Penggemukan Sapi Potong TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Ternak Sapi Potong

2.2. Penggemukan Sapi Potong

Menurut Sugeng 1998, dalam usaha penggemukan sapi potong ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu langkah awal usaha penggemukan, sistem penggemukan, dan lama penggemukan. Syarat yang perlu diperhatikan dalam langkah awal usaha penggemukan sapi potong adalah : 1 keseragaman sapi, dalam hal ini menyangkut keseragaman tipe, umur dan besar tubuh; 2 jumlah sapi sesuai dengan jumlah modal, dimana modal ini digunakan untuk menyediakan fasilitas penunjang seperti kemudahan dalam memperoleh pakan, kandang, serta kemampuan peternak dalam pengelolaan dan manajemen; 3 penggunaan bangsa sapi, yang dipilih sebaiknya adalah bangsa sapi yang sudah beradaptasi baik dengan lingkungannya. Sugeng 1998 membedakan sistem penggemukan sapi pedaging menjadi tiga macam yakni sistem kereman, sistem dry lot fattening, dan sistem pasture fattening. Penggemukan sapi sistem kereman merupakan sapi yang dipelihara dan dikerem disekap dalam kandang terus-menerus selama periode tertentu. Sapi- sapi tersebut diberi makan dan minum di dalam kandang, tidak digembalakan ataupun dipekerjakan. Pakan yang diberikan adalah rumput dan pakan penguat yang terdiri dari campuran dedak dan ubi kayu. Pakan penguat diberikan sebanyak 3 kilogram per ekor per hari. Pada umumnya sapi yang digemukkan dipilih sapi jantan berumur 1 - 2 tahun. Lama penggemukan berlangsung selama 3 - 4 bulan. Keuntungan sistem penggemukan ini adalah petani bisa memperoleh pupuk untuk keperluan usaha pertanian dan petani tidak memerlukan biaya dan tenaga yang besar karena caranya masih sederhana. Sedangkan kelemahannya adalah pertumbuhan sapi lambat sehingga kenaikan berat badan sangat rendah, hanya 0,35 kilogram per hari. Penggemukan dengan sistem dry lot fattening merupakan salah satu cara penggemukan yang mengutamakan pemberian pakan berupa biji-bijian secara penuh, sedangkan pakan hijauan diberikan dalam jumlah yang sangat terbatas. Dalam sistem penggemukan ini, sapi yang dipelihara juga tinggal dalam kandang terus-menerus, tidak digembalakan ataupun dipekerjakan. Pelaksanaan penggemukan sesuai dengan kriteria sebagai berikut : 1 sapi calon penggemukan dipilih yang berumur 1 tahun; 2 pada umumnya penggemukan berlangsung selama 3 - 6 bulan; 3 pakan berupa konsentrat biji-bijian diberikan dalam kandang. Keuntungan penggemukan dry lot fattening ini adalah sapi cepat menjadi gemuk dan pertumbuhan pesat karena sapi-sapi banyak mendapatkan unsur karbohidrat dan lemak. Sedangkan kelemahannya adalah cara ini hanya bisa dilakukan di daerahnegara yang kaya akan hasil ikutan seperti dedak, bungkil, dan sebagainya. Sistem penggemukan pasture fattening, dimana pada sistem ini sapi-sapi digembalakan disuatu lapangan penggembalaan yang luas sebagai sumber penyedia pakan utama hijauan. Pelaksanaan penggembalaan adalah sebagai berikut ; 1 sapi calon penggemukan dipilih yang umurnya sekitar 2,5 tahun karena sapi tersebut sudah tumbuh sempurna, terlebih rumennya yang sudah berfungsi penuh sehingga sangat efisien terhadap penggunaan pakan rumput; 2 lama penggemukan berlangsung 6 - 8 bulan; 3 sapi dilepas di lapangan penggembalaan yang luas dengan tanaman hijauan yang memadai dan berkualitas tinggi. Keuntungan penggemukan sistem ini adalah dapat menghemat tenaga kerja dan biaya karena sapi merumput sendiri dipadang penggembalaan, sedangkan rumput merupakan bahan pakan yang murah dibandingkan dengan konsentrat. Disamping itu juga tidak memerlukan pembuatan kandang secara khusus. Sapi- sapi yang digembalakan sekaligus juga dapat menyebarkan pupuk melalui kotorannya. Sedangkan kelemahannya adalah lamanya waktu penggemukan, hanya bisa dilakukan pada daerah yang memiliki lahan cukup luas, dimusim kemarau sapi-sapi akan kekurangan volume dan mutu pakan yang memadai, lapangan penggembalaan memerlukan peneduh berupa pepohonan serta sumber air yang cukup, dan sapi-sapi akan banyak kehilangan energi karena berjalan mencari rumput. Sistem penggemukan dengan perpaduan antara dry lot fattening dan pasture fattening juga bisa dilakukan. Sapi-sapi yang dipelihara diberi pakan penguat dan digembalakan di lapangan. Pada saat hijauan sulit diperoleh sapi diberi pakan penguat, sedangkan saat rumput tumbuh baik dan subur sapi digembalakan di lapangan. Mengenai lamanya penggemukan, setiap sapi yang dikelola memiliki waktu berbeda-beda dalam proses penggemukannya. Perbedaan waktu penggemukan sapi yang satu dengan yang lain ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : umur, kondisi dan berat badan sapi pada awal penggemukan, jenis kelamin, kualitas bibit, dan mutu pakan Sugeng, 1998. Usaha penggemukan sapi bertujuan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan bobot sapi yang dipelihara. Pertumbuhan dan lama penggemukan itu ditentukan oleh faktor individu, ras bangsa sapi, jenis kelamin, dan usia ternak bakalan Sarwono dan Arianto, 2006.

2.3. Budidaya Penggemukan Sapi Potong