Jenis dan Sumber Data Penentuan Jumlah Sampel

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini mencoba mengkaji mengenai keadaan umum suatu usaha penggemukan sapi potong, tingkat keuntungan dan efisiensi produksinya, serta upaya keberlanjutan usaha penggemukan sapi potong tersebut. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di peternakan sapi potong PT. Andini Persada Sejahtera. Peternakan ini terletak di Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa PT. Andini Persada Sejahtera merupakan salah satu peternakan sapi potong dengan skala usaha cukup besar dan terletak dekat daerah konsumen daerah perkotaan seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan daging sapi di daerah tersebut, disamping itu perusahaan ini juga telah memiliki manajemen usaha yang cukup baik. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih delapan bulan pada bulan Juli 2010 - Februari 2011. Kurun waktu penelitian tersebut mencakup pencarian dan pengumpulan data, pengolahan, penulisan hasil laporan, sampai penyajian hasil secara keseluruhan.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak peternakan yang ditunjuk dengan bantuan instrumen kuesioner daftar pertanyaan serta pengamatan langsung pada peternakan sapi potong PT. Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung. Data sekunder bersumber dari peternakan itu sendiri, Direktorat Jenderal Peternakan Ditjennak Kementrian Pertanian, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Badan Pusat Statistik, jurnal-jurnal dan makalah yang diakses melalui internet, buku-buku, penelitian terdahulu, serta literatur lain yang terkait.

4.3. Penentuan Jumlah Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ternak sapi potong yang dimiliki PT. Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung. Sampel yang digunakan sebanyak 446 ekor sapi yang berada dalam masa pemeliharaan yang sama untuk melihat efisiensi produksi dari usaha penggemukan sapi potong. Sedangkan untuk menganalisis pendapatan usaha menggunakan data populasi. Proporsi penentuan jumlah sampel tersebut dilakukan dengan metode stratified sampling. Juanda 2009 menyatakan dalam stratified sampling penarikan contoh berlapis, subsample unit contoh dipilih secara acak dari masing-masing strata. Keseluruhan contoh acak sederhana dari masing-masing strata yang terbentuk ini menyusun contoh acak berlapis stratified samples. Teknik penarikan contoh berlapis ini akan mengurangi ragam dari nilai dugaan sehingga akan menghasilkan nilai dugaan yang memiliki ketepatan relatif tinggi, sehingga suatu contoh acak berlapis berukuran tertentu lebih efisien daripada contoh acak sederhana dengan ukuran yang sama. Strata dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan bobot badan dari masing-masing tipe sex sapi saat awal penggemukan, kemudian subsample diambil secara acak dari masing-masing klasifikasi yang ada. Jumlah sampel yang diambil sebagai berikut : Tabel 5. Jumlah Sampel Sapi Potong yang Digunakan Selama Satu Periode Pemeliharaan Tipe sex sapi Bulls Steers Heifers Σ Populasi 703 224 407 1334 Jumlah Sampel 100 : 3 x 703 = 234,33333 ~ 235 100 : 3 x 224 = 74,666667 ~ 75 100 : 3 x 407 = 135,66667 ~ 136 446 Proporsi Sampel per Bobot Badan 270-275 kg 22 - 19 41 276-280 kg 23 5 17 45 281-285 kg 44 9 22 75 286-290 kg 63 14 28 105 291-295 kg 35 15 22 72 296-300 kg 21 13 14 48 300 kg 27 19 14 60 Sumber : PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, diolah 2010

4.4. Pengumpulan Data