Chi-Square X Goodness of fit index GFI

38 kelayakan model bisa memenuhi lebih dari satu kriteria kelayakan model, model analisis konfirmatori akan jauh lebih baik daripada hanya satu yang terpenuhi.

a. Chi-Square X

2 Uji statistika Chi Square X 2 digunakan untuk menguji kelayakan model analisis faktor konfirmatori. Hipotesis nol dalam uji Chi Squares ini adalah perbedaan antara sampel dan matriks kovarian yang diestimasi adalah nol sedangkan hipotesis alternatifnya menyatakan ada perbedaan antara sampel dan matriks kovarian yang diestimasi. Nilai df untuk uji Chi Squares ini besarnya sama dengan jumlah elemen kovarian matriks yang tidak sama dikurangi dengan jumlah parameter yang diestimasi. Jika nilai Chi Squares lebih besar dari Chi Squares kritis maka menolak hipotesis nol dan sebaliknya jika nilai Chi Squares lebih kecil dari Chi Squares kritisnya maka menerima hipotesis nol. Atau bisa menerima maupun menolak hipotesis nol dengan membandingkan antara p-value dengan besarnya α yaitu derajat kepercayaan yang dipilih. Jika nilai p-value lebih kecil dari α maka kita menolak hipotesis nol dan sebaliknya jika p-value lebih besar dari α maka menerima hipotesis nol. Jika menerima hipotes nol atau menolak hipotesis alternatif berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara sampel dan matriks kovarian. Artinya model yang kita pilih adalah layak. Sedangkan bila menolak 39 hipotesis nol atau menerima hipotesis alternatif maka model tidak layak Widarjono, 2010:282.

b. Goodness of fit index GFI

Uji kelayakan model analisis faktor konfirmatori juga dapat dievaluasi dengan menggunakan Goodness of Fit Index GFI. GFI dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut : di mana : tr = trace matriks S = kovarian matriks awal S = kovarian matriks model I = identitas matriks Uji kelayakan GFI seperti nilai koefisien determinasi R 2 di dalam uji kelayakan atau kebaikan hasil regresi, nilainya 0 ≤ GFI ≤ 1. Semakin tinggi nilai GFI atau mendekati 1 maka semakin layak model sedangkan nilai GFI semakin mendekati model maka semakin tidak layak model. Sebagai rule of thumb biasanya model dianggap layak bila nilai GFI ≥ 0.90 sebagai cut off value-nya Widarjono, 2010:283.

c. Adjusted goodness of fit index AGFI

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Investment Oportunity Set Terhadap volume perdagangan Saham Perusahaan Go Public Di...

0 18 3

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

3 7 15

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 1 8

PENGARUH PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 94