Edisi : 11-17 Mei 2009 Lakon Rhani, Si Kembang Desa

kata “beberapa”. Kembali lagi khalayak akan mempersepsikan lain antara yang disebut secara jelas dengan yang dibuat dalam bentuk abstraksi.

4.1.7. Edisi : 11-17 Mei 2009 Lakon Rhani, Si Kembang Desa

Sosoknya pendiam, berpenampilan modis. Gadis ini bisa menjadi target pembunuhan berikutnya. Telepon seluler itu berdering-dering, Kamis siang pekan lalu. Muncul tulisan “private number” di layar. Erwin Budi Riansyah, 28 tahun, si pemilik tele- pon, segera mengangkatnya. “Ini dari Rhani. Saya hafal benar, adik saya selalu menelepon dengan nomor dirahasiakan,” kata Erwin kepada Tempo. Benar, dialah Rhani Juliani, si gadis, caddy yang hari-hari ini jadi pem- bicaraan di seantero negeri. Rhani berada tepat di tengah pusaran kasus yang melibatkan Antasari Azhar, Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menjadi tersangka pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, suaminya. Rhani Juliani-ejaan ini sesuai dengan nama di kartu tanda penduduknya- berkisah kepada sang kakak tentang hidup di “pengasingan”. Bersama kedua orang tuanya, Rhani mengaku diperlakukan dengan baik oleh polisi. Mereka tinggal di apartemen yang disediakan polisi, lokasinya berpindah-pindah, dengan penjagaan ketat. “Tapi saya lebih bahagia,” kata Erwin menirukan adiknya. Si gadis caddy masih belia. Dia lahir di Tangerang, 1 Juli 1986. Nasrudin menyuntingnya sebagai istri ketiga pada awal Juli 2007. Rhani disebut-sebut punya hubungan khusus dengan Antasari. Romansa segitiga. Rhani-Antasari-Nasrudin inilah yang dikabarkan menjadi pemicu geger yang berujung pada maut Nasrudin. Namun sampai kini belum jelas apa persisnya pesan Rhani. Sumber Tempo di Kepolisian Resort Tangerang berbisik, Rhani memiliki banyak informasi soal terbunuhnya Nasrudin. Kepada penyidik, Rhani mengatakan pernah diminta berhati-hati oleh Nasrudin karena bakal menjadi target pembunuhan. “Kalau saya meninggal, target selanjutnya adalah kamu,” begitu kata Nasrudin seperti ditirukan Rhani. Maka gentarlah Rhani. Pada 14 Maret lalu, sekitar pukul dua siang, kepala Nasrudin ditembus dua peluru. Malam harinya, mantan caddy Padang Golf Modernland, Tangerang, itu langsung meminta perlindungan polisi. Bersama ayah dan ibunya, Rhani dijemput polisi dan disembunyikan di tempat yang dirahasiakan. Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iriawan membenarkan soal ini. “Tapi dia hanya sebagai saksi, tidak terlibat,” katanya. Dugaan cinta segitiga sebagai motif pembunuhan mencuat dari Boyamin Saiman, anggota tim advokasi Nasrudin. Boyamin membeberkan isi pesan pendek bernada ancaman yang diterima Nasrudin sebelum pembunuhan. Si pengirim meminta korban merahasiakan perselingkuhannya. Pengirim pesan itu ditengarai Antasari Azhar, dan perempuan yang dimaksud adalah Rhani. Dugaan itu Universitas Sumatera Utara diperkuat oleh foto mesra perselingkuhan yang sudah diserahkan kepada polisi, katanya. Kabar perselingkuhan ini memicu kemarahan keluarga. Erwin menegaskan sosok adiknya tidak seperti yang ramai diberitakan. Rhani adalah istri Nasrudin yang setia. Pemberitaan tentang adik saya melenceng jauh dari kenyataan, katanya. Rhani, anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Endang M. Hasan dan Kuswati, sebenarnya bercita-cita menjadi pramugari. Profesi pramugolf adalah batu loncatan. Buat menurunkan berat badan sebelum melamar jadi pramugari, kata Erwin. Akhir 2004, tiga bulan setelah lulus dari SMA Yuppentek 1 Tangerang, Rhani menjadi caddy di Padang Golf Modernland. Nah, menurut Erwin, Rhani jadi kepincut pada dunia caddy, yang membuatnya bisa berkenalan dengan tokoh- tokoh ternama. Lupalah ia dengan niatnya menjadi pramugari. Pertengahan 2006, kata Erwin, adiknya mendampingi tim Kejaksaan Agung bermain golf. Antasari Azhar, saat itu menjabat Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, ada di dalam tim. Rhani, yang mengge mari film James Bond, betulbetul terpesona pada Antasari. “Dia memang mengidolakan Antasari,” kata Erwin. Kekaguman Rhani se- makin membubung setelah Antasari menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Desember 2007. Namun, setahu Erwin, adiknya tidak memiliki hu- bungan khusus dengan Antasari. Memang dekat, tapi hanya sebagai caddy dan pemain golf, katanya. Perkenalan Rhani dengan Nasrudin, menurut Erwin, terjadi pada akhir 2006, saat adiknya menjadi caddy Nasrudin di tim golf Asuransi Bumiputera. Lapangan Golf Modernland, Tangerang. Setelah itu, kata Erwin, Pak Zul panggilan Nasrudin sering meminta jasa adiknya sebagai pramugolf. Mereka berdua pun semakin dekat. Meski kenal Antasari lebih dulu, ia lebih dekat dengan Pak Zul, kata Erwin. Seorang caddy di Modernland mengisahkan pengalamannya. Antasari selalu menjaga wibawa di lapangan golf sehingga Rhani tidak bisa mendekat. Ber- beda dengan Nasrudin, yang berpembawaan genit dan suka memberikan tip yang besar untuk caddy. “Rhani cantik dan supel orangnya, cocok dengan Pak Nas,” katanya. Nurma, caddy lain, mengatakan Rhani memang primadona di lapangan golf langganan polisi dan jaksa itu. Biasanya, para pemain golf bisa langsung memesan untuk ditemani Rhani di lapangan. Dalam satu hari, Rhani bisa mengantongi pendapatan lima kali lebih banyak dibanding pramugolf lain. Tip dari para pejabat ini berkisar antara Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Pengelola Modernland Golf menangkistudingan bahwa Rhani caddy mahal yang bisa “dipesan” pejabat, termasuk Antasari dan Nasrudin. “Tidak benar itu. Di sini ada aturannya,” kata General Manager External Modernland Golf Herman Halim. Lagi pula, Caddy Master Modernland Golf Yusri Jayadi menambahkan, “Rhani itu biasa saja.” Kedekatan Rhani dengan Nasrudin, kata Erwin, terus berlanjut. Awal 2007, Nasrudin kerap menyambangi rumah Rhani di Kampung Kosong, Panung- gangan, Tangerang. Kedekatan mereka membuat kedua orangtua Rhani khawatir dan meminta keduanya menikah. Juli 2007, Nasrudin pun menikahi Rhani secara Universitas Sumatera Utara siri. “Mas kawinnya uang Rp 7 juta,” kata Parno Sanjaya, amil atau petugas pencatat nikah kelurahan setempat. Menurut Parno, Nasrudin yang mengaku sebagai pilot tidak bisa me- nunjukkan surat persetujuan istri pertamanya, Sri Martuti. Itulah sebabnya pernikahan dia dengan Rhani tak bisa dibukukan di catatan sipil. Belakangan Parno kaget ketika tahu Nasrudin juga memiliki istri lain, yakni Adinda Irawati. Kuswati, ibunda Rhani, mengabarkan kepada para tetangga bahwa pernikahan resmi anaknya akan dilangsungkan saat umrah di Mekah. Tapi, sampai Nasrudin terbunuh, umrah itu tak pernah terlaksana. Keluarga Rhani, menurut Etik, tetangganya, hidup pas-pasan. Setelah ke- dua kakaknya berkeluarga, Rhani menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya pensiunan sopir di pabrik tekstil Tangerang, sedangkan sang ibu hanya ibu rumah tangga. Namun, “Setelah pernikahan itu, keluarga Rhani hidup berkecukupan, malah sempat melancong ke Bali,” kata Etik. Etik rnenambahkan, Rhani adalah kembang desa. Tak sedikit lelaki yang ingin menyunting dia. Keluarganya pun terkenal ramah dan supel. “Namun, setelah menikah, dia dan keluarganya menjadi tertutup,” kata Etik. Sigid, ketua rukun tetangga setempat, menambahkan bahwa setelah menikah, Rhani jarang masuk kerja. “Akhir 2007, dia diberhentikan dari status caddy,” kata Sigid, yang juga mantan anggota satpam Modernland Golf. Nasrudin, kata Sigid, lalu menyekolahkan sang istri di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer STMIK Raharja, Cikokol, Tangerang. Abbas Sunarya, Direktur STMIK Raharja, membenarkan bahwa Rhani adalah mahasiswanya. “Tapi sudah kami beri sanksi cuti kuliah,” katanya. Sanksi itu diberikan karena Rhani tidak masuk kuliah dalam kurun waktu lama. “Terakhir dia masuk pada 20 Maret lalu. Setelah itu, dia menghilang,” kata Abbas. Rhani tercatat sebagai mahasiswa semester kedua. “Dia bukan sosok isti- mewa. Indeks prestasinya hanya mencapai 2,9,” kata Abbas. “Saya bahkan tidak tahu kalau Rhani sudah menikah.” Muslim, teman kuliah Rhani, membenarkan bahwa si gadis caddy tak terlalu menonjol di kampus. “Dia itu tipe mahasiswa kupu-kupu,” kata Muslim. Maksudnya, setelah kuliah langsung pulang. Rhani jarang bergaul ataupun meng- ikuti kegiatan ekstrakurikuler di kampus. Rhani pun tak genit. “Dia itu pendiam,” kata Revina, juga teman kuliahnya. “Tapi penampilannya selalu modis.” Baju, tas, dan arloji yang dia kenakan selalu bermerek. Billabong, Quiksilver, dan TAG Heuer adalah merek yang kerap dia kenakan. Dia seperti anak pejabat, kata Revina. Teman-teman Rhani yang ditemui Tempo, baik di kampus maupu n di Mo- dernland, pun tak menyangka perempuan berzodiak Cancer ini menyandang status istri ketiga. Rhani memilih menyembunyikan status itu. Sampai akhirnya, Rhani tak kuasa lagi menyimpan rahasia ketika sang suami tertembak. Anton Aprianto, Ayu Cipta, Joniansyah, Mustafa Moses, Amandra Mustika Megarani Analisis Pada edisi ini Tempo memuat berita mengenai siapa dan bagaimana sosok Rhani yang terlibat kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dan diperkirakan Universitas Sumatera Utara bisa menjadi target pembunuhan berikutnya. Narasumber pada pemberitaan tersebut yaitu Erwin Budi Riansyah, kakanda Rhani, Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iriawan, Boyamin Saiman, anggota tim advokasi Nasrudin, Nurma, caddy lain, Rhani, General Manager External Modernland Golf Herman Halim, Caddy Master Modernland Golf Yusri Jayadi, Amil atau petugas pencatat nikah kelurahan setempat Parno Sanjaya, Etik, tetangganya, Sigid, ketua rukun tetangga setempat, Abbas Sunarya, Direktur STMIK Raharja, Muslim, teman kuliah Rhani, Revina, juga teman kuliahnya. Dalam berita ini terjadi beberapa proses inklusi yaitu : 1. Objektivasi-Abstraksi Objektivasi Benar, dialah Rhani Juliani, si gadis, caddy yang hari-hari ini jadi pembicaraan di Indonesia Abstraksi Benar, dialah Rhani Juliani, si gadis, caddy yang hari-hari ini jadi pembicaraan di seantero negeri. Dalam kalimat pertama pemberitaan diatas disebutkan dengan jelas bahwa Rhani Juliani yang hari-hari ini jadi pembicaraan di Indonesia. Kalimat kedua dengan membentuk suatu yang abstrak seperti kata ”seantero negeri” akan mengasosiasikan ke benak khalayak bahwa Rhani Juliani yang terlibat dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen menjadi pembicaraan bukan hanya di Indonesia melainkan juga di banyak negara. Kalimat yang disebutkan secara jelas Universitas Sumatera Utara akan memberikan persepsi berbeda dengan kalimat yang disebutkan secara abstrak. 2. Objektivasi-Abstraksi Objektivasi Rhani disebut-sebut punya hubungan pertemanan dengan Antasari Abstraksi Rhani disebut-sebut punya hubungan “khusus” dengan Antasari Kalimat pertama secara jelas disebutkan bahwa Rhani Juliani memiliki hubungan pertemanan dengan Antasari, sedangkan kalimat kedua dengan memberikan suatu yang abstrak menggunakan kalimat “hubungan khusus” akan mempersepsikan khalayak bahwa Rhani Juliani adalah salah satu orang yang terlibat dan diduga menjadi tersangka kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Kalimat diatas juga memarjinalkan posisi Rhani kenapa tidak Antasari yang disebut-sebut sebagai orang yang memiliki hubungan dekat dengan Rhani tetapi sebaliknya, dimana Rhani lah yang memiliki hubungan dengan Antasari, hal tersebut jelas memarjinalkan Rhani, menggambarkan bahwa Rhanilah yang memiliki keinginan besar dalam perkenalan dengan Antasari, persepsi mengenai Rhani merupakan gadis penggoda akan diterima lebih lagi kepada khalayak, sehingga pemicu pembunuhan yang diduga oleh karena romansa segitiga Rhani- Antasari-Nasrudin, itulah penyebab utama kasus pembunuhan tersebut, sedangkan motif pembunuhan belum dapat dipastikan. Apakah motif pembunuhan akibat dari Universitas Sumatera Utara Asmara segitiga Antasari-Rhani-Nasrudin atau Konspirasi politik belum dapat dipastikan. Proses eksklusi yang terjadi: 3. Nominalisasi Verba Kepada penyidik, Rhani mengatakan pernah diminta berhati-hati oleh Nasrudin karena bakal menjadi target pembunuhan oleh AA. Nominalisasi Kepada penyidik, Rhani mengatakan pernah diminta berhati-hati oleh Nasrudin karena bakal menjadi target pembunuhan. Eksklusi merupakan suatu proses bagaimana suatu kelompok atau aktor tertentu tidak dilibatkan dalam suatu pembicaraan atau wacana. Penghilangan aktor sosial ini berfungsi untuk melindungi dirinya. Salah satu cara untuk mengeluarkan aktor dari pemberitaan adalah dengan nominalisasi. Strategi ini Universitas Sumatera Utara digunakan dengan mengubah kata kerja menjadi kata benda. Umumnya dilakukan dengan memberi imbuhan pe-an. Nominalisasi dapat menghilangkan aktorsubjek dalam pemberitaan karena adanya transformasi dari bentuk kalimat aktif. Dalam struktur kalimat aktif, selalu membutuhkan subjek. Kalimat aktif juga selalu berbentuk kata kerja, yang menunjuk pada apa yang dilakukan proses oleh subjek. Pada kalimat berita diatas terdapat proses nominalisasi yaitu ‘target pembunuhan,’ pada kalimat ini tidak ada aktor, siapa yang melakukannya karena telah terjadi proses mengubah kata kerja yang bermakna tindakan menjadi kata benda yang berarti peristiwa. Ketika telah diubah dalam bentuk gejala tersebut, tentu saja pelaku akan keluar dari peristiwa. Seharusnya yang ditekankan dalam pemberitaan adalah siapa yang menjadi pelaku dalam membuat target pembunuhan tersebut. 4. Determinasi-Indeterminasi Indeterminasi Boyamin membeberkan isi pesan pendek bernada ancaman yang diterima Nasrudin sebelum pembunuhan. Si pengirim meminta korban meraha- siakan perselingkuhannya. Determinasi Boyamin membeberkan isi pesan pendek bernada ancaman yang diterima Nasrudin sebelum pembunuhan. Si pengirim meminta korban meraha- siakan perselingkuhannya. Universitas Sumatera Utara Dengan melihat kalimat pemberitaan diatas, kalimat pertama yang disebutkan dengan jelas nama dari seorang aktor akan sangat berbeda bila dibandingkan dengan kalimat kedua, yang tidak disebutkan secara jelas siapa aktor dalam suatu pemberitaan anonim. Dengan membentuk anonimitas tersebut, ada kesan yang diterima oleh khalyak, karena anonimitas menurut van Leeuwen membuat suatu generalisasi dan tidak spesifik. 5. Determinasi-Indeterminasi Indeterminasi Nah, menurut Erwin, Rhani jadi kepincut pada dunia caddy, yang membuatnya bisa berkenalan dengan Antasari Azhar, Nasrudin dll. Determinasi Nah, menurut Erwin, Rhani jadi kepincut pada dunia caddy, yang membuatnya bisa berkenalan dengan tokoh-tokoh ternama. Kalimat pemberitaan diatas sangat jelas menunjukkan anonimitas, dapat dilihat dari kalimat kedua yang menyatakan bahwa Rhani berkenalan dengan tokoh-tokoh ternama, hal tersebut akan memberikan efek generalisasi atau sesuatu yang tidak spesifik terhadap khalayak yang menerima informasi tersebut. 6. Nominasi- Kategorisasi Universitas Sumatera Utara Nominasi Berbeda dengan Nasrudin, yang suka memberikan tip yang besar untuk caddy. Kategorisasi Berbeda dengan Nasrudin, yang berpembawaan genit dan suka memberikan tip yang besar untuk caddy. Dalam pemberitaan diatas, kedua kalimat memiliki arti yang sama, yakni Nasrudin suka memberikan tip yang besar untuk caddy. Pemberian kategori “berpembawaan genit” akan mengasosiasikan ke dalam benak khalayak bahwa laki-laki yang berpembawaan genit identik dengan pelecehan seksual, terlebih dalam kasus pembunuhan Nasrudin, khalayak akan berasumsi bahwa pembawaan genit Nasrudin merupakan salah satu pemicu terjadinya pembunuhan, hal tersebut memarjinalkan posisi Nasrudin.

4.1.8. Edisi : 11-17 Mei 2009 Dari Baramo ke Rajawali