Populasi penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

2013 pengumpulan variabel dengan wawancara dan validasi dengan kartu identitas responden dan kemudian dicatat dalam kuesioner.

4. Variabel Merokok

Variabel merokok dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat status merokok individu dalam satu bulan terakhir. Kategori dalam variabel ini dibedakan menjadi kategori merokok, pernah merokok, dan tidak pernah merokok.

E. Manajemen Data

Sebelum manajemen data dilakukan oleh peneliti, kegiatan pengelolaan data dan pembuatan dataset dilakukan oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan Kemenkes RI terlebih dahulu. Manajemen datasetbaseline data Riskesdas tahun 2013 oleh Peneliti. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan setelah menerima dataset Riskesdas tahun 2013 sebelum melakukan analisis data lebih lanjut: 1. Filter, yaitu menyaring data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian. Hal ini diperlukan untuk menentukan apakah variabel pada unit analisis dalam dataset dapat dianalisis lanjut. Peneliti sebelumnya mengidentifikasi pertanyaan pada Kuesioner Riskesdas 2013 yang dianggap berkaitan dengan hubungan hipertensi dengan kejadian stroke di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut kode variabel penelitian pada Riskesdas 2013: Tabel 4. 1 Variabel dan Kode Variabel No Variabel Kode Variabel 1. Usia B4K7THN 2. Jenis Kelamin JK 3. Hipertensi B18 4. Stroke B31 5. Status Merokok G05 2. Cleaning Pembersihan data, memeriksa kembali kemungkinan adanya data yang tidak konsisten dan missing data dengan analisis frekuensi terhadap masing-masing variabel penelitian. Peneliti mengeluarkan data responden yang berusia 15 tahun dari dataset. Proses cleaning diawali dengan melakukan analisis univariat pada semua variabel independen dan dependen yang akan diteliti. Analisis menggunakan software pengolah data akan menampilkan data missing. Pada analisis univariat yang dilakukan pada variabel independen dan dependen tidak terdapat missing. Sehingga pada variabel hipertensi, stroke, usia, jenis kelamin dan status merokok terdapat 33.371 sampel karena terdapat angka ekstrim yang harus dikeluarkan dari sampel dan tidak akan dianalisis lanjut. Angka ekstrim pada variabel usia dikeluarkan dari sampel dikarenakan dapat mempengaruhi nilai rata-rata usia. 3. Recoding Pengkodean ulang, memberikan kode baru untuk setiap variabel penelitian yang perlu ditambah.

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasien Penderita Hipertensi dengan Upaya Mencegah Kejadian Stroke di RSUP Haji Adam Malik Medan

1 55 70

Distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia (analisis data Riskesdas tahun 2013

0 35 101

Hubungan aktivitas fisik dan kejadian penyakit jantung koroner di Indonesia: analisis data Riskesdas tahun 2013

13 72 84

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN STROKE

0 2 48

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 1 4

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DAN KEJADIAN STROKE DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Hubungan Antara Hipertensi Dan Kejadian Stroke Di Rsud Kraton Kabupaten Pekalongan.

1 6 15

Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes Melitus (Data Riskesdas 2013)

1 3 12

HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI KOTA YOGYAKARTA - DIGILIB UNIS

0 0 17