II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pariwisata
Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan sementara seseorang ke tempat lain dari tempat tinggal dan tempat kerjanya serta melakukan berbagai
kegiatan selama berada ditempat tujuan dan memperoleh kemudahan dalam penyediaan berbagai kebutuhan yang diperlukan Mathieson dan Wall, 1992.
Burkart dan Medik 1981 dalam Ross 1998 menggambarkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan oleh para wisatawan dengan memiliki ciri-ciri sebagai
berikut : 1. Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengadakan perjalanan ke dan
tinggal diberbagai tempat tujuan. 2. Tempat yang dituju dalam kegiatan tersebut berbeda dari tempat tinggal
dan tempat kerjanya sehari-hari. Oleh karena itu kegiatan yang dilakukan tidak sama dengan kegiatan penduduk yang berdiam dan bekerja ditempat
tujuan wisatawan. 3. Orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut wisatawan bermaksud
pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan. Karena itu perjalanannya bersifat sementara dan berjangka pendek.
4. Perjalanan dilakukan bukan untuk mencari tempat tinggal untuk menetap ditempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah.
Spillane 1987 memberikan gambaran bahwa pariwisata merupakan suatu perjalanan dari satu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan secara
perorangan maupun secara kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,
budaya, alam dan ilmu. Disamping itu, menurut Cooper et al., 1999 kegiatan pariwisata memiliki suatu kelebihan dimana “konsumsi dilakukan di tempat dan
pada saat yang sama dengan produksi”, sehingga dengan demikian wisatawan
yang datang akan mempengaruhi tempat tujuan wisata secara ekonomi, sosial dan budaya.
Dari gambaran-gambaran yang dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa pariwisata merupakan suatu kegiatan yang tidak hanya sekedar dilakukan
untuk melakukan perjalanan dan menikmati suasana di tempat tujuan tetapi juga
memberi makna yang luas. Oleh karenanya kegiatan pariwisata juga memiliki dimensi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan dan berbagai interaksi antara
berbagai aspek kehidupan manusia. Berkaitan hal ini, Pendit 2003 mengemukakan bahwa kegiatan pariwisata merupakan sebuah industri yang
didalamnya terdapat setidaknya sepuluh unsur pokok yaitu politikkebijakan pemerintah, perasaan ingin tahu yang melahirkan keinginan untuk berwisata, sifat
ramah tamah, aksesibilitas, akomodasi, transportasi, harga, publisitas dan promosi, dan kesempatan berbelanja bagi wisatawan.
Secara garis besar, pariwisata dikelompokkan kedalam dua kategori yaitu pariwisata alam dan pariwisata budaya. Pariwisata alam atau nature tourism atau
nature-based tourism adalah seluruh bentuk pariwisata yang secara langsung tergantung pada sumber daya alam yang belum berkembangdikembangkan,
termasuk pemandangan, topografi, perairan, tumbuhan dan hewan liar World Conservation Union, 1996 dalam Tribuwani, 2002. Selanjutnya Raharjo 2000
dalam Winarso 2004 mengemukakan bahwa kegiatan wisata alam memiliki prinsip-prinsip yaitu kontak dengan alam, pengalaman yang bermanfaat secara
pribadi maupun sosial, bukan merupakan mass tourism, mencari tantangan fisik dan mental, interaksi dengan masyarakat dan belajar budaya setempat, adaptif
terhadap kondisi akomodasi pedesaan, toleran terhadap ketidaknyamanan, partisipasi aktif, dan lebih mengutamakan pengalaman dibanding kenyamanan.
Berdasarkan hal tersebut, maka secara prinsip pariwisata alam tidak dapat dipisahkan begitu saja dengan pariwisata budaya. Meskipun demikian, wisata
budaya dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan perjalanan yang semata-mata hanya untuk pemahaman mendalam terhadap obyek atau peristiwa budaya disuatu
tempat tertentu McKercher, 2002 dalam Suranti, 2005.
2.2. Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat
Pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat merupakan suatu proses keterlibatan masyarakat lokal dalam mengelola sumberdaya alam dimana
mereka menggantungkan
hidupnya International
Institute of
Rural Reconstruction, 1998. Adhikari 2001 mengemukakan bahwa pengelolaan
sumberdaya alam berbasis masyarakat merupakan pendekatan pengelolaan sumberdaya alam yang dilakukan oleh, untuk dan dengan masyarakat lokal yang