Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

Stroke hemoragik atau stroke perdarahan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Darah yang keluar akan masuk ke dalam jaringan otak dan menyebabkan terjadinya pembengkakan otak atau hematom yang akhirnya meningkatkan tekanan di dalam otak Mahendra dkk, 2004. Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena, dan kapiler Arif, 2008. Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh darah di otak atau dekat otak pecah. Hal ini menyebabkan darah meresap ke ruang antara sel-sel otak Palmer dkk, 2007. Serangan stroke hemoragik terjadi pada golongan usia 20-60 tahun Batticaca, 2008.

C. Gejala dan Tanda Stroke

Menurut Mahendra dkk, 2004 gejala stroke dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Gejala stroke sementara sembuh dalam beberapa menit atau jam : a. Tiba-tiba sakit kepala b. Pusing bingung c. Penglihatan atau kehingalan pada satu atau dua mata d. Kehilangan keseimbangan e. Rasa kebal atau kesemutan pada sisi tubuh 2. Gejala stroke ringan a. Beberapa atau semua gejala diatas b. Kelemahan atau kelumpuhan kaki atau tangan c. Bicara tidak jelas 3. Gejala stroke berat a. Semua atau beberapa gejala stroke sementara dan ringan b. Koma jangka pendek c. Kelemahan atau kelumpuhan tangankaki d. Bicara tidak jelas atau hilangnya kemampuan bicara e. Sukar menelan f. Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan fases g. Kehilangan daya ingat atau konsentrasi h. Terjadi perubahan perilaku, misalnya bicara tidak menentu, mudah marah Sedangkan, menurut Anies, 2006 gejala dan tanda stroke bermacam-macam tergantung bagian otak yang terkena. Beberapa gejala dan tanda stroke pada umumnya, antara lain: a. Kesemutan pada satu sisi badan, mati rasa b. Lemas, salah satu sisi badan lumpuh misalnya pada bagian tubuh kanan atau kiri c. Pada bagian mulut biasanya terjadi kemiringan pada bagian lidah d. Terjadi gangguan saat menelan makanan atau minuman biasanya sering tersedak e. Gangguan bicara, atau saat bicara kata-katanya sulit dimengerti atau kurang jelas

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasien Penderita Hipertensi dengan Upaya Mencegah Kejadian Stroke di RSUP Haji Adam Malik Medan

1 55 70

Distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia (analisis data Riskesdas tahun 2013

0 35 101

Hubungan aktivitas fisik dan kejadian penyakit jantung koroner di Indonesia: analisis data Riskesdas tahun 2013

13 72 84

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN STROKE

0 2 48

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 1 4

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DAN KEJADIAN STROKE DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Hubungan Antara Hipertensi Dan Kejadian Stroke Di Rsud Kraton Kabupaten Pekalongan.

1 6 15

Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes Melitus (Data Riskesdas 2013)

1 3 12

HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI KOTA YOGYAKARTA - DIGILIB UNIS

0 0 17