pemotongan dan produksi daging pun kembali menurun, dan di tahun 2008 jumlah keduanya kembali meningkat.
Keberadaan PT Andini Persada Sejahtera turut berkontribusi dalam upaya pemenuhan kebutuhan daging sapi dalam negeri, khususnya Jawa Barat dan
sekitarnya karena hampir 80 persen hasil produksi perusahaan ini dipasarkan di wilayah Jawa Barat. Seperti diketahui juga bahwa Jawa Barat merupakan salah
satu provinsi dengan penduduk terpadat di Indonesia. Wilayah ini juga dekat dengan beberapa daerah konsumen consumer oriented di Indonesia. Melalui
penggemukan sapi yang dilakukan perusahaan ini, sapi-sapi bakalan dipelihara sampai batas waktu tertentu hingga bobot badannya bertambah dan tentunya akan
meningkatkan jumlah daging yang dihasilkan juga. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan daging sapi yang memerlukan pemotongan sapi potong
secara kontinu. Oleh karena itu perlu dilihat bagaimana tingkat produksi dari perusahaan tersebut. Jika produksi berada pada tingkat efisien, tentunya dapat
memberikan hasil produksi optimum yang akan menghasilkan keuntungan maksimum bagi perusahaan. Sejauh mana tingkat pendapatan peternakan juga
akan dilihat agar usaha peternakan ini dapat dijalankan dengan baik. Disamping itu, bagaimana keberlanjutan usaha juga akan coba dijelaskan agar kontinuitas
pemotongan ternak dimasa yang akan datang bisa terpenuhi dan usaha dapat bertahan dan tetap berjalan dengan baik.
1.2. Perumusan Masalah
Tingginya jumlah penduduk, meningkatnya taraf hidup dan tingkat ekonomi masyarakat turut mendorong meningkatnya konsumsi daging. Hal
tersebut menjadi faktor pendorong bagi berkembangnya industri daging, sehingga membuka peluang bagi usaha penggemukan sapi potong.
Salah satu perusahaan peternakan yang memiliki skala usaha cukup besar adalah PT Andini Persada Sejahtera yang berada di Provinsi Jawa Barat, tepatnya
wilayah Cikalong, Bandung Barat. Perusahaan ini bergerak dibidang penggemukan sapi potong dengan jumlah ternak mencapai 2000 ekor dan
memasok sekitar 80 persen hasil produksinya ke wilayah Jawa Barat. Produksi daging sapi di Jawa Barat sendiri merupakan yang terbesar kedua setelah Jawa
Timur. Proses produksi yang dilakukan PT Andini Persada Sejahtera ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging
sapi. Kegiatan produksi ini tentu saja membutuhkan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memperoleh hasil produksinya. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka timbul pertanyaan faktor-faktor produksi apa saja yang berpengaruh terhadap output yang dihasilkan.
Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan pasti akan berupaya untuk menggunakan input sekecil-kecilnya untuk mendapatkan sejumlah output
tertentu, begitu juga yang dilakukan oleh PT Andini Persada Sejahtera. Output yang dihasilkan disamping dapat memberikan penerimaan pada perusahaan juga
dapat membantu memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisis efisiensi produksi untuk mengetahui tingkat efisiensi
produksi perusahaan. Jika produksi berada pada tingkat efisien artinya produksi pada perusahaan dapat mencapai tingkat optimal dimana pada tingkat tersebut
perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.
Keuntungan juga merupakan tujuan dari setiap usaha, tidak terkecuali PT Andini Persada Sejatera. Untuk itu diperlukan analisis pendapatan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan yang diperoleh perusahaan, apakah perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian atas produksi yang
dijalankannya. Pendapatan ini merupakan selisih antara penerimaan dan biaya. Perhitungan penerimaan dan biaya yang baik dan benar akan membantu
perusahaan agar dapat menentukan kebijakan yang nantinya berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi yang digunakan. Disamping itu juga dapat
membantu agar perusahaan berjalan dengan baik dan nantinya diharapkan dapat memperluas usahanya.
Selain keuntungan, setiap usaha juga pasti menginginkan agar usahanya dapat terus berjalan. Untuk itu diperlukan juga analisis mengenai keberlanjutan
usaha untuk melihat sejauh mana perusahaan melakukan persiapan demi kelanjutan usaha dimasa yang akan datang. Keberlanjutan usaha ini akan
dianalisis dari sisi penyediaan sapi bakalan dan pakan, serta penanganan limbah. Sapi bakalan dan pakan merupakan sumberdaya bahan baku utama yang dapat
menunjang keberlangsungan usaha. Penanganan limbah juga diperlukan agar keberlanjutan usaha dapat berjalan harmonis dengan lingkungan dan masyarakat
sekitar. Dari uraian-uraian di atas maka dapat ditarik beberapa permasalahan
sebagai berikut : 1. Apa saja faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi sapi
potong hasil penggemukan pada perusahaan?
2. Bagaimana tingkat efisiensi produksi pada usaha penggemukan sapi potong ini?
3. Bagaimana tingkat keuntungan usaha penggemukan sapi potong ini, yang ditunjukkan oleh pendapatan perusahaan tersebut?
4. Bagaimana keberlanjutan usaha penggemukan sapi potong ini, dari sisi penyediaan sapi bakalan dan pakan, serta penanganan limbah?
1.3. Tujuan Penelitian