ternak tergolong hijauan bermutu rendah. Selain kandungan nutrisinya yang rendah, jerami juga termasuk pakan hijauan yang sulit dicerna karena kandungan
serat kasarnya tinggi sekali. Dengan rendahnya kandungan nutrisi jerami dan sulitnya daya cerna jerami maka pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak
ruminansia perlu diefektifkan. Untuk meningkatkan kelengkapan nutrisi dalam memenuhi kebutuhan
hidup ternak sekaligus meningkatkan daya cerna ternak, PT Andini Persada Sejahtera menambahkan pakan tambahan jenis starbio pada jerami. Campuran
starbio dan jerami tersebut kemudian difermentasikan bersama-sama dengan urea selama kurang lebih 2 - 3 minggu. Sarwono dan Arianto 2006 menambahkan
dalam proses fermentasi, enzim yang dihasilkan oleh mikrobe yang terkandung dalam starbio akan menguraikan serat kasar jerami menjadi bahan-bahan
sederhana yang mudah diserap pencernaan sapi. Setelah proses fermentasi tersebut, jerami baru dapat digunakan sebagai pakan sapi.
5.3.5. Kesehatan Ternak
Kesehatan ternak sapi juga merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan usaha penggemukan sapi potong. Sapi yang sakit biasanya akan
kehilangan nafsu makannya sehingga bobot tubuhnya akan mengalami penurunan. Hal tersebut tentunya dapat mengganggu produksi. Untuk itu diperlukan
perawatan dan pengawasan terhadap ternak secara intensif agar kesehatan ternak tetap terjaga.
Upaya-upaya yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kesehatan ternak diantaranya adalah melakukan vaksinasi pada sapi-sapi yang akan dipelihara.
Vaksinasi ini dilakukan pada awal masa pemeliharaan oleh pihak pengekspor.
Pembelian bakalan sapi seharga kurang lebih Rp 22.500 per kilogram ini sudah termasuk biaya vaksinasi. Vaksinasi dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyakit pada ternak sapi. Disamping itu pada awal pemeliharaan sapi-sapi juga akan diberikan vitamin dan obat cacing. Obat cacing diberikan untuk mengatasi
berkembangnya cacing yang merugikan pada sapi. Kerugian akibat serangan cacing diantaranya rendahnya efisiensi makanan dan pertambahan bobot badan.
Vitamin yang diberikan dapat berfungsi untuk memulihkan stamina serta mencegah dan mengurangi stress pada sapi akibat transportasi, perubahan cuaca,
perubahan makanan, dan pindah kandang. Vitamin tersebut juga dapat berfungsi untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan sapi, meningkatkan efisiensi
makanan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mencegah dan mengatasi penyakit yang dapat terjadi jika sapi kekurangan vitamin dan mineral.
Selain itu perawatan kesehatan juga dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang dan lingkungan melalui pemeliharaan kebersihan kandang serta
lingkungan sekitarnya. Pembersihan kandang juga termasuk membersihkan bak- bak pakan dan minum agar ternak sapi terhindar dari bakteri atau kuman yang
masuk melalui pakan dan minum yang kotor atau busuk. Bak minum dibersihkan setiap 2 hari sekali. Setiap habis dibersihkan, air pada bak minum akan diberi
elektrolit, tujuannya untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh ternak karena ketika pergerakan cairan tubuh dalam sistem pencernaan terganggu, ternak
sapi dapat mengalami diare. Elektrolit juga berfungsi untuk mencegah stress pada sapi. Pembersihan kandang dan bak pakan dilakukan sebelum memberikan pakan
hijauan, yaitu pada pagi sekali dan siang hari. Kandang juga diberi desinfektan
untuk membunuh serta mencegah timbulnya jamur, kuman, atau bakteri yang dapat menyebarkan penyakit pada ternak.
Upaya lain yang juga dilakukan adalah pengobatan pada ternak sapi yang sedang sakit. Penyakit yang umumnya ditemui pada peternakan ini adalah abscess
bengkak atau biasa disebut abses, akibat memar karena sapi saling berbenturan atau berdesak-desakan dalam kandang. Abses biasanya menyerang bagian kaki
sapi dan lukanya dapat berkembang akibat infeksi bakteri. Hal ini sering ditemukan pada perusahaan penggemukan sapi dengan kandang koloni
kelompok. Memar juga dapat terjadi dalam kapal selama proses pengiriman. Sapi yang mengalami abses akan disuntik dengan antibiotik.
Apabila penyakitnya sudah parah, sapi akan dipisahkan untuk menghindari interaksi dengan sapi lain
yang dapat menyebabkan lukanya sulit kering. Sapi-sapi ini akan diberikan antibiotik dengan cara disemprotkan pada bagian yang luka untuk membantu
penyembuhan, mematikan dan menghambat pertumbuhan bakteri, serta membantu agar luka cepat kering.
Penyakit lain yang juga ditemui dalam peternakan ini adalah cacingan dan kembung. Cacingan biasanya terjadi pada bangsa sapi lokal. Sapi yang sedang
kembung perutnya akan membesar. Penanganan penyakit ini masih dilakukan secara tradisional, misalnya dengan memberikan air bersoda atau air kelapa muda
untuk membantu agar gas dalam perut dapat keluar. Apabila penanganan tersebut tidak berhasil, baru ternak akan diberikan obat untuk menurunkan tegangan dalam
perut sehingga gas yang berada didalamnya dapat keluar.
5.4. Produksi dan Pemasaran