Hipotesis Penelitian KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

P1 : Proporsi kelompok 1 dari penelitian terdahulu P2 : Proporsi kelompok 2 dari penelitian terdahulu P : Deff: Desain efek, yaitu perbandingan rasio antara varian yang diperoleh pada sampel acak kompleks dengan varians yang diperoleh jika pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Peneliti menentukan deff sebesar 2. Berdasarkan rumus besar sampel uji hipotesis pada 2 proporsi two tail hasil perhitungan kekuatan uji 1- β adalah 99.

D. Pengukuran Variabel Penelitian

1. Variabel Stroke

Variabel stroke diukur melalui wawancara individu saat menjadi responden Riskesdas tahun 2013. Pengukuran stroke berdasarkan diagnosis stroke oleh tenaga kesehatan.

2. Variabel Hipertensi

Variabel hipertensi merupakan fakor utama terjadinya stroke. Hipertensi diukur dengan wawancara berdasarkan diagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan. hasil pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah mempunyai riwayat hipertensi dan tidak mempunyai riwayat hipertensi.

3. Variabel Demografi

Variabel demografi yang diukur dalam penelitian ini meliputi usia dan jenis kelamin yang dikumpulkan saat penelitian Riskesdas tahun 2013 pengumpulan variabel dengan wawancara dan validasi dengan kartu identitas responden dan kemudian dicatat dalam kuesioner.

4. Variabel Merokok

Variabel merokok dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat status merokok individu dalam satu bulan terakhir. Kategori dalam variabel ini dibedakan menjadi kategori merokok, pernah merokok, dan tidak pernah merokok.

E. Manajemen Data

Sebelum manajemen data dilakukan oleh peneliti, kegiatan pengelolaan data dan pembuatan dataset dilakukan oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan Kemenkes RI terlebih dahulu. Manajemen datasetbaseline data Riskesdas tahun 2013 oleh Peneliti. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan setelah menerima dataset Riskesdas tahun 2013 sebelum melakukan analisis data lebih lanjut: 1. Filter, yaitu menyaring data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian. Hal ini diperlukan untuk menentukan apakah variabel pada unit analisis dalam dataset dapat dianalisis lanjut. Peneliti sebelumnya mengidentifikasi pertanyaan pada Kuesioner Riskesdas 2013 yang dianggap berkaitan dengan hubungan hipertensi dengan kejadian stroke di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut kode variabel penelitian pada Riskesdas 2013:

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasien Penderita Hipertensi dengan Upaya Mencegah Kejadian Stroke di RSUP Haji Adam Malik Medan

1 55 70

Distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia (analisis data Riskesdas tahun 2013

0 35 101

Hubungan aktivitas fisik dan kejadian penyakit jantung koroner di Indonesia: analisis data Riskesdas tahun 2013

13 72 84

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN STROKE

0 2 48

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 1 4

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DAN KEJADIAN STROKE DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Hubungan Antara Hipertensi Dan Kejadian Stroke Di Rsud Kraton Kabupaten Pekalongan.

1 6 15

Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes Melitus (Data Riskesdas 2013)

1 3 12

HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI KOTA YOGYAKARTA - DIGILIB UNIS

0 0 17