Pembahasan DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

Selatan dilaksanakan dalam dua siklus. Padahal untuk memperoleh hasil yang maksimal hal tersebut belumlah cukup. Namun demikian, keterbatasan waktu yang ada dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan hasil semaksimal mugkin sehingga didapatkanlah hasil seperti tersebut di atas. Berdasarkan deskripsi dan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa dari dua siklus yang dilaksanakan terdapat peningkatan aktivitas pembelajaran siswa terhadap mata pelajaran PKn dengan metode diskusi di kelas VI A Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Kebagusan Jakarta Selatan meskipun cukup kecil. Dilihat dari proses observasi yang dilakukan dengan memperhatikan 3 tahapan yang terdapat 10 aspek penilaian, pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: Nilai tertinggi A yang memiliki bobot 5 atau 13,9 diperoleh 1 poin, nilai C dengan bobot 3 atau 8,3 diperoleh 6 poin, nilai D dengan bobot 2 atau 5,6 diperoleh 2, dan nilai E yang memiliki bobot 1 atau 2,8 diperoleh 1 poin, dan jumlah nilai observasi pada siklus I dari 10 aspek diperoleh 28 poin atau rata-rata 77,7. Sedangkan pada observasi siklus II setelah dilakukan alternatif solusi dengan cara penjelasan lebih terperinci, memberikan nilai kepada siswa yang aktif dengan cara terbuka, memotivasi, dan memberikan reward bagi yang dianggap terbaik, maka nilai yang diperoleh A=5=13,9 1 poin, nilai B=4=11,1 diperoleh 4 poin, C=3=8,3 3 poin, dan D=2=5,6 2 poin, sehingga jumlah nilai kumulatif dari 10 aspek diperoleh 34 poin atau rata-rata 94,4. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penilaian observasi yang dilakukan peneliti terhadap proses diskusi yang dilaksanakan siswa antara siklus I dan siklus II terdapat kenaikan sebesar 6 poin atau rata-rata 16,7. Jika dilihat dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa pada siklus I sebanyak 127 poin atau 3,53 dipilih utuk pernyataan 1, 130 atau 3,61 untuk pernyataan 2, 139 atau 3,86 untuk pernyataan 3, 108 atau 3 untuk pernyataan 4, 126 atau 3,5 untuk pernyataan 5, 149 atau 4,14 untuk pernyataan 6, 129 atau 3,58 untuk pernyataan 7, 109 atau 3,03 untuk pernyataan 8, 111 atau 3,08 untuk pernyataan 9, dan 114 atau 3,17 untuk pernyataan 10. Dan bila dijumlahkan seluruh pilihan siswa terhadap 10 pernyataan yang disajikan pada siklus I adalah 1242 atau 34,5. Sedangkan pada siklus II 140 atau 3,89 dipilih untuk pernyataan 1, 133 atau 3,69 untuk pernyataan 2, 141 atau 3,92 untuk pernyataan 3, 124 atau 3,44 untuk pernyataan 4, 147 atau 4,08 untuk pernyataan 5, 148 atau 4,11 untuk pernyataan 6, 120 atau 3,33 untuk pernyataan 7, 123 atau 3,42 untuk pernyataan 8, 110 atau 3,06 untuk pernyataan 9, dan 113 atau 3,14 untuk pernyataan 10. Sehigga jumlah pilihan siswa terhadap 10 pernyataan yang disajikan pada siklus II adalah 1299 atau 36,1. Dapat disimpulkan bahwa dari jawaban siswa terhadap angket yang disebarkan pada siklus I dan siklus II terjadi kenaikan 57 poin atau 1,6. Dengan memperhatikan seluruh rangkaian proses diskusi yang diterapkan pada siklus I dan siklus II berikut hasil yang dicapai maka dapat disimpulkan bahwa metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa terhadap mata pelajaran PKn di kelas VI A MI. Nurul Huda Kebagusan Jakarta Selatan. 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan baik dan lancar bahkan dapat menyenangkan baik bagi guru sebagai pembimbing ataupun bagi siswa sebagai objek yang dibimbing. Segala sesuatu bisa dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya tidak terdapat paksaan, tekanan, rasa takut, rasa was-was sehingga semua yang terlibat merasa nyaman, senang, dan gembira. Demikian halnya dengan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, bila seluruh perangkat pendukung terkondisikan dengan baik bukan tidak mungkin sebuah pembelajaran akan sangat menyenangkan dan jika itu terjadi maka tujuan yang ingin dicapai akan mudah direalisasikan. Salah satu perangkat pendukung sebuah pembelajaran adalah metode, pendekatan, atau model. Dari berbagai metode, diskusi merupakan bagian yang diprediksi dapat menjadikan sebuah pembelajaran menjadi menyenangkan. Di dalam diskusi, seluruh anggota diskusi bebas menyampaikan pendapat, pandangan, dan pertanyaan seputar pokok masalahmateri yang dibahas atau didiskusikan. Ini artinya siswa merasa leluasa mengekspresikan dan mencurahkan pokok-pokok pikirannya tanpa adanya rasa ragu atau takut salah karena pembicaraan dilakukan diantara mereka sesama teman, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan pemantau. Metode diskusi yang peneliti terapkan di kelas VI A MI. Nurul Huda Kebagusan Jakarta Selatan yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa terhadap mata pelajaran PKn ternyata memperlihatkan adanya persentase peningkatan walaupun belum cukup signifikan karena hanya dilakukan dalam dua siklus mengingat keterbatasan waktu, tetapi peneliti yakin jika dilakukan secara berkesinambungan dengan siklus-siklus selanjutnya akan diperoleh hasil maksimal. Peningkatan hasil yang dicapai tersebut dapat dilihat dalam dua sisi yaitu dari penilaian observasi dan angket. Pada nilai observasi siklus I sebelum diberikan alternatif solusi atau perlakuan diperoleh jumlah nilai 28 poin atau rata-rata 77,7 dan nilai angket siklus I sebesar 1242 poin atau rata-rata 34,5. Kemudian pada pelaksanaan siklus II dengan memberikan alternatif solusi atau perlakuan diperoleh jumlah nilai observasi sebesar 34 poin atau rata-rata 94,4 dan nilai angket sebesar 1299 poin atau rata-rata 36,1. Dari dua siklus yang dilaksanakan terdapat peningkatan pada nilai observasi sebesar 6 poin atau rata-rata 16,7 dan nilai angket sebesar 57 poin atau rata-rata 1,6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode diskusi dapat berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn di kelas VI A MI Nurul Huda Kebagusan Jakarta Selatan.

B. Saran

Dengan terselesaikannya hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk peningkatan aktivitas pembelajaran siswa terhadap mata pelajaran PKn dengan metode diskusi ini perlu kiranya peneliti mengemukakan saran-saran sebagai pelengkap skripsi ini sebagai berikut: 1. Sadar akan pentingnya hasil pembelajaran bagi siswa untuk bekal pendidikan selanjutnya dan masa depan yang lebih baik, seorang guru dituntut membekali diri dengan berbagai macam pengetahuan positif agar dapat ditularkan kepada siswa-siswanya. Agar dapat memperoleh hasil pembelajaran maksimal, berbagai macam metode yang digunakan hendaknya terus dikembangkan oleh para guru di sekolah. Dan Sebagai bahan pertimbangan, barangkali hasil PTK ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk diterapkan oleh para guru di sekolah masing-masing. 2. Untuk kepala-kepala sekolah kiranya dapat mendorong dan memotivasi serta memfasilitasi guru-guru di sekolahnya untuk melakukan PTK sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekurangan

Dokumen yang terkait

Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah

0 12 14

Penerapan Model Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah : penelitian tindakan kelas di MI Pembangunan UIN Jakarta

2 42 160

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui metode eksperimen: penelitian tindakan kelas di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 12 182

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya meningkatkan hasil belajar fiqih melalui penerapan metode demonstrasi di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan : penelitian tindakan kelas

3 9 87

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Outdoor Learning terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas III dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok Karya Tangerang Selatan

29 303 156

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR PKn KELAS IV MELALUI PENERAPAN METODE THINK- Peningkatan Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar PKn Kelas IV Melalui Penerapan Metode Thinkpair-Share Di SDN Sugiharjo 02 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE QUANTUM LEARNING Peningkatan Motivasi Dalam Pembelajaran PKn Melalui Metode Quantum Learning Pada Siswa Kelas VI SD IT Hidayah Klaten Tahun 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE QUANTUM LEARNING Peningkatan Motivasi Dalam Pembelajaran PKn Melalui Metode Quantum Learning Pada Siswa Kelas VI SD IT Hidayah Klaten Tahun 2012/2013.

0 1 14

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI SKI MELALUI METODE PEMBELAJARAN SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA 2 BONDOWOSO TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 52