Tujuan Pembelajaran PKn Pembelajaran PKn

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 14 Keputusan tentang tujuan pendidikan diambil pada berbagai tingkatan. Tujuan pendidikan nasional biasanya ditentukan oleh instansi tertinggi dalam pemerintahan yaitu parlemen atau Dewan Perwakilan Rakyat karena bertalian dengan sifat warga negara yang diinginkan untuk menjamin kelangsungan bangsa dan negara.Tujuan kurikulum yang bersifat umum dapat merupakan wewenang kementerian pendidikan dan pengajaran beserta aparatnya. Dalam usaha itu dapat diminta bantuan para ahli dalam bidang pendidikan dan ahli-ahli dalam tiap disiplin ilmu.Tujuan yang spesifik biasanya dipercayakan kepada guru dalam mempersiapkan tiap pelajaran yang akan diberikannya. Ada kemungkinan guru itu juga melibatkan orang tua atau murid-murid walaupun belum merupakan kelaziman di sekolah kita. Tentu saja tujuan pada tingkat rendah tidak boleh bertentangan dengan tujuan yang lebih tinggi, bahkan harus memberikan sumbangan untuk merealisasikannya. Penentuan tujuan kurikulum menurut nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat berrkenaan dengan asas filosofis dalam pengembangan kurikulum. 15 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Bab II Pasal 4 Tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan: Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. 16 Bagi tingkat dasar, guru sebagai pedidik memiliki wewenang untuk merancang tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran tersebut sebenarnya tercermin dalam indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang dibuatnya. Di samping itu, indikator sebagai tujuan yang disusun mengacu pada kurikulum yang menjadi pedomannya. 14 Abd. Rozak., Fauzan., H. Ali Nurdin. Kompilasi Undang-Undang Peraturan Bidang Pendidikan. Jakarta: FITK Press, 2010, h. 6. 15 S. Nasution., Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1990. Cet. 3. h. 48. 16 Abd. Rozak., Fauzan., H. Ali Nurdin. Kompilasi... h. 89.

3. Metode Diskusi

a. Pengertian Metode Diskusi

Muhibbin Syah mendefinisikan metode diskusi sebagai berikut: Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan belajar memecahkan masalah problem solving. Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok group discussion dan resitasi bersama socialized recitation. Aplikasi metode diskusi biasanya melibatkan seluruh siswa atau sejumlah siswa tertentu yang diatur dalam bentuk kelompok-kelompok. 17 Menurut Masitoh, “Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama ”. 18 Sedangkan Abdul Majid berpendapat bahwa “Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya”. 19 Heris Hermawan menyatakan bahwa “Metode diskusi yaitu suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membicarakan dan menganalisis secara ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah”. 20 Menurut Syaiful Bahri Djamarah, “Diskusi adalah memberikan alternatif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem 17 Muhibbin Syah, Psikologi... h. 205. 18 Masitoh, Strategi Pembelajaran,Jakarta: Ditjend. Pendidikan Islam Depag. RI., 2009, h. 118. 19 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, cet. 7, h. 141. 20 A. Heris Hermawan., Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ditjen. Pendais. 2009. h. 259. kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam”. 21 Sedangkan menurut H. Zuhairini, Abdul Ghofir, dan Slamet As. Yusuf, “Metode diskusi ialah suatu metode di dalam mempelajari bahan atau menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tigkah laku murid”. 22 Oleh karena itu dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi yaitu salah satu cara atau teknik belajar yang di dalamnya mengandung proses interaksi antara dua orang atau lebih yang dilakukan seorang guru dalam menyelesaikan masalah dan mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat dengan tujuan agar siswa dapat terdorong untuk berpartisipasi secara optimal sehingga menuntut siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Menurut Muhibbin Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk: 1 Mendorong siswa berpikir kritis; 2 Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas; 3 Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama; 4 Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama. 23 Dan karakteristik dalam metode diskusi menurut Masitoh Laksmi Dewi adalah: 1 Bahan pelajaran dengan topik permasalahanpersoalan. 2 Adanya pembentukan kelompok. 3 Ada yang mengatur pembicaraan. 4 Aktivitas siswa berpendapat. 21 Syaiful Bahri Djamarah., Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2000. h. 198. 22 H. Zuhairini, Abdul Ghofir, dan Slamet As. Yusuf., Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional, 1983. h. 89. 23 Muhibbin Syah, Psikologi...h.205.

Dokumen yang terkait

Implementasi kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah

0 12 14

Penerapan Model Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah : penelitian tindakan kelas di MI Pembangunan UIN Jakarta

2 42 160

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui metode eksperimen: penelitian tindakan kelas di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 12 182

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya meningkatkan hasil belajar fiqih melalui penerapan metode demonstrasi di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kalibata Jakarta Selatan : penelitian tindakan kelas

3 9 87

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Outdoor Learning terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas III dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok Karya Tangerang Selatan

29 303 156

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR PKn KELAS IV MELALUI PENERAPAN METODE THINK- Peningkatan Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar PKn Kelas IV Melalui Penerapan Metode Thinkpair-Share Di SDN Sugiharjo 02 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE QUANTUM LEARNING Peningkatan Motivasi Dalam Pembelajaran PKn Melalui Metode Quantum Learning Pada Siswa Kelas VI SD IT Hidayah Klaten Tahun 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE QUANTUM LEARNING Peningkatan Motivasi Dalam Pembelajaran PKn Melalui Metode Quantum Learning Pada Siswa Kelas VI SD IT Hidayah Klaten Tahun 2012/2013.

0 1 14

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI SKI MELALUI METODE PEMBELAJARAN SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA 2 BONDOWOSO TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 52