Penerimaan Usaha Penggemukan Sapi Potong PT Andini Persada Pendapatan dan RC ratio Usaha Penggemukan Sapi Potong PT

setiap bulannya. Biaya teknis ini sebesar Rp 159.060.068,3 atau sebesar 1,496 persen dari total biaya. Biaya variabel terakhir adalah biaya pembelian obat-obatan yang mencakup vitamin, elektrolit, obat cacing, dan pakan penguat untuk sapi. Biaya obat-obatan sebesar Rp 29.112.549 per periode pemeliharaan atau sebesar 0,274 persen dari total biaya. Biaya obat terbesar dikeluarkan untuk pembelian pakan penguat berupa starbio. Starbio ini digunakan bersama-sama dengan urea sebagai bahan fermentasi jerami untuk meningkatkan daya cerna sapi. Biaya starbio sebesar Rp 120 per ekor per harinya. Masa pemeliharaan berkisar antara 75 - 90 hari sehingga rata-rata masa pemeliharaan adalah 82,5 hari. Total keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Total Biaya pada PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, Selama Satu Periode Pemeliharaan, Tahun 2010 Komponen Biaya Jumlah Persentase Biaya Tetap 405.675.000 3,815 Biaya Variabel 10.226.962.614 96,185 Total 10.632.637.614 100 Sumber : Data Primer, diolah 2010

6.3.2. Penerimaan Usaha Penggemukan Sapi Potong PT Andini Persada

Sejahtera, Cikalong Bandung Penerimaan perusahaan meliputi penjualan dari sapi potong yang telah melalui proses penggemukan. Total penerimaan PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, selama satu periode pemeliharaan adalah Rp 12.582.671.750. Penerimaan tersebut dibedakan berdasarkan penjualan dari masing-masing tipe sex sapi. Adanya pembedaan dikarenakan harga jual per kilogram bobot badan dari masing-masing tipe sex sapi juga berbeda-beda. Komponen penerimaan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Total Penerimaan pada PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, Selama Satu Periode Pemeliharaan, Tahun 2010 Komponen Penerimaan Jumlah ekor Bobot kgekor Harga Satuan Rpkg Total Penerimaan Rpperiode Bulls 703 404,92 24000 6831810240 54,296 Steers 224 403,52 23500 2124129280 16,881 Heifers 407 387,43 23000 3626732230 28,823 Total 1334 12582671750 100 Sumber : Data Primer, diolah 2010 Penjualan sapi potong pada satu periode pemeliharaan selama penelitian dilakukan di PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, sebanyak 1334 ekor sapi yang terdiri atas 703 ekor bulls, 224 ekor steers, dan 407 heifers. Sapi- sapi tersebut dibedakan karena harga beli dan harga jual per kilogram bobot badan dari masing-masing tipe sex sapi berbeda-beda. Penerimaan terbesar berasal dari penjualan sapi bulls yaitu sebesar Rp 6.831.810.240 atau 54,296 persen dari total penerimaan. Besarnya penerimaan dari sapi bulls tersebut karena jumlah sapi bulls yang dijual juga banyak. Sapi bulls menjadi favorit peternakan karena selain harga jualnya yang tinggi, ADG dari sapi bulls juga yang paling tinggi dibanding sapi tipe lain .

6.3.3. Pendapatan dan RC ratio Usaha Penggemukan Sapi Potong PT

Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pendapatan diperoleh dari selisih antara total penerimaan dan total biaya. Total pendapatan PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, selama satu periode pemeliharaan sebesar Rp 1.950.034.136. Pendapatan tersebut bernilai positif sehingga dapat diartikan juga bahwa selama satu periode pemeliharaan, perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 1.950.034.136. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Pendapatan dan RC ratio pada PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, Selama Satu Periode Pemeliharaan, Tahun 2010 Uraian Jumlah Total Penerimaan 12.582.671.750 Total Biaya 10.632.637.614 Pendapatan 1.950.034.136 RC ratio 1,183 Sumber : Data Primer, diolah 2010 Nilai rasio penerimaan dan biaya pada PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, adalah 1,183. Rasio penerimaan dan biaya atau RC ratio ini digunakan untuk mengukur efisiensi suatu usaha terhadap satu unit input yang digunakan. Nilai RC ratio sebesar 1,183 dapat diartikan bahwa untuk setiap 1 rupiah yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan produksinya, perusahaan akan menghasilkan penerimaan sebesar 1,183 rupiah. Penerimaan tersebut jumlahnya lebih besar dari jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan, namun perbedaannya tidak terlalu besar. Hal ini dapat terjadi karena harga pembelian sapi bakalan dan harga jual sapi potongnya tidak terlalu jauh. Padahal seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa biaya pembelian sapi bakalan merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan juga belum mengelola limbah kotoran sapi yang dijadikan pupuk organik sebagai sumber penerimaan. Disamping itu, pada kondisi saat ini yaitu adanya penerapan kegiatan usaha baru pada perusahaan, pendapatan perusahaan masih dapat diperbesar apabila pemakaian faktor produksi juga ditingkatkan. Meskipun demikian, berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dan nilai RC ratio yang lebih besar dari 1, maka dapat dikatakan bahwa PT Andini Persada Sejahtera, Cikalong Bandung, menguntungkan untuk dijalankan. Perusahaan memiliki cukup modal untuk tetap menjalankan dan bahkan mengembangkan usahanya.

6.4. Analisis Keberlanjutan Usaha Penggemukan Sapi Potong PT Andini Persada Sejahtera