Deskriptif Data Analisis Data dengan Menggunakan Structural Equation Modeling Menilai Identifikasi Model Structural Proksi Berbasis Harga Saham

46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Data

Pada skripsi ini, data permasalahan terdiri dari variabel laten tidak terukur dan variabel eksogen terukur. Adapun variabel latennya adalah proksi berbasis harga saham, proksi berbasis investasi, dan realisasi pertumbuhan sedangkan variabel eksogennya adalah MVEBVA, MVEBVE, EPR, PER, IONS, CAPBVA, CAMPVA, GROWSAL, GROWEAR, GROWEQ, dan GROWAS. Variabel-variabel ini didapat dari data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2009. Grafik 4.1 Data Keseluruhan Data Seluruh -5000000 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 35000000 40000000 1 11 21 31 41 51 61 71 81 91 Perusahaan N il a i MVABVA MVEBVE EP PER IONS CAPBVA CAPMVA GROWSAL GROWEAR GROWEQ GROWAS Sumber : data diolah 47

B. Analisis Data dengan Menggunakan Structural Equation Modeling

Gambar 4.2 Model SEM Proksi Harga Saham Terhadap Realisasi Pertumbuhan

C. Menilai Identifikasi Model Structural Proksi Berbasis Harga Saham

Pengujian pertama untuk model persamaan structural adalah mengindentifikasi model. Ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi terhadap model SEM, yaitu : 1. model unidentified, jika nilai 2 s t  2. model just identified, jika nilai 2 s t  3. model overidentified, jika nilai 2 s t  dimana : t = jumlah parameter yang diestimasi 48 s = jumlah varian dan kovarian antara variable manifest yang merupakan q p  1   q p p = jumlah variable y indicator variable laten endogen q = jumlah variable x indicator variable laten exogen Pengujian tersebut dapat dilakukan dengan menghitung jumlah data kovarian dan varian dibanding dengan jumlah parameter yang akan diestimasi. Output model summary table variable counts dan table parameter summary dapat digunakan untuk menghitung hal tersebut. Tabel 4.1 Parameter Summary Proksi Harga Saham Weights Covariances Variances Means Intercepts Total Fixed 10 10 Labeled Unlabeled 6 1 10 17 Total 16 1 10 27 Sumber : data diolah Pada tabel 4.1 menampilkan ringkasan parameter dalam model. Dapat dilihat terdapat 16 regression weight dimana 10 dengan nilai tetap fixed dan 6 yang diestimasi. 10 fixed regression weight meliputi loading pertama dari 2 faktor dan 8 error term. Ada 1 kovarian dan 10 variansi yang diestimasi. Secara total ada 27 parameter dan 17 yang diestimasi. Untuk menilai apakah model just-identified, overidentified, atau unidentified dapat dilakukan dengan menghitung jumlah data kovarian dan varian dibandingkan dengan jumlah parameter yang akan diestimasi, yaitu p + qp + q +12 = 0 + 80 + 8 + 12 = 36 sampel moment sedangkan jumlah parameter yang akan diestimasi 17, sehingga nilai degree of 49 freedomnya adalah 19 36 – 17 = 19. Jadi dapat disimpulkan bahwa model yang diteliti adalah overidentified 2 s t  berdasarkan perhitungan yang dilakukan. Namun berdasarkan hasil output bahwa model tersebut unidentified. Hal ini bisa dilihat dari hasil output di bawah ini. Berdasarkan hasil output ini, maka kita akan mengkonstrain memberi nilai kecil pada eror, yaitu 0.005 1 nilai eror pada model persamaan structural ini. Di bawah ini adalah gambar setelah model dikonstrain. Gambar 4.3 Model SEM Saham terhadap Realisasi Pertumbuhan Konstrain Setelah mengkonstrain model tersebut, maka kita akan melihat hasil perhitungan untuk mengindentifikasi model persamaan structural 50 tersebut dengan menggunakan nilai-nilai yang ada di table variable counts dan parameter summary di bawah ini. Tabel 4.2 Parameter Summary Proksi Harga Saham Konstrain Weights Covariances Variances Means Intercepts Total Fixed 10 1 11 Labeled Unlabeled 6 1 9 16 Total 16 1 10 27 Sumber : data diolah Pada tabel 4.2 menampilkan ringkasan parameter dalam model. Dapat dilihat terdapat 16 regression weight dimana 10 dengan nilai tetap fixed dan 6 yang diestimasi. 10 fixed regression weight meliputi loading pertama dari 2 faktor dan 8 error term. Ada 1 kovarian dan 9 variansi yang diestimasi. Secara total ada 27 parameter dan 16 yang diestimasi. Untuk menilai apakah model just-identified, overidentified, atau unidentified dapat dilakukan dengan menghitung jumlah data kovarian dan varian dibandingkan dengan jumlah parameter yang akan diestimasi, yaitu p + qp + q +12 = 0 + 80 + 8+12 =36 sampel moment sedangkan jumlah parameter yang akan diestimasi 16, sehingga nilai degree of freedomnya adalah 20 36 – 16 = 20. Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah dikonstrain model yang diteliti tetap overidentified 2 s t  berdasarkan perhitungan yang dilakukan. Dan berdasarkan hasil output bahwa model juga overidentified. Hal ini terlihat dari tidak adanya notes pada model. 51

D. Menilai Kriteria Goodness of Fit Proksi Berbasis Harga Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 70 119

Pengaruh Investment Oportunity Set Terhadap volume perdagangan Saham Perusahaan Go Public Di...

0 18 3

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

3 7 15

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 1 8

PENGARUH PROFITABILITAS, INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 94