Metode dan Desain Penelitian

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian 6 Materi C1 Pengetahuan C2 Pemahaman C3 Aplikasi C4 Analisis Jumlah Ciri-ciri virus 1, 2, 37, 45 3, 10, 15 9, 14, 40 8, 52 12 Struktur tubuh virus 4, 31, 34, 48 6, 30 6 Reproduksi virus 35, 50, 58 7, 16, 19, 23, 49 13, 26, 38, 56 12, 18, 24, 32, 36, 39, 46, 51, 57 21 Peranan dan penyakit yang disebabkan oleh virus 43, 59 29, 33 20, 54 60 7 Klasifikasi virus 21, 22, 25. 41 11, 17, 28, 44, 55, 53 47 5, 27, 42 14 Jumlah 19 13 13 15 60 Keterangan : nomor soal yang bertanda bintang adalah nomor soal yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan. Penentuan kategori nilai yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: 7 Tabel 3.3 Konversi Skor Angka 100 Angka 10 Huruf Keterangan 80 – 100 8,0 – 10,0 A Baik sekali 66 – 79 6,6 – 8,0 B Baik 56 – 65 5,6 – 6,5 C Cukup 40 – 55 4,1 – 5,5 D Kurang 30 - 39 – 4,0 E Gagal 6 Lampiran 7, h. 128. 7 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 88. 2. Lembar Observasi Teknik nontes dalam penelitian ini berupa observasi. Observasi adalah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti 8 , meliputi kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dilakukan untuk mengadakan pencatatan mengenai aktivitas siswa dalam belajar mengajar dengan menggunakan model Creative Problem Solving pada pembelajaran di kelas. Data yang diperoleh dari lembar observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan Creative Problem Solving.

F. Uji Coba Instrumen

Kedua Instrumen tersebut terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitasnya. 1. Uji Validitas Validitas didefinisikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sehingga salah satu ciri tes yang baik adalah tes hasil belajar tersebut bersifat valid atau memiliki validitas. 9 Dalam penelitian ini validitas yang dipakai adalah validitas isi content validity. Artinya validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut 10 . Untuk mengukur validitas, maka instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan pada kelas lain yang telah memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran tersebut. 8 M. Ngalim Purwanto, op. cit., h. 149. 9 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 50. 10 M. Ngalim Purwanto, op. cit., h. 138.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep virus (kuasi eksperimen di SMAN 9 Bekasi)

6 30 254

Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Menggunakan Masalah Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa

1 43 0

Pengaruh penggunaan model pembelajaran creative problem solving: CPS termodifikasi terhadap hasil belajar siswa pada konsep hukum newton tentang gravitasi

3 36 0

PENGARUH KINERJA BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)TERHADAP HASIL BELAJAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK SISWA MAN 1 BANDAR LAMPUNG

1 32 269

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Fungi

0 6 173

Pengaruh Model Pembela jaran Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Penalaran Analogi Matematik Siswa

1 27 309

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PEMAHAMAN KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA.

1 5 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI HIERARKI KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

5 24 19

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas IV SDN Jontro.

0 2 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Deskripsi Teori 7. Model Pembelajaran Creative Problem Solving a. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGHIT

0 0 38