Pemberian Pakan dan Minum

biasanya berasal dari luar lokasi peternakan. Sedangkan anak kandang biasanya berasal dari masyarakat sekitar. Perusahaan menyediakan mess untuk karyawan yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi peternakan. Karyawan tetap ini merupakan tenaga kerja terlatih yang memiliki keahlian dibidangnya masing- masing. Anak kandang sendiri bertugas mengerjakan teknis pelaksanaan kegiatan di peternakan. Pembagian waktu dan kegiatan kerja karyawan harian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jam Kerja dan Jenis Kegiatan Karyawan Harian PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung. Jam Kerja Jenis Kegiatan 05.00 Pemberian pakan hijauan dan jerami 07.00 Pemberian konsentrat 11.00 Pemberian pakan hijauan yang dicacah 13.00 Pemberian konsentrat 16.00 Pemberian jerami 19.00 Pemberian konsentrat Keterangan : Pemberian jerami ini dilakukan jika jerami telah habis Pemberian konsentrat ini dilakukan jika konsentrat telah habis Sumber : PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung 2010 Jam kerja karyawan harian dibagi menjadi dua shift yaitu shift siang yang bekerja pada pukul 05.00 - 12.00 dan shift malam yang bekerja pada pukul 12.00- 19.00. Pembagian shift digilir sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan. Karyawan harian bekerja 6 hari per minggu dan libur selama 1 hari yang juga diberikan secara bergantian sesuai ketentuan perusahaan. Karyawan tetap bekerja seperti karyawan pada umumnya yaitu 5 hari per minggu dari hari Senin sampai Jumat.

5.3.4. Pemberian Pakan dan Minum

Pakan dan minum ternak pada PT Andini Persada Sejahtera diberikan dengan cara yang berbeda. Pemberian minum dilakukan dengan cara ad libitum yaitu diberikan dalam jumlah yang selalu tersedia. Air akan mengalir dari pipa kecil pada bak minum secara otomatis bila air dalam bak minum telah habis. Air sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi setiap makhluk hidup tak terkecuali sapi. Peran air pada sapi erat hubungannya dengan sifat fisik dan kimia air, antara lain sebagai pelarut zat pakan, sebagai pengangkut zat pakan, membantu kelancaran proses pencernaan dan metabolisme, dan lain sebagainya. Sarwono dan Arianto 2006 menyatakan volume kebutuhan air minum sapi sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh jenis sapi, suhu lingkungan, jenis pakan yang diberikan, dan kegiatan sapi. Sapi dewasa biasanya membutuhkan 25 - 35 liter air minum per harinya. Pemberian pakan dilakukan secara restricted dibatasi. Menurut Santosa 1995 jika pemberian pakan dilakukan secara ad libitum akan menjadi tidak efisien karena dapat menyebabkan bahan pakan banyak terbuang dan pakan yang tersisa menjadi busuk sehingga dapat membahayakan ternak apabila termakan. Pakan yang diberikan untuk sapi-sapi yang dipelihara pada PT Andini Persada Sejahtera berupa pakan hijauan dan konsentrat. Jumlah pakan hijauan dan konsentrat yang diberikan untuk sapi per ekor per harinya dihitung berdasarkan rumus berikut : Pakan hijauan = 2,5 - 3 x BB x kebutuhan hijauan x DM hijauan Konsentrat = 2,5 - 3 x BB x kebutuhan konsentrat x DM konsentrat Persentase 2,5 sampai 3 menunjukkan kemampuan sapi dalam mengkonsumsi pakan berdasarkan bobot badan BB. Biasanya semakin besar bobot badan sapi maka kemampuan makan sapi tersebut juga akan semakin banyak. Persentase kebutuhan hijauan dan konsentrat merupakan komposisi pakan yang diberikan kepada ternak. Pada penggemukan sapi di PT Andini Persada Sejahtera komposisi pemberian konsentrat lebih besar daripada hijauan. Perusahaan ini menetapkan konsumsi konsentrat sebesar 80 persen dan hijauan sebesar 20 persen dari keseluruhan pakan yang dibutuhkan per ekor sapi per harinya. Namun komposisi ini tidak bersifat mutlak. Pada awal masa pemeliharaan konsumsi hijauan diberikan lebih besar daripada konsentrat. Hal ini dimaksudkan untuk menambah cairan pada sapi karena selama proses perjalanan dari daerah asal sampai ke peternakan sapi akan kehilangan banyak cairan. Disamping itu, pemberian konsentrat yang berlebihan pada awal dapat mengakibatkan diare. Biasanya pakan hijauan yang diberikan berkisar antara 4 - 5 kilogram dan untuk pakan konsentrat berkisar antara 8 - 9 kilogram per ekor sapi per harinya. Dry matter DM adalah unsur kering yang terdapat dalam pakan hijauan maupun konsentrat. Perusahaan menetapkan dry matter untuk hijauan dan konsentrat masing-masing sebesar 10050 dan 10080. Nilai ini berarti untuk hijauan kandungan bahan keringnya sebesar 50 persen dan kandungan airnya sebesar 50 persen, untuk konsentrat kandungan bahan keringnya sebesar 80 persen dan kandungan airnya sebesar 20 persen. Konsentrat merupakan bahan pakan utama yang digunakan pada penggemukan sapi di PT Andini Persada Sejahtera. Menurut Sugeng 1998 konsentrat adalah pakan berkonsentrasi tinggi dengan kadar serat kasar yang relatif rendah dan mudah dicerna. Fungsi konsentrat ini adalah meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah sehingga sapi yang sedang tumbuh atau sedang dalam periode penggemukan harus diberikan konsentrat yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan daging. Konsentrat yang diberikan adalah campuran beberapa bahan pakan yang dibuat sendiri oleh perusahaan. Bahan pakan tersebut meliputi konsentrat sumber energi yaitu onggok, katul, pollard, dan tumpi jagung sisa kulit ari jagung serta konsentrat sumber protein yaitu bungkil sawit, bungkil biji kapuk, ampas kopi, ampas cokelat, bungkil kedelai, dan ampas tahu. Walaupun konsentrat dibuat sendiri oleh perusahaan namun pembuatan konsentrat ini memiliki manajemen sendiri sehingga peternakan juga harus membeli konsentrat tersebut dengan harga Rp 1.500 per kilogramnya. Pakan hijauan yang diberikan pada penggemukan sapi di PT Andini Persada Sejahtera ada yang berupa hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan segar yang diberikan adalah rumput gajah dan tebon jagung. Fungsi dari hijauan itu sendiri adalah untuk menambah serat pada sapi. Pakan hijauan termasuk pakan kasar, yakni bahan pakan yang berserabut kasar tinggi. Hewan memamah biak seperti sapi justru akan mengalami gangguan pencernaan bila kandungan serat kasar di dalam ransum terlalu rendah. Sehingga peranan hijauan tidak bisa digantikan dengan konsentrat yang kandungan serat kasarnya relatif rendah. Pakan kasar ini berfungsi menjaga alat pencernaan agar bekerja baik, membuat kenyang, dan mendorong keluarnya kelenjar pencernaan Sugeng, 1998. Hijauan kering yang diberikan berupa jerami kering dan jerami yang telah difermentasi. Menurut Sarwono dan Arianto 2006 kandungan nutrisi jerami diantaranya protein 4,5 - 5,5 persen, lemak 1,4 - 1,7 persen, serat kasar 31,5 - 46,5 persen, abu 19,9 - 22,9 persen, kalsium 0,19 persen, fosfor 0,1 persen, dan BETN bahan ekstra tanpa nitrogen, mencerminkan nilai kalorienergi bahan pakan ternak 27,8 - 39,9 persen. Dengan demikian karakteristik jerami sebagai pakan ternak tergolong hijauan bermutu rendah. Selain kandungan nutrisinya yang rendah, jerami juga termasuk pakan hijauan yang sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya tinggi sekali. Dengan rendahnya kandungan nutrisi jerami dan sulitnya daya cerna jerami maka pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak ruminansia perlu diefektifkan. Untuk meningkatkan kelengkapan nutrisi dalam memenuhi kebutuhan hidup ternak sekaligus meningkatkan daya cerna ternak, PT Andini Persada Sejahtera menambahkan pakan tambahan jenis starbio pada jerami. Campuran starbio dan jerami tersebut kemudian difermentasikan bersama-sama dengan urea selama kurang lebih 2 - 3 minggu. Sarwono dan Arianto 2006 menambahkan dalam proses fermentasi, enzim yang dihasilkan oleh mikrobe yang terkandung dalam starbio akan menguraikan serat kasar jerami menjadi bahan-bahan sederhana yang mudah diserap pencernaan sapi. Setelah proses fermentasi tersebut, jerami baru dapat digunakan sebagai pakan sapi.

5.3.5. Kesehatan Ternak