yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan populasi. Dalam penelitian ini jenis berita yang diamati hanyalah berita kasus kasus Pembunuhan Nasrudin
Zulkarnaen yang terbit pada 5 Mei – 7 Juni 2009. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan 10 berita yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
Studi dokumen, yaitu mengumpulkan berita-berita mengenai pemberitaan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, yang telah dimuat di Majalah
Mingguan Tempo.
Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data sebagai referensi dari buku- buku, majalah, dan internet yang relevan dengan penelitian ini.
3.5 Unit dan Tingkat Analisa
Unit analisa adalah data yang dapat diamati langsung. Unit analisa dalam penelitian ini adalah seluruh isi berita pada majalah mingguan Tempo yang
memuat pemberitaan mengenai kasus prmbunuhan Nasrudin Zulkarnaen mulai dari judul, lead, sampai badan berita dengan menggunakan model Theo Van
Leeuwen. Unit tersebut akan dianalisispada level inklusi dan eksklusi. Pada level
inklusi, akan melihat bagaimana aktor ditampilkan dalam pemberitaan, sedangkan eksklusi, apakah ada aktor yang dihilangkan dari pemberitaan. Sedangkan tingkat
analisisnya adalah wacana yang dipakai dalam menganalisis pemberitaan mengenai kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data menunjukkan kegiatan penyederhanaan data kedalam susunan tertentu yang lebih mudah dibaca sehingga bisa digunakan untuk
mengambil kesimpulan. Penelitian ini menganalisis berita kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen di majalah mingguan Tempo dengan menggunakan model
analisis Theo Van Leeuwen. Metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Eksklusi, apakah dalam suatu teks berita ada kelompok atau aktor yang
dikeluarkan dalam pemberitaan. 2.
Inklusi, bagaimana masing-masing pihak atau kelompok ditampilkan lewat pemberitaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis dengan memakai model analisis Theo Van Leeuwen. Model ini secara umum untuk mendeteksi dan
meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan posisinya dalam suatu wacana serta menggambarkan bagaimana aktor ditampilkan dalam
pemberitaan. Menurut Theo Van Leeuwen, ada 2 hal yang perlu diperhatikan ketika kita
memeriksa aktor sosial dalam pemberitaan tersebut. Pertama, eksklusi : apakah dalam suatu teks berita ada kelompok atau aktor sosial yang dihilangkan atau
disembunyikan dalam pemberitaan? kalau ya, bagaimana strategi yang dilakukan oleh media dalam menyembunyikan atau mengeluarkan aktor sosial tersebut?
PengeluaranPenghilangan aktor ini berakibat macam-macam diantaranya dapat melindungi subjekpelaku dalam suatu proses pemberitaan. Kedua, inklusi:
bagaimana aktor atau kelompok yang disebut itu ditampilkan dalam pemberitaan. Meskipun aktor tidak dihilangkan, proses marjinalisasi seseorang atau kelompok
tertentu tetap bisa dilakukan. Dalam proses penelitian, peneliti menemukan ada 3 aktor sosial yang
ditampilkan lebih spesifik dibandingkan dengan beberapa aktor sosial pada pemberitaan kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, aktor sosial tersebut adalah
Antasari Azhar, Rhani Juliani, dan Nasrudin Zulkarnaen. Aktor sosial tersebut ditampilkan dengan proses Inklusi dan proses eksklusi.
Universitas Sumatera Utara