39 hipotesis nol atau menerima hipotesis alternatif maka model tidak
layak Widarjono, 2010:282.
b. Goodness of fit index GFI
Uji kelayakan model analisis faktor konfirmatori juga dapat dievaluasi dengan menggunakan Goodness of Fit Index GFI. GFI
dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :
di mana : tr = trace matriks S = kovarian matriks awal
S = kovarian matriks model I = identitas matriks
Uji kelayakan GFI seperti nilai koefisien determinasi R
2
di dalam uji kelayakan atau kebaikan hasil regresi, nilainya 0
≤ GFI ≤ 1. Semakin tinggi nilai GFI atau mendekati 1 maka semakin layak model
sedangkan nilai GFI semakin mendekati model maka semakin tidak layak model. Sebagai rule of thumb biasanya model dianggap layak
bila nilai GFI ≥ 0.90 sebagai cut off value-nya Widarjono, 2010:283.
c. Adjusted goodness of fit index AGFI
Uji kelayakan Adjusted Goodness of Fit Index AGFI merupakan uji kelayakan GFI yang disesuaikan. AGFI, analog dengan
koefisien determinasi yang disesuaikan adjusted R
2
dalam regresi tr
∑
- 1
S – I
2
GFI = 1 – tr
∑
- 1
S
2
40 berganda. AGFI merupakan GFI yang disesuaikan dengan derajat
kebebasan degree of freedom. Adapun formula untuk AGFI sebagai berikut :
di mana : P = Jumlah indikator df = degree of freedom
Nilainya terletak antara 0 ≤ GFI ≤ 1. Sebagaimana uji kelayakan
GFI, semakin nilainya mendekati 1 maka semakin baik model dan sebaliknya semakin mendekati angka 0 maka semakin tidak layak
model. Namun, tidak ada nilai yang pasti AGFI untuk menentukan apakah model layak. Sebagai rule of tumb, cut off value adalah bila
AGFI ≥ 0.80 sebagai model yang layak goodness of fit Widarjono,
2010:284.
d. Root Mean Squares Error of Approximiation RMSEA
Kelemahan uji Chi Squares adalah sangat sensitif terhadap jumlah sampel. Sebagai alternatif dan pembanding uji Chi Squares para telah
mengembangkan uji kelayakan analisis faktor konfirmatori. Salah satunya adalah Root Mean Squares Error of Approximiation
RMSEA. Sebagai rule of tumb untuk melihat kelayakan model, cut off value adalah bila RMSEA
≤ 0.08. jika nilai RMSEA besarnya 0.08 p p + 1
AGFI = 1 - 1 – GFI
2df
41 atau lebih kecil maka model dianggap layak. Sebaliknya jika nilainya
di atas 0.08 maka model dianggap tidak layak
e. Tucker-Lewis Index TLI
Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan nonnormed fit index NNFI pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengevaluasi analisis
faktor, tetapi sekarang dikembangkan oleh SEM. Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony kedalam indek komparasi antara
proposed model dengan null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1.0. nilai TLI yang direkomendasikan adalah
≥ 0.90.
f. Normed Fit Index NFI
Normed Fit Index merupakan ukuran perbandingan antara proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 no fit all
sampai 1 perfect fit. Seperti halnya TLI tidak ada nilai absolut yang dapat digunakan sebagai standar, tetapi umumnya direkomendasikan
sama atau 0.90.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Proksi IOS
a. Proksi berbasis pada harga saham
1. Market to Book Value of Asset Ratio
Aset – Total Ekuitas + Lembar Saham Beredar x Harga Penutupan Saham MVABVA =
Total Asset