Peningkatan frekuensi stroke seiring dengan peningkatan usia berhubungan dengan proses penuaan, dimana semua organ
tubuh mengalami kemunduran fungsi termasuk pembuluh darah otak. Pembuluh darah menjadi tidak elastis terutama bagian
endotel yang mengalami penebalan pada bagian intima, sehingga mengakibatkan lumen pembuluh darah semakin sempit dan
berdampak pada penurunan aliran darah otak Kristiyawati dkk, 2009.
Setelah usia 55 tahun, risiko stroke meningkat dua kali lipat setiap pertambahan usia 10 tahun. Dua pertiga dari kasus stroke
adalah usia 65 tahun. Angka kematian stroke yang lebih tinggi banyak dijumpai pada golongan usia lanjut Genis, 2009. Insiden
stroke semakin meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Individu berusia di atas 55 tahun mempunyai risiko terserang
stroke iskemik meningkat 2 kali lipat setiap dekade Mahendra dkk, 2004. Hasil penelitian Lestari 2010 bahwa kejadian stroke
pada usia 55 tahun lebih besar dibandingkan dengan usia 40-55 tahun.
b. Jenis Kelamin
Hasil studi kasus, laki-laki cenderung terkena stroke 3 kali berisiko dibanding dengan perempuan Mahendra dkk, 2004.
Berdasarkan hasil penelitian di Mumbai insiden stroke pada laki- laki lebih tinggi dibandingkan perempuan sedangkan di
Trivandrum insiden stroke pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki Pandian, 2013. Hasil penelitian Sofyan 2015 bahwa pada kejadian stroke lebih banyak pada jenis
kelamin laki-laki 52 dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan 48.
Laki-laki lebih cenderung berisiko stroke karena kejadian stroke pada perempuan meningkat pada usia pasca menopause,
karena sebelum menopause perempuan dilindungi oleh hormon esterogen yang berperan dalam meningkatkan HDL, dimana HDL
berperan penting dalam pencegahan proses aterosklerosis Price dan Wilson, 2006.
Menurut buku stroke di usia muda oleh Holistic Health Solution 2011 bahwa laki-laki lebih berisiko terkena stroke
daripada perempuan, namun penelitian menyimpulkan bahwa kematian akibat stroke lebih banyak pada perempuan. Risiko
stroke 20 lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan. Setelah perempuan menginjak usia 55 tahun, kadar estrogen menurun
karena menopause kemudian akibatnya risiko stroke lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki.
Kejadian stroke pada perempuan juga dikatakan meningkat pada usia pasca menopause, karena sebelum menopause
perempuan dilindungi oleh hormon esterogen yang berperan dalam meningkatkan High Density Lipoprotein HDL, dimana HDL
berperan penting dalam pencegahan proses aterosklerosis Price dan Wilson, 2006.
c. Riwayat Keluarga Stroke
Risiko stroke meningkat pada seseorang dengan riwayat keluarga stroke. Seseorang dengan riwayat keluarga stroke
cenderung menderita diabetes mellitus dan hipertensi. Peningkatan kejadian stroke pada keluarga penyandang stroke adalah akibat
diturunkannya faktor risiko stroke Rizaldy, 2010. Berdasarkan hasil penelitian riwayat keluarga stroke
mempunyai risiko 2,3 kali lebih besar dibanding yang tidak mempunyai riwayat keluarga stroke Sorganvi dkk, 2014
sedangkan, menurut Feigin dkk 1998 riwayat keluarga stroke mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar dibanding yang tidak
mempunyai riwayat keluarga stroke.
2. Faktor Risiko Stroke yang Dapat Diubah