Saidjah Forum Gambaran Umum Komunitas Pembuat Film 1. Forum Lenteng

00:24:09 = Iron menceritakan bahwasanya dia memiliki proyek bermusik bukan nonton. Dia merasa puas dan tidak bisa dirubah, karena itu adalah panggilan hatinya. 00:25:47 = Iron menceritakan kalau underground itu apa adanya, tanpa rekayasa. 00:26:50 = Iron mandi di sungai sambil berkata “ngopi ditengah sungai, asyk nih” 00:29:45 = Para pembuat tahu sedang menggoreng tahu. 00:30:45 = Kiwong menceritakan masa kecilnya yang sering dipukuli temannya dan memutuskan masuk pesantren untuk belajar ilmu kebal. 00:32:05 = Sekarang kamu senang berjualan tahu? Kiwong menjawab Iya, Alhamdulillah. 00:34:48 = Gambar Iron sedang shalat. 00:38:58 = Kiwong dan pembuat tahu lainya sedang menggoreng tahu. 00:50:38 = Gambar Kiwong sedang merapihkan dan memberi penyedap tahu yang siap dijual. 00:54:20 = Suasana di dalam kereta tempat para pedagang tahu menjajakan daganganya. 00:58:31 = Iron sedang berjualan tahu di pasar. 00:59:24 = Iron berkata “sekarang saya aliran metal satu jari” 01:03:53 = Iron berkata “menurut saya, musik adalah anugrah dari Tuhan” 01:04:04 = Iron berkata kalau sampek sekarang dari tahun 1998 masih tetap konsisten di jalur musik underground 01:04:22 = Menurut Iron hanya satu kenapa dia masih tetap dalam jalur underground yaitu KEPUASAN hati naruni, dan naluri. 00:30:45 = Kiwong berkata “kalau dulu saya ikut nasihat abang, mungkin keadaan saya tidak begini”. 1

B. Konstruksi Sosial dalam Film Feature Dokumenter Dongeng Rangkas

Film merupakan sebuah tontonan yang banyak digemari masyarakat. Di dunia ini telah banyak beredar berbagai jenis film baik dari film cerita sampai film dokumenter, namun film atau sinema itu pada hakekatnya menurut Andre Bazim adalah fenomena gagasan. Gagasan yang direka oleh manusia itu sudah ada secara lengkap dibenaknya. Selain itu film tidak hanya sebatas melestarikan untuk objek disalut seperti halnya serangga dari zaman pualam, film memebebaskan seni borok dari katalepsi mendadak. Selain film fiksi, juga film dokumenter. Dalam hal ini peneliti mencontohkan dengan film dokumenter dongeng rangkas. Dongeng Rangkas merupakan film yang berjenis feature dokumenter, hal ini dikarenakan film dongeng rangkas merupakan sebuah film yang menyajikan suatu realitas sosial dari kehidupan dua orang penjual tahu di daerah Rangkasbitung dengan lebih santai, cair, lebih hidup, serta mengedepankan dramatik. Selain itu dalam film dongeng rangkas ini, para sutradara ingin memberikan bentuk film dokumenter 1 Transkip materi film feature dokumenter Dongeng Rangkas yang berbeda dengan film dokumenter lainya. Serta dibuat atas dasar estetika film. “Kenyataan sosial jarang dihadirkan lewat film. Sekalinya dihadirkan biasanya ceritanya masing ngwang- ngawang. Seperti kisah umum warga kaya dan miskin. Kadang para pembuat film seringkali membuat film dokumenter berakhir di tokoh si korban. Eksploitasi si miskin dan kesenjangan masyarakat. Saya termotivasi untuk membuat film dokumenter berbeda. Kepingan cerita pekerja tahu dan optimismenya dalam kehidupan sehari-hari”. 2 Para pembuat film dokumenter pada dasarnya memiliki tujuan dan kepentingan sendiri tergantung oleh latar belakang mereka, namun dalam film ini menurut para pembuat film tidak memiliki motivasi dan tujuan yang berarti selain untuk melakukan upgrading program akumassa oleh Forum Lenteng untuk komunitas jaringanya yaitu Saidjah Forum. Selain itu menurut sutradara yang berasal dari Rangkasbitung, juga tidak memiliki tujuan khusus. Mereka mengangkat penjual tahu menjadi film dokumenter dikarenakan kedekatan sutradara dengan masyarakat penjual tahu tersebut, dan bagi para pembuat ada keunikan tersendiri realitas penjual tahu ini diangkat menjadi sebuah film dokumenter. 3 Film dokumenter atau yang sering banyak orang bilang sebagai film non fiksi merupakan sebuah karya film yang dihasilkan dari realita atau fakta yang ada dalam kehidupan sehari-hari baik pengalaman hidup sesorang ataupun peristiwa. Film dokumenter dibuat dari kenyataan- Wawancara dengan pesan elektronik email dengan Fuad Fauzi yang juga salah satu sutradara yang sekaligus orang asli Rangkasbitung pada 20 Mei 2013. Wawancara dengan pesan elektronik email dengan Badrul munir salah satu sutradara yang sekaligus orang asli Rangkasbitung pada 22 Mei 2013.