsi yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya. q : Proporsi yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya. Setelah didapat hasil, maka ditentukan nilai validitas dengan merujuk pada tabel korelasi product momen, dengan melihat derajat kebasaannya. Jika r hitung r table maka item soal tersebut bersifat valid, dan jika r hitung r tabel maka item soal tersebut bersifat tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Suatu Instrumen dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur 12 . Reliabilitas intrumen penelitian ini dicari dengan rumus Kuder Richadson 20. Rumus tersebut adalah sebagai berikut: r 11 =                2 2 SD pq SD 1 n n 11 Sumarna Surapranata, op. cit., h. 56. 12 Ibid, h. 86. Keterangan : r 11 = Reliabilitas secara keseluruhan n = Banyaknya item soal p = Proporsi siswa yang menjawab benar q = Proporsi siswa yang menjawab salah ∑pq = Jumlah perkalian p dan q SD 2 = Standar deviasi kuadrat Adapun langkah-langkah dalam penentuan reliabilitas yaitu yang pertama ditentukan jumlah soal yag benar ∑X, setelah itu ditentukan jumlah soal yang benar dikuadratkan ∑X 2 , ditentukan jumlah perkalian p dan q ∑pq. Setelah didapatkan data, lalu langkah selanjutnya ditentukan standar deviasi dengan persamaan SD = 2 2 N x N X          . Setelah didapatkan nilai standar deviasi, maka langkah selanjutnya ditentukan reliabilitas K-R 20 dengan persamaan r 11 =                2 2 SD pq SD 1 n n . Langkah terakhir dalam penentuan reliabilitas adalah data koefisien reliabilitas tersebut diklasifikasikan menurut Guilford, dengan r 11 = 0,91 –1,00 termasuk dalam kategori korelasi sangat tinggi, r 11 = 0,71 –0,90 termasuk dalam kategori korelasi tinggi, r 11 = 0,41 –0,70 termasuk dalam kategori korelasi cukupsedang, r 11 = 0,21 – 0,40 termasuk dalam kategori korelasi rendah, dan r 11 = 0,20 termasuk dalam kategori tidak ada korelasi. 3. Indeks Taraf Kesukaran Cara melakukan analisis untuk menentukan taraf kesukaran soal dengan menggunakan rumus 13 : P = JS B Dimana : P = Indeks kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut 14 : Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P = 0,30 sampai 0,700 adalah soal sedang Soal dengan P = 0,70 sampai 1 ,00 adalah soal mudah Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran dengan menggunakan ANATES, diperoleh soal kategori sukar berjumlah 5 soal yaitu nomor 2, 8, 39, 40 dan 44. Soal kategori sedang berjumlah 29 soal yaitu nomor 1, 3, 6, 12, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 23, 24, 26, 29, 31, 32, 35, 36, 37, 38, 41, 46, 47, 50, 52, 54, 55, 56, dan 59. Soal kategori mudah berjumlah 12 soal yaitu nomor 4, 11, 13, 16, 20, 25, 27, 30, 34, 42, 53 dan 57. Soal kategori sangat mudah berjumlah 14 soal yaitu nomor 5, 7, 9, 10, 22, 28, 33, 43, 45, 48, 49, 51, 58 dan 60. 15 13 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993 h. 160. 14 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama, op. cit., h. 103. 15 Lampiran 13, h. 182.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep virus (kuasi eksperimen di SMAN 9 Bekasi)

6 30 254

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

PENGARUH KINERJA BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)TERHADAP HASIL BELAJAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK SISWA MAN 1 BANDAR LAMPUNG

1 32 269

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Fungi

0 6 173

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PEMAHAMAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 5 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI HIERARKI KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

5 24 19

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas IV SDN Jontro.

0 2 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Deskripsi Teori 7. Model Pembelajaran Creative Problem Solving a. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHIT

0 0 38