MODEL TEORITIS OPERASIONAL KONSEP DEFENISI OPERASIONAL

I.7. MODEL TEORITIS

Bentuk model teoritisdesain penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Eksklusion, yaitu apakah dalam suatu teks berita ada kelompok atau aktor yang dikeluarkan dalam pemberitaan. 2. Inklusion, yaitu bagaimana masing-masing pihak atau kelompok ditampilkan pemberitaan.

I.8. OPERASIONAL KONSEP

Variabel Teoritis Variabel Operasional 1. Eksklusion a. Pasipasi b. Nominalisasi c. Penggantian anak kalimat 2. Inklusion a. Diferensiasi-Indiferensiasi b. Objektivasi-Abstraksi c. Nominasi- Kategorisasi d. Nominasi-Identifikasi e. Determinasi-Indeterminasi f. Asimilasi-Individualisasi g. Asosiasi-Disasosiasi Universitas Sumatera Utara

I.9. DEFENISI OPERASIONAL

• Eksklusion, yaitu apakah dalam suatu teks berita ada kelompok atau aktor yang dikeluarkan dalam pemberitaan. a. Pasivasi, yaitu suatu cara menghilangkan aktor pelaku dengan pemakaian kalimat pasif. b. Nominalisasi, yaitu menghilangkan aktor dengan cara mengubah kata kerja verbal menjadi kata benda nominal yaitu dengan memberi imbuhan pe-an. c. Penggantian anak kalimat, yaitu penggantian subjek dengan memakai anak kalimat sekaligus berfungsi sebagai pengganti aktor. • Inklusion, yaitu bagaimana masing-masing pihak atau kelompok itu ditampilkan lewat pemberitaan. a. Deferensiasi-Indeferensiasi, yaitu bagaimana aktor sosial bila ditampilkan dalam teks secara mandiri - Suatu kelompok disudutkan dengan menghadirkan kelompok atau wacana lain yang dipandang lebih dominan atau lebih bagus. b. Objektivasi-Abstraksi, yaitu bagaimana aktor sosial ditampilkan dengan memberi petunjuk yang konkret dan aktor sosial di tampilkan dengan memberi petunjuk yang abstrak. c. Nominasi-Identifikasi, yaitu bagaimana aktor tersebut ditampilkan apa adanya dengan memberi anak kalimatsebagai penjelas. d. Determinasi-Indeterminasi, yaitu apakah aktor disedutkan secara jelas atau aktor disebutkan secara anonim. e. Asimilasi-Individualisasi, yaitu adanya kategori aktor sosial yang spesifik yang disebut dalam berita-komunitas atau kelompok sosial dimana seseorang itu berada. Universitas Sumatera Utara f. Asosiasi-Disasosiasi, yaitu apakah aktor ditampilkan sendiri atau aktor di tampilkan dengan menghubungkan kelompok lain yang lebih besar. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS Menurut Nawawi 1995: 39-40, sebelum melakukan sebuah penelitian yang lebih lanjut, setiap penelitian memerlukan kejelasan. Titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah yang telah dipilih. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran dari sudut mana masalah penelitian akan diteliti. Teori digunakan oleh peneliti untuk menjustifikasi dan memandu penelitian mereka Mulyana, 2004:16. Berikut merupakan teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini:

II.1 Analisis Wacana Kritis