Model Pembelajaran Creative Problem Solving
Dalam proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan pendidik ialah sumbang saran brainstorming siswa dalam memecahkan masalah. Seperti yang
dikatakan oleh Sutrisno, brainstorming adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan suatu daftar panjang yang berisi berbagai respon beragam
terhadap membuat penilaian terhadap ide-ide individu.
10
Hal ini menjadi penting bagi siswa tentang belajar bagaimana menghasilkan ide-ide tanpa melalukan
penilaian awal. Tujuannya adalah mengeksplorasi kembali ide-ide yang muncul dan mengeliminasi ide-ide yang tidak dapat dikerjakan. Dalam mencari
informasi ketika menyelesaikan masalahmenjawab pertanyaan, peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan pendapat brainstorming, baik
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan siswa, membaca referensi, maupun mencari datainformasi dari lapangan.
b. Karakteristik Creative Problem Solving CPS Menurut Steiner dalam Isrok’atun, ada beberapa karakteristik Creative
Problem Solving, adalah sebagai berikut: 1
Dalam menyelesaikan suatu problem, dimulai dari proses recursive
pengulangan, revised peninjauan kembali, dan redefined pendefinisian ulang.
2 Memerlukan proses berpikir divergen dan konvergen.
3 Menggagas suatu pemikiran yang bersifat prediktif serta dapat merangsang
ke tahap berpikir logis selanjutnya.
11
c. Tahap-tahap Creative Problem Solving CPS Menurut Osborn dalam Isaksen, mengemukakan bahwa model Creative
Problem Solving mempunyai tiga macam prosedur, antara lain: 1
Menemukan fakta, meliputi proses menjabarkan dan merumuskan masalah, mengumpulkan dan meneliti data serta informasi yang relevan.
10
Sutrisno, Menjadi Guru Kreatif agar Dicintai Murid Sampai Mati, Yogyakarta: Golden Books, 2010, h. 37.
11
Isrok’atun, op. cit., h. 5
2 Menemukan
gagasan, yaitu
berkaitan dengan
memunculkan dan
memodifikasi gagasan tentang bagaimana startegi yang dilakukan untuk memecahkan masalah.
3 Menemukan solusi, yaitu proses evaluatif sebagai puncak pemecahan
masalah.
12
Menurut Pepkin dalam thesis yang dibuat oleh Hideki Muneyoshi, pembelajaran Creative Problem Solving terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut: 1
Klarifikasi masalah adaah tindakan guru memberikan penjelasan masalah yang diajukan.
2 Pengungkapan pendapat adalah kegiatan siswa mengungkapkan strategi
penyelesaian masalah. Strategi penyelesaian masalah meliputi: identifikasi masalah, menyajikan masalah dengan bantuan model matematika,
menentukan penyelesaian masalah dan memeriksa ulang untuk mengetahui benar tidaknya penyelesaian.
3 Evaluasi adalah kegiatan meneliti, memeriksa prosedur dalam memperoleh
penyelesaian masalah. Evaluasi dilakukan oleh siswa dengan difasilitasi oleh guru.
4 Implementasi adalah kegiatan menerapkan langkah-langkah penyelesaian
masalah yang sementara dihadapi dan pada aplikasi yang lebih luas dalam penerapan strategi penyelesaian masalah.
13
12
Isaksen, Transforming Dreams Into Reality: The Power of Creative Problem Solving, h. 1. http:www.cpsb.comresearcharticlescreative-problemsolvingDreams-Power-of-Creative-
Problem-Solving.pdf
13
Hideki Muneyoshi, Identifying How School Teachers Use Creative Problem Solving, New York: Buffalo State College, 2004, h. 22-24.
http:www.buffalostate.eduorgscbirreadingroomthesesMuneyht.pdf
Langkah-langkah dalam Creative Problem Solving CPS menurut Mitchell dan Kowalik adalah sebagai berikut:
1 Objective-finding menemukan masalah
Tahap ini siswa mengidentifikasi tujuan, harapan maupun tantangan yang ingin dicapai.
2 Fact-finding menemukan fakta
Pada tahap ini siswa mendaftar semua fakta, pertanyaan dan data yang dibutuhkan untuk memecahkan msalah.
3 Problem-finding menemukan masalah
Pada tahap ini, siswa mengklarifikasi masalah dengan cara memfokuskan masalah yang benar-benar ingin dipecahkan atau diselesaikan.
4 Idea-finding menemukan gagasan
Pada tahap ini, siswa diupayakan untuk menemukan sejumlah gagasannya yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
5 Solution-finding menemukan solusi
Pada tahap penemuan solusi, ide dan gagasan yang telah diperoleh pada tahap idea-finding diseleksi untuk menemukan ide yang paling tepat untuk memecahkan
masalah. 6
Acceptance-finding Berusaha untuk memperoleh penerimaan atas suatu solusi masalah, menyusun
rencana tindakan, dan mengimplementasikan solusi tersebut.
14
14
William E. Mitchell Thomas F. Kowalik, Creative Problem Solving, p. 5 http:www.roe11.k12.il.usGES20StuffDay204ProcessCreative20Problem20SolvingC
PS-Mitchell2020Kowalik.pdf
Jika dibandingkan dengan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya memahami masalah, merencanakan pemecahannya, menyelesaikan
masalah sesuia rencana, dan memeriksa kembali hasil yng diperoleh
15
, maka tidak ada perbedaan yang cukup signifikan dengan langkah-langkah Creative
Problem Solving, hanya saja tujuan utama dari Creative Problem Solving menurut Parnes adalah membantu siswa mengembangkan:
1 Kesadaran akan pentingnya usaha kreatif dalam belajar, pekerjaan, mencari
ilmu pengetahuan dan seni, serta kehidupan pribadi. 2
Motivasi untuk menggunakan potensi kreatif. 3
Percaya diri dalam kemampuan kreatif. 4
Meningkatkan kesensitifan terhadap masalah di lingkungan sekitar,suatu sikap
“merasa tidak puas yang membangun”. 5
Terbuka terhadap ide-ide orang lain. 6
Rasa penasaran yang lebih besar, kesadaran terhadap banyak tantangan dan kesempatan dalam kehidupan.
16