Hubungan Pekerjaan Responden Dengan Perilaku Responden Dalam

29

4.1.8 Hubungan Pekerjaan Responden Dengan Perilaku Responden Dalam

Memilih Merk Botol Susu, Proses Sterilisasi Botol Susu, dan Proses Penyiapan Susu Formula. Status pekerjaan ibu merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Masuknya wanita dalam dunia kerja akan mengubah peran ibu dalam mengasuh anak. Turut sertanya ibu bekerja untuk mencari nafkah khususnya ibu yang masih menyusui anaknya menyebabkan bayi tidak dapat menyusui dengan baik dan teratur. Oleh karena itu, susu sapi atau formula merupakan salah satu jalan keluar dalam memenuhi asupan gizi anak. Dalam hal ini, sangat perlu diperhatikan perilaku responden dengan melihat pekerjaan responden dalam memilih merk botol susu, proses sterilisasi botol susu , dan penyiapan susu formula. Dari hasil analisis uji Kendal Tau menggunakan SPSS untuk mencari hubungan antara pekerjaan responden dengan perilaku responden dalam memilih merk botol susu, proses sterilisasi botol susu, dan proses penyiapan susu formula didapatkan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil perhitungan uji korelasi Kendal Tau menggunakan SPSS 2 Jenis pekerjaan Merk botol susu Proses sterilisasi botol susu Proses senyiapan susu formula Kendalls tau_b Jenis Pekerjaan Correlation Coefficient 1.000 -.357 .627 .245 Sig. 2-tailed . .000 .000 .001 N 183 183 183 183 Merk botol susu Correlation Coefficient -.357 1.000 -.204 -.014 Sig. 2-tailed .000 . .004 .854 N 183 183 183 183 Proses sterilisasi botol susu Correlation Coefficient .627 -.204 1.000 .413 Sig. 2-tailed .000 .004 . .000 N 183 183 183 183 Proses penyiapan susu formula Correlation Coefficient .245 -.014 .413 1.000 Sig. 2-tailed .001 .854 .000 . N 183 183 183 183 Correlation is significant at the 0.01 level 2tailed. Hipotesis awal H0 dari pengujian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pekerjaan responden dengan perilaku responden dalam memilih merk botol susu, proses sterilisasi botol susu, dan proses penyiapan susu formula. Sedangkan hipotesis bandingan H1 untuk pengujian ini adalah terdapat hubungan antara pekerjaan responden dengan perilaku responden dalam memilih merk botol susu, proses sterilisasi botol susu, dan proses penyiapan susu formula. Berdasarkan hasil output SPSS di atas menunjukan untuk korelasi variable pekerjaan responden dengan variable merk botol susu memiliki nilai koefisien korelasi sebesar -0.357 yang memiliki arti hubungan korelasi lemah dengan hubungannya yang terbalik dan signifikan pada level 0,000 yang berarti asosiasi kedua variable signifikan pada tingkat taraf 1 H0 ditolak dan H1 diterima. Selanjutnya untuk korelasi variable pekerjaan responden dengan variable proses sterilisasi botol susu memiliki nilai koefisien korelasi 30 sebesar 0.627 yang memiliki arti hubungan korelasi kuat dan signifikan pada level 0,000 yang berarti asosiasi kedua variable signifikan pada tingkat taraf 1 H0 ditolak dan H1 diterima. Kemudian korelasi variable pekerjaan responden dengan variable proses penyiapan susu formula memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.245 yang memiliki arti hubungan korelasi lemah dan signifikan pada level 0,000 yang berarti asosiasi kedua variable signifikan pada tingkat taraf 1 H0 ditolak dan H1 diterima. Bila ditinjau secara keseluruhan dari ketiga variable yang dicari korelasinya dengan variable pekerjaan responden maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan responden dengan perilaku responden dalam memilih merk botol susu, proses sterilisasi botol susu, dan proses penyiapan susu formula.

4.1.9 Hubungan Antara Umur dan Berat Badan Bayi Terhadap Konsumsi