20 5. Market to book value of assets, MKTBKASS Belkaouli dan
picur 1998, smith dan Watts 1992; Cahan danHossain 1996; Baber, Janakiraman, dan Hyon Kang 1996; Ho, Lam, dan Sami
1999; Kallapur dan Trombley 1999; Gul dan Kealey 1999; Hartono 1999: Adam dan goyal 2000; Subekti dan Kusuma 2001,
alnajjar dan Belkaouli 2001; Belkaouli dan Picur 2001, About 2001; Jones dan Sharma 2001
6. Earnings to price ratio EP Kester 1984; Belkaouli dan Picur 1998; Chung dan Charoenwong,1991, Baber, Janakiraman, dan
Hyon Kang 1996, Cahan dan Hossein 1996, Ho, Lam, dan Sami 1999; Kallapur dan Trombley 1999; Gul dan Kealey 1999;
Hartono 1999, Adam dab Goyal 2000; Subekti dan Kusuma 2001; Alnajjar dan Belkaouli 2001; Bekaouli dan Picur 2001; Jones dan
Sharma 2001
2. Proksi IOS Berbasis pada Investasi,
Merupakan proksi yang percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS
suatu perusahaan. Rasio-rasio yang sering digunakan oleh penelitian antara lain: Rasio Investment to net sales IONS. Hartono 1999, Rasio
capital expenditure to book assets CAPBVA. Jones dan Sharma 2001, Rasio Capital expenditure to market value of assts CAPMVA
21 Definisi Investasi, pada dasarnya investasi berkaitan dengan pasar
modal dan pasar uang. Aktiva keuangan dapat pula menunjukan mata uang. Tabungan dibank-bank atau asset lainnya seperti saham-saham dan
obligasi yang sering disebut sekuritas. Jogiyanto 2003;5 mendefinisikan investasi sebagai berikut : Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang
untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Dari definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa
investasi itu adalah suatu komitmen keuangan yang diharapkan tingkat pengembaliannya atas investasi tersebut secara positif. Hal ini diperjelas
lagi dengan pengertian investasi menurut Kamaruddin 2004;3 yang menjelaskan bahwa: investasi adalah menempatkan uang atau dana
dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.
a. Tujuan investasi Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi,
diantaranya yaitu : 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang
akan datang. Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana cara meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau
setidaknya bagaimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatannya agar tidak berkurang dimasa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam memilih perusahaan atau objek lain, seseorang dapat
22 menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak
merosot nilainya karena digerogoti oleh inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia
banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan
yang diberikan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang tertentu.
b. Strategi Investasi 1. Strategi investasi pasif
Strategi investasi pasif mendasarkan diri pada asumsi bahwa a pasar modal tidak melakukan mispricing, dan b meskipun
terjadi mispricing, para pemodal berpendapat mereka tidak bisa mengidentifikasikan
dan memanfaatkannya.
Tujuan dilakukannya strategi ini, untuk menyusun portofolio yang
sesuai dengan preferensi resiko, atau pola arus kas yang mereka inginkan. Sebagau misal, kalau pemodal tidak ingin
menanggung risiko yang tinggi, mereka akan membentuk dari portofolio yang terdiri dari saham-saham yang mempunyai
harga rendah. Mereka yang ingin memperoleh arus kas tertentu, mungkin memilih saham-saham yang membagikan dividen
secara teratur. Mereka yang mempunyai tarif pajak tinggi, akan cenderung membentuk portofolio yang tidak membagikan
dividen yang terlalu tinggi. Dengan strategi pasif maka biaya
23 transaksi akan diminimumkan. Para pemodal dapat menganut
strategi investasi sesuai dengan indeks pasar. 2. Strategi investasi aktif
Strategi ini mendasarkan diri pada asumsi bahwa a pasar modal melakukan kesalahan dalam penentuan harga mispriced,
dan b para pemodal berpendapat bisa mengidentifikasikan mispriced ini dan memanfaatkannya. Dalam strategi ini,
digunakan tiga analisis yaitu, technical analysis, fundamental, dan market timing. Market timing pada dasarnya menentukan
kapan seharusnya pemodal membeli atau menjual. Dengan demikian analisis ini merupakan variasi dari analisis teknikal.
C. Realisasi Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan