maksimal. Peningkatan hasil yang dicapai tersebut dapat dilihat dalam dua sisi yaitu dari penilaian observasi dan angket.
Pada nilai observasi siklus I sebelum diberikan alternatif solusi atau perlakuan diperoleh jumlah nilai 28 poin atau rata-rata 77,7 dan
nilai angket siklus I sebesar 1242 poin atau rata-rata 34,5. Kemudian pada pelaksanaan siklus II dengan memberikan alternatif solusi atau
perlakuan diperoleh jumlah nilai observasi sebesar 34 poin atau rata-rata 94,4 dan nilai angket sebesar 1299 poin atau rata-rata 36,1. Dari dua
siklus yang dilaksanakan terdapat peningkatan pada nilai observasi sebesar 6 poin atau rata-rata 16,7 dan nilai angket sebesar 57 poin atau rata-rata
1,6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode diskusi dapat berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran
PKn di kelas VI A MI Nurul Huda Kebagusan Jakarta Selatan.
B. Saran
Dengan terselesaikannya hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk peningkatan aktivitas pembelajaran siswa terhadap mata
pelajaran PKn dengan metode diskusi ini perlu kiranya peneliti mengemukakan saran-saran sebagai pelengkap skripsi ini sebagai berikut:
1. Sadar akan pentingnya hasil pembelajaran bagi siswa untuk bekal pendidikan selanjutnya dan masa depan yang lebih baik, seorang guru
dituntut membekali diri dengan berbagai macam pengetahuan positif agar dapat ditularkan kepada siswa-siswanya. Agar dapat memperoleh
hasil pembelajaran maksimal, berbagai macam metode yang digunakan hendaknya terus dikembangkan oleh para guru di sekolah. Dan
Sebagai bahan pertimbangan, barangkali hasil PTK ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk diterapkan oleh para guru di sekolah
masing-masing. 2. Untuk kepala-kepala sekolah kiranya dapat mendorong dan
memotivasi serta memfasilitasi guru-guru di sekolahnya untuk melakukan PTK sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekurangan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran agar dapat dicarikan jalan keluar atau solusi untuk segera diperbaiki kekurangan dan kelemahan
tersebut yang pada saatnya menjadikan lembaga yang dipimpinnya mendapat referensi dan tujuan masyarakat untuk menitipkan anak-
anaknya memperoleh pendidikan yang baik. 3. Pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan nasional dan
kementerian agama sebagai pemegang keputusan terhadap pendidikan di Indonesia selain memberikan ruang dan memfasilitasi terhadap
pendidikan serta pengetahuan guru dalam pelatihan-pelatihan juga agar segera memperbaiki kondisi kesejahteraan guru terutama guru-guru
madrasah, mengingat kesejahteraan merupakan salah satu komponen yang dapat memicu semangat pengabdian mereka untuk mencerdaskan
anak-anak bangsa demi negeri tercinta. Akhirnya, mudah-mudahan hasil penelitian ini memberikan
manfaat bagi pribadi peneliti khususnya dan bagi para penggiat pendidikan pada umumnya serta menjadi salah satu sumbangsih dalam dunia
pendidikan di negeri tercinta Indonesia.