Tama Art University Library

55

3.5.2 Tama Art University Library

Perpustakaan ini adalah sebuah perpustakaan yang diperuntukkan untuk sebuah universitas seni yang terletak di pinggiran kota Tokyo. Melewati gerbang masuk utama, bangunan ini terletak di belakang taman depan dengan pohon-pohon besar dan kecil, dan membentang sebuah lereng lembut pada bagian belakangnya. Perpustakaan ini adalah tempat dimana semua orang dapat menemukan gaya mereka berinteraksi dengan buku dan film media seolah-olah mereka berjalan melalui hutan atau di gua. Perpustakaan yang memiliki arcade pada ruang-ruang di mana bentuk hubungan timbal balik yang lembut dengan hanya lewat melalui sebuah pusat fokus di mana rasa baru kreativitas mulai menyebar ke seluruh kampus universitas seni. Gambar 3.1 tampak bangunan malam Gambar 3.2 kafetaria pada lt 1 Universitas Sumatera Utara 56 Kafetaria yang ada adalah satu-satunya tempat di universitas yang digunakan bersama oleh mahasiswa dan staf di semua disiplin ilmu, sehingga dorongan pertama untuk desain adalah mempertanyakan bagaimana sebuah institusi sebagai sebagai sebuah perpustakaan khusus dapat memberikan kesamaan terbuka untuk semua kalangan dan umur. Kafetaria ini diletakkan pada lantai satu dan dapat di akses langsung dari luar. Gagasan pertama kami adalah untuk sebuah galeri terbuka lebar yang berada di lantai dasar yang akan berfungsi sebagai jalan aktif bagi orang-orang menyeberangi kampus, bahkan tanpa bermaksud untuk pergi ke perpustakaan sekalipun. Untuk membiarkan aliran dan pandangan dari orang-orang ini bebas menembus gedung, pemberian struktur yang ditempatkan secara acak dan memiliki lengkungan yang akan menciptakan sensasi seolah-olah lantai yang miring dan bagian depan membiarkan pemandangan dari taman berlanjut di dalam gedung. Jadi bangun an didesain seolah – olah ruangan berada pada area terbuka. Gambar 3.3 galleri yang luas dan langsung terhubung keluar. Gambar 3.4 interior bangunan Universitas Sumatera Utara 57 Lengkungan karakteristik terbuat dari pelat baja ditutup dengan beton. Rencana lengkungan tersebut disusun sepanjang garis yang melengkung melintas pada beberapa titik. Dengan persimpangan ini, kami mampu menjaga lengkungan sangat ramping di bagian bawah dan masih mendukung berat beban hidup dari lantai atas. Yang rentang lengkungan bervariasi 1,8-16 meter, tetapi lebarnya tetap secara seragam di 200mm. Perpotongan antara deretan lengkungan lembut membantu untuk mengartikulasikan zona terpisah dalam satu ruang ini. Rak-rak dan meja belajar dari berbagai bentuk, partisi kaca yang berfungsi sebagai papan buletin, dll, memberikan zona ini perasaan baru dan sensasi baru pada masing – masing karakter individu dan visual serta kontinuitas ruang. Gambar 3.5 interior perpustakaan dengan desain lengkung Gambar 3.6 lengkungan karakteristik dalam ruang Universitas Sumatera Utara 58 Menaiki tangga ke lantai dua, orang menemukan buku-buku seni besar di persimpangan rak buku yang rendah di bawah lengkungan. Rak-rak antara studi meja dengan berbagai ukuran. Sebuah meja besar dengan negara-of-art mesin fotokopi memungkinkan pengguna untuk melakukan penyuntingan profesional bekerja. Di permukaan tanah miring,terdapat bagian ruang yang diperuntukkan sebagai area film-browser seperti meja bar dan sebuah meja kaca besar untuk majalah isu-isu terbaru, hal ini dapat mengajak para siswa untuk menghabiskan waktu mereka menunggu bus di perpustakaan. Gambar 3.7 tangga menuju lt 2 Gambar 3.8 area komputer Universitas Sumatera Utara 59 Keragaman spasial satu pengalaman ketika berjalan melalui lengkungan berbeda dalam rentang dan perubahan ketinggian secara mulus dari biara-seperti ruang penuh dengan cahaya alami, dengan kesan sebuah terowongan yang tidak dapat ditembus secara visual. Gambar 3.9 sirkulasi lengkung pada ruangan Gambar 3.10 gambar – gambar suasana pada bangunan Universitas Sumatera Utara 60 BAB IV ANALISA 4.1 ANALISA LINGKUNGAN TAPAK 4.1.1 Peruntukan Lahan