Seperi apa proses pengemasan film tersebut? Kenapa menggunakan judul Dongeng Rangkas?

Itu yang orang rangkasbitung asli atau orang pendatang? Sebenarnya banyak orang luarnya, cuman sebagian besar orang asli situ dari Rangkas. Sebenarnya yang di dongeng rangkas itu sendiri idenya adalah seorang seorang penjual tahu, cuman dia juga bermain music metal. Itu dari si Iron. Karena dia menjual tahu seperti dari tradisi, turunan dari keluarganya yang udah jualan tahu sekian lama, entah berapa lama cuman gue kurang tau persis. Cuman itu kayak jadi turunan ke keluarga, tapi dilain sisi dia keinginan untuk melampiaskan ideologyekspresinya bermain music metal. Dia punya band namnya ‘monster’ dia bermain musik metal. Dan ide itu ada disemacam permukaan, dan Di tahun 2010 ahirnya, saat yang namanya upgrading di forum lenteng, jadi klanjutan dari akumassa yang sebulan itu tadi. Kami bareng-bareng membuat itu. Si Iron ini si penjual tahu ini punya sisi lain yaitu suka musik metal itu. 32. Kenapa milih Iron dan Kiwong, karena itu? Iya ide dasarnya ituIron musik metal, kalau Kiwong dan kenapa milih si Kiwong? Kiwong berjalan dari saat produksi, Enggak jadi karena saat memulai ide tadi, Iron dan Kiwong. Anggaplah Iron si pemusik metal dan penjual tahu ini berjalan dan kita pecah, kemudian sambil riset ternyata nemu satu lagi penjual tahu yang asli situ, itu namnya si Kiwong. Itu adalah adiknya dari si Robb Badrul Munir salah satu angota dari Saidjah Forum. Kiwonng itu salah satu penjual tahu lokallah. Ya..entah kenapa, tapi emang, karena ini dekat dengan kita, dalam artian itu dengan Saidjah dan itu bisa di eksplor untuk membuat film ini. kita coba si Kiwong itu, bareng. Karena dasarnya dia penjual tahu dan dia orang asli situ. Nah selama temuan produksi itu, banyak yang menarik yaitu, ketika tahu-tahu di kawasan muara ini terletak di Rangkasbitung di daerah. Yang dimana banyak pabrik tahu, nah si Kiwong ini sebagai pembawa.salah satu pembawa tahu-tahu ini keluar Rangkasbitung, karena dia berjualan di kereta itu. kreta penghubung dengan Jakarta, di jualan dari siang sampai malam pulang. Dan rutinitasnya seperti itu, dan dia menemukan berbagai macem cerita yang seperti ketemu oranglah, seperti meeting points, karena dia ketemu dengan banyak orang yang berantem, belum lagi dengan para petugasnya keretanya sendiri, jadi seperti pergulatan di kretanya. 33. Itu realias sebenarnya seperti itu om? - Iya itu realitasnya seperti itu, karena yaa…dia harus berjualan tahu. Intinya dia harus berjualan untuk memenuhi hidupnyakan, dan bukan hanya tahu aja di kreta itu, ada pedagang laian, dan belum lagi dengan penjual tahu yang lain. Dia harus bersaing. Dan juga harus umpet- upetan dengan petugas kreta, karena sebenernya itu tidak boleh juga, jualan di atas kreta. Belum lagi bertemu crita-crita dengan penumpang. ya mungkin itudapat dikatakan sebagai pengalaman pribadinya yang kita coba kasih di Dongeng Rangkas. 34. Dalam mengkonstruksi realitas itu kenapa menggunakan film dokumenter feature dalam mediumnya? Bukan dokumenter yang lain? Apa tujuanya?