Sebaran Responden berdasarkan Proses Sterilisasi Botol Susu

22 Gambar 9. Sebaran merk botol susu polikarbonat yang digunakan oleh responden

4.1.3 Sebaran Responden berdasarkan Proses Sterilisasi Botol Susu

Polikarbonat. Proses sterilisasi botol susu polikarbonat perlu diperhatikan, karena dengan proses sterilisasi yang salah dapat mengakibatkan terlepasnya BPA dari kemasan botol susu ke dalam pangan. Berdasarkan hasil survey diperoleh sebaran responden berdasarkan proses sterilisasi botol susu pada lima kota di Jakarta adalah sebagai berikut: a. Jakarta Barat, responden merebus botol sebesar 59, merendam dengan air panas sebesar 20, menggunakan steamer sebesar 12, dan dengan cara dituang desinfektan sebesar 9. b. Jakarta pusat, responden merebus menggunakan air sebesar 80, merendam dengan air panas sebesar 12, menggunakan steamer sebesar 5, dan dengan cara dituang desinfektan sebesar 3. c. Jakarta selatan, responden merebus menggunakan air sebesar 82, merendam dengan air panas sebesar 12, menggunakan steamer dan dituang desinfektan sebesar 3. d. Jakarta Timur, responden merebus menggunakan air sebesar 77, merendam dengan air panas sebesar 13, menggunakan steamer sebesar 10, sedangkan untuk yang dituang desinfektan sebesar 0. Hal ini memberikan gambaran bahwa tidak ditemuinya responden yang mensterilisasi botol susu polikarbonat dengan cara dituang dengan desinfektan. e. Selanjutnya, responden yang diambil di kota Jakarta Utara memberikan gambaran sebaran dari proses sterilisasi botol susu, diantaranya yaitu dengan cara direbus menggunakan air sebesar 77, direndam dengan air panas sebesar 13, dan menggunakan steamer sebesar 10, sedangkan untuk yang dituang desinfektan sebesar 0. Bila ditinjau secara keseluruhan proses sterilisasi yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah dengan cara direbus sebesar 75. Gambar 10 menunjukan diagram sebaran responden berdasarkan cara sterilisasi botol susu polikarbonat disetiap kota dan diseluruh kota. Menurut Sandra Biedermann-Brem dan Grob 2009 beberapa proses yang dapat mengakibatkan terlepasnya BPA dari kemasan botol susu polikarbonat ke dalam pangan, diantaranya yaitu : 88 82 85 89 72 83 12 18 15 8 25 16 3 3 20 40 60 80 100 120 Per senta se M erk B o to l Lokasi D C B A 23 1. Botol bayi disterilkan dengan air berada di dalamnya, biasanya menggunakan microwave. Pada proses ini, botol bayi tersterilisasi bersamaan dengan air mendidih di dalamnya. Biasanya sterilisasi dengan cara ini memakan waktu 5 menit. Proses sterilisasi semacam ini akan menyebabkan lepasnya bisfenol-A dari botol bayi sebanyak 3-10 µgL. Konsentrasi bisfenol-A yang lepas dari botol bayi besarnya tergantung dari lamanya sterilisasi, semakin lama waktu sterilisasi semakin banyak Bisfenol-A yang terlepas. 2. Air dididihkan di luar botol dengan cara mendidihkannya menggunakan panci selama 10 menit, kemudian air mendidih itu dituang ke dalam botol bayi. Proses semacam ini akan menyumbang bisfenol-A sebanyak 6 µgL. 3. Konsentrasi lepasnya bisfenol-A tertinggi didapat dengan cara mendidihkan air di dalam botol, tetapi air tersebut telah dididihkan sebelumnya. Proses ini akan menyumbang bisfenol-A sebanyak lebih dari 100 µgL. 4. Mencuci botol bayi menggunakan mesin pencuci piring dishwasher akan membebaskan bisfenol- A sebanyak kurang lebih 10 µgL 5. Menyiapkan susu bayi dengan cara biasa juga turut menyumbangkan pelepasan bisfenol-A. Misalkan proses penyiapannya seperti ini, air dididihkan di dalam panci lalu dimasukkan ke dalam botol kemudian ditambahkan air minum biasa secukupnya. Proses ini menyumbang pelepasan bisfenol-A tidak lebih dari 0.5 µgL. Dari hasil penelitian Sandra Sandra Biedermann-Brem dan Grob bila dibandingkan dengan hasil survey yang telah dilakukan di kota Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara memberikan gambaran bahwa masyarakat di kota tersebut masih belum memahami proses sterilisasi botol susu polikarbonat dengan cara yang benar, sehingga dalam hal ini perlu diadakannya penyuluhan mengenai informasi proses sterilisasi botol susu polikarbonat dengan cara yang benar dari instansi yang terkait agar resiko paparan BPA dapat diminimalisir. Beberapa tips yang dapat dilakukan agar pelepasan BPA dapat ditekan seminimal mungkin, diantaranya yaitu Anonim, 2010 4 : 1. Jangan memanaskan air di dalam botol polycarbonat untuk menyiapkan susu formula. 2. Hindari mengisi air panas langsung ke dalam botol bayi botol polikarbonat. 3. Dalam mencuci botol bayi gunakan cairan sabun yang memang khusus diperuntukkan untuk peralatan bayi, jangan gunakan sembarang sabun karena cairan sabun yang keras akan memicu lepasnya bisfenol-A dari botol bayi. 4. Gunakan air sabun hangat dan juga sponge dalam mencuci botol bayi, hal tersebut dapat mencegah pelepasan bisfenol-A. Jika anda ingin menggunakan sikat dalam mencuci, maka gunakanlah sikat yang halus agar gesekan yang terjadi dengan botol bayi ketika mencuci tidak sampai menyebabkan lepasnya bisfenol-A. 5. Bilaslah botol bayi dengan sempurna setelah selesai dicuci, apabila perlu lakukan berulang kali. Hindari pemanasan susu di dalam botol polikarbonat pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi memudahkan terjadinya pelepasan bisfenol-A dari strktur dinding botol. 24 Gambar 10. Sebaran responden berdasarkan cara sterilisasi botol susu

4.1.4 Sebaran Responden Berdasarkan Proses Penyiapan Susu Formula