Bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Bagi Peneliti Selanjutnya

B. Jenis Stroke

1. Stroke Iskemik Stroke iskemik adalah bentuk ekstrim dari iskemik yang menyebabkan kematian sel-sel otak yang tidak dapat pulih, yang disebut infark otak. Klasifikasi stroke iskemik berdasarkan waktunya terdiri atas: Transient Ischaemic Attack TIA adalah defisit neurologis membaik dalam waktu kurang dari 30 menit. Reversible Ischeamic Neurological Deficit RIND adalah defisit neurologis membaik kurang dari 1 minggu George, 2009. TIA adalah hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal secara cepat yang berlangsung kurang dari 24 jam, dan diduga diakibatkan oleh mekanisme vaskular emboli, trombosis, atau hemodinamik. Beberapa episode transiensementara berlangsung lebih dari 24 jam, tetapi pasien mengalami pemulihan sempurna yang disebut RIND Ginsberg, 2007. Jenis stroke yang paling sering terjadi adalah stroke iskemik 80 kasus Palmer dkk, 2007. Stroke iskemik terjadi karena aliran darah di arteri otak terganggu dengan mekanisme yang mirip dengan gangguan aliran darah pada arteri koroner saat serangan jantung atau angina sehingga otak menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi Palmer dkk, 2007. Serangan stroke iskemik biasanya terjadi pada golongan usia 50 tahun atau lebih dan serangan lebih sering terjadi pada malam hari Batticaca, 2008. 2. Stroke Hemoragik Stroke hemoragik atau stroke perdarahan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Darah yang keluar akan masuk ke dalam jaringan otak dan menyebabkan terjadinya pembengkakan otak atau hematom yang akhirnya meningkatkan tekanan di dalam otak Mahendra dkk, 2004. Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena, dan kapiler Arif, 2008. Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh darah di otak atau dekat otak pecah. Hal ini menyebabkan darah meresap ke ruang antara sel-sel otak Palmer dkk, 2007. Serangan stroke hemoragik terjadi pada golongan usia 20-60 tahun Batticaca, 2008.

C. Gejala dan Tanda Stroke

Menurut Mahendra dkk, 2004 gejala stroke dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Gejala stroke sementara sembuh dalam beberapa menit atau jam : a. Tiba-tiba sakit kepala b. Pusing bingung c. Penglihatan atau kehingalan pada satu atau dua mata d. Kehilangan keseimbangan e. Rasa kebal atau kesemutan pada sisi tubuh 2. Gejala stroke ringan a. Beberapa atau semua gejala diatas

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasien Penderita Hipertensi dengan Upaya Mencegah Kejadian Stroke di RSUP Haji Adam Malik Medan

1 55 70

Distribusi kejadian kanker dan status merokok di Indonesia (analisis data Riskesdas tahun 2013

0 35 101

Hubungan aktivitas fisik dan kejadian penyakit jantung koroner di Indonesia: analisis data Riskesdas tahun 2013

13 72 84

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN STROKE

0 2 48

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 1 4

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DAN KEJADIAN STROKE DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Hubungan Antara Hipertensi Dan Kejadian Stroke Di Rsud Kraton Kabupaten Pekalongan.

1 6 15

Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes Melitus (Data Riskesdas 2013)

1 3 12

HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI KOTA YOGYAKARTA - DIGILIB UNIS

0 0 17