Sebaran Merk Botol Susu Polikarbonat yang Digunakan Responden

19

4.1.1.2.3 Sebaran bayi berdasarkan berat badan

Berdasarkan berat badan, hasil survey menujukan sebaran responden yang memiliki bayi berdasarkan berat badan dari responden yang diambil di kota Jakarta Barat yang paling banyak adalah bayi dengan berat badan 10 – 12 kg sebesar 35. Untuk kota Jakarta Pusat yang paling banyak adalah bayi dengan berat badan 10 – 12 kg sebesar 43. Kemudian dari kota Jakarta Selatan bayi yang paling banyak adalah bayi dengan berat badan 7 – 9 kg sebesar 34. Selanjutnya di kota Jakarta Timur bayi yang paling banyak adalah bayi dengan berat badan 10 – 12 kg sebesar 44. Dan yang terakhir untuk kota Jakarta Utara bayi yang paling banyak adalah bayi dengan berat badan 10 – 12 kg sebesar 45. Secara keseluruhan dari responden yang diambil di lima kota Jakarta, memberikan gambaran bahwa responden yang memiliki bayi terbanyak adalah dengan interval berat badan 10 – 12 kg sebesar 40. Karena memiliki persentase yang terbesar maka bayi yang memiliki berat badan 10 – 12 kg dianggap sebagai populasi yang paling rentan terhadap paparan BPA sehingga memiliki resiko bahaya yang paling tinggi. Bila ditinjau dari rumus perhitungan estimasi nilai paparan maka akan menunjukan bahwa seseorang yang memiliki berat badan lebih rendah maka resiko paparannya lebih tinggi dibandingkan dengan yang memiliki berat badan lebih tinggi. Gambar 8 menunjukan diagram sebaran bayi berdasarkan berat badan disetiap kota dan diseluruh kota. Gambar 8. Sebaran bayi berdasarkan berat badan

4.1.2 Sebaran Merk Botol Susu Polikarbonat yang Digunakan Responden

Berdasarkan hasil survey diperoleh sebaran merk botol susu polikarbonat yang digunakan oleh responden pada lima kota di Jakarta adalah sebagai berikut: a. Jakarta Barat, responden menggunakan botol susu polikarbonat dengan merk A sebesar 88, merk B sebesar 12, sedangkan merk C dan D sebesar 0. Hal ini memberikan gambaran bahwa tidak ditemuinya responden yang menggunakan botol polikarbonat dengan merk C dan D. 3 18 7 24 14 2 13 21 30 34 33 25 28 35 43 30 44 45 40 26 20 12 6 28 19 20 40 60 80 100 120 P er sent a se B er a t B a da n Lokasi 13 Kg 10 - 12 Kg 7 - 9 Kg 4 - 6 Kg ≤ 3 Kg 20 b. Jakarta pusat, responden menggunakan botol susu polikarbonat dengan merk A sebesar 82, merk B sebesar 18, sedangkan merk C dan D sebesar 0. c. Jakarta selatan, responden menggunakan botol susu polikarbonat dengan merk A sebesar 85, merk B sebesar 15, sedangkan merk C dan D sebesar 0. d. Jakarta Timur, responden menggunakan botol susu polikarbonat dengan merk merk A sebesar 89, merk B sebesar 8, merk C sebesar 3, sedangkan D sebesar 0. e. Selanjutnya, responden yang diambil di kota Jakarta Utara menggunakan botol susu polikarbonat dengan merk A sebesar 72, merk B sebesar 25, merk D sebesar 3, sedangkan untuk merk C sebesar 0. Bila ditinjau secara keseluruhan dari banyaknya merk botol susu polikarbonat yang digunakan oleh responden di lima kota Jakarta yang paling banyak digunakan adalah merk A sebesar 83. Gambar 9 menunjukan diagram sebaran merk botol susu polikarbonat yang digunakan oleh responden disetiap kota dan diseluruh kota. Pemilihan responden dalam penggunaan botol susu polikarbonat dengan merk A ini sangatlah besar, dalam hal ini beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya persentase pemilihan merk A, diantaranya adalah merk botol susu yang sudah terkenal dimasyarakat luas akan kualitasnya, harga dari merk botol susu yang dapat terjangkau oleh masyarakat dari kalangan kelas ekonomi manapun, serta kemudahan dalam mendapatkannya. Menurut Rachmandianto 2010 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pemilihan produk, diantaranya adalah kebudayaan, kelas social, kelompok referensi kecil, keluarga, pengalaman, kepribadian, sikap dan kepercayaan, dan konsep diri. Sedangkan dalam melakukan pembeliannya dikelompokan lagi menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan diferensiasi merk, yaitu budget allocation Pengalokasian budget, product purchase or not Membeli produk atau tidak, store patronage Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk, dan brand and style decision Keputusan atas merk dan gaya. Pengertian merk merk menurut American Marketing Association, didefinisikan sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merk adalah untuk mengidentifikasikan produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing. Suatu produk yang menggunakan brand cenderung akan lebih menjamin produk mereka, sehingga dalam hal kemasan pun akan memilih kualitas yang lebih bagus. Dalam hal ini untuk menguji kualitas dari kemasan botol susu polikarbonat yang memiliki merk dapat dilakukan dengan menguji besarnya jumlah residu yang bermigrasi ke dalam pangan yang dikemas. Kemasan botol polikarbonat yang memiliki jumlah jumlah residu yang lebih tinggi dapat dikatakan kemasan yang memiliki kualitas yang rendah. Tidak mudah untuk menentukan jenis plastik yang baik untuk wadah atau kemasan pangan. Dipasaran diperkirakan banyak dijumpai bahan kemasan yang sebetulnya tidak cocok dengan jenis makanan yang dikemas. Setiap jenis makanan memiliki sifat yang perlu dilindungi, yang harus dapat ditanggulangi oleh jenis kemasan tertentu. Kesalahan material kemasan dapat mengakibatkan kerusakan bahan makanan yang dikemas. Selain dari hasil uji laboratorium, kualitas dari suatu kemasan, aman atau tidaknya wadah pelastik food grade dan non-food grade bisa diketahui dari simbol atau tanda khusus yang tertera di wadah plastik tersebut yang dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Simbol kemasan wadah pelastik berdasarkan keamanan penggunaannya Simbol Nama Simbol Arti Simbol Food Grade Bergambar gelas dan garpu yang artinya wadah tersebut aman digunakan untuk tempat makanan dan minuman 21 Tabel 1. Simbol kemasan wadah pelastik berdasarkan keamanan penggunaannya lanjutan Simbol Nama Simbol Arti Simbol Non-Food Grade Bergambar gelas dan garpu yang dicoret, Artinya tidak didesain sebagai wadah makanan ataupun minuman karena zat kimia yang terkandung didalamnya akan berbahaya bagi kesehatan Microwave Save Bergambar garis bergelombang yang menandakan bahwa wadah ini aman digunakan sebagai wadah penghangat makanan didalam microwave karena tahan terhadap suhu tinggi di dalam microwave Non Microwave Bergambar garis bergelombang dicoret, artinya wadah tidak boleh digunakan untuk menghangatkan makanan di dalam microwave karena tidak tahan suhu yang tinggi Oven Save Bergambar oven kotak dengan dua garis horisontal menandakan bahwa wadah ini aman digunakan sebagai wadah makanan untuk dihangatkan di dalam oven. Meski hanya terbuat dari plastik tapi wadah jenis ini tahan terhadap suhu yang tinggi Non-Oven Save Seperti simbol Oven Save yang dicoret yang artinya wadah tidak tahan terhadap suhu tinggi Freezer Save Bergambar bunga salju yang artinya wadah plastik ini aman sebagai wadah makanan dalam suhu Non-Frezeer Save Bergambar bunga salju yang dicoret menandakan bahwa wadah makanan ini tidak aman digunakan sebagai wadah makanan yang disimpan didalam lemari es atau freezer Cut Save Bergambar Pisau artinya wadah tersebut aman sebagai alas untuk memotong bahan makanan karena tahan terhadap gor esan Non-cut save Bergambar pisau yang dicoret yang artinya kebalikan dari Cut save Dishwasher save Bergambar gelas terbalik berarti wadah tersebut aman untuk dicuci didalam mesin pencuci Non-dishwasher save Bergambar gelas terbalik yang dicoret. Artinya wadah tersebut hanya boleh dicuci manual Grill save Bergambar pemanggang atau grill tiga segitiga terbalik, artinya wadah aman digunakan untuk memanggang didalam suhu tinggi Non-grill save Bergambar pemanggang atau grill dicoret, artinya wadah tidak boleh digunakan untuk memanggang Sumber : Ardhi Poernomo 2012 22 Gambar 9. Sebaran merk botol susu polikarbonat yang digunakan oleh responden

4.1.3 Sebaran Responden berdasarkan Proses Sterilisasi Botol Susu