Manfaat Penelitian 1 Metodologi Penelitian 1 Metode Penelitan

yang diperoleh yaitu dari hasil telaah materi, observasi, wawancara, serta dokumentasi. Seluruh data tersebut nantinya akan dipaparkan dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang kemudian dianalisis. 4 Teknis Analisis Data Analisa data yang digunakan penulis untuk mengetahui bagaimana konstruksi realitas kehidupan penjual tahu dalam film features Dongeng Rangkas adalah dengan analisa deskriptif yang menggambarkan keadaan sebenarnya dalam film dan dianggap akurat serta meruangkannya kedalam konteks penulisan karya ilmiah, dengan cara merasakan, menerangkan, memberikan gambaran serta klasifikasi dan mengintrepretasikan data-data yang terkumpul secara apa adanya terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan atas permasalahan yang berkaitan tersebut.

F. Tinjauan Pustaka

Skripsi yang menjadi acuan penulis untuk memfokuskan penelitian ini adalah skripsi berjudul “Konstruksi Realitas Simbolik Pemberitaan Aborsi di Republika Online” karya Iradatul Aini, mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatulaah Jakarta. Penulis memilih skripsi tersebut untuk dijadikan sebagai acuan karena teori yang digunakan sama, yakni konstruksi realitas. Namun dalam skripsi tersebut media massa yang menjadi subjek penelitian, sedangkan dalam skripsi ini film features dokumenter yang menjadi subjek penelitian. Adapun skripsi lain yang menjadi acuan penulis yaitu skripsi berjudul “Konstruksi Politik Kebudayaan di Layar Kaca Program Televisi Eagle Award Metro TV 2011 Bagimu Indonesia”. Karya Dwi Anggraini Puspa Ningrum, mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis memilih skripsi tersebut sebagai acuan, karena sama-masa mengangkat tentang film dokumenter. Namun dalam skripsi tersebut bukanlah filmnya yang menjadi objek penelitian, namun program kompetisi film dokumenter, sedangkan dalam skripsi ini film dokumenternya yang menjadi objek penelitian. Selain itu keduanya juga menggunakan teori konstruksi realitas.

G. Sistematika Penulisan BAB I

akan diawali dengan memapaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II akan menguraikan kajian teoritis mengenai teori konstruksi atas

realiatas. Pada sub bab selanjutnya akan menguraikan penjabaran mengenai tinjauan umum tentang film feature dokumenter, yang mana bahasannya akan difokuskan pada features, film, dokumenter, sejarah dan perkembangannya.

BAB III berisikan tentang gambaran umum film features dokumenter

Dongeng Rangkas, serta profil Komunitas pembuat film

BAB IV merupakan persoalan yang diangkat dalam skripsi ini, yaitu

berupaya menerangkan analisis cerita yang dibangun dalam film features dokumenter Dongeng Rangkas yang miliki korelasi terhadap konstruksi sosial kehidupan penjual tahu dalam film, faktor yang mempengaruhi konstruksi sosial dalam film dan alur features dalam film dokumenter Dongeng Rangkas.

BAB V merupakan akhir atau penutup dari skripsi ini yang berisikan

mengenai kesimpulan dan saran penulis. 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Konstruksi Sosial

Membahas teori konstruksi sosial social construction, tentu tidak bisa terlepaskan dari bangunan teoretik yang telah dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Peter L. Berger merupakan sosiolog dari New School for Social Reserach, New York, Sementara Thomas Luckman adalah sosiolog dari University of Frankfurt. Istilah konstruksi sosial atas realitas social construction of reality, menjadi terkenal semenjak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman dengan judul bukunya “The Social Construction of Reality, a Treatise in the Sociological of Knowledge” tahun 1966. Ia menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, dimana individu menciptakan sebuah realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif serta dilakukan secara terus menerus. 1 Suatu proses konstruksi realitas sosial yang ada dalam masyarakat merupakan bentukan individu berdasarakan subjektivtas individunya tersebut. Di dalam masyarakat konstruksi realitas sosial dibentuk oleh individu berdasarkan pendapat subjektif dari masing-masing individu dari masyarakat yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan atau budaya dan nilai yang selalu dipegang oleh masyarakat. 1 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Group, 2007, h.189